Sejak puluhan tahun ke belakang, jumlah sprocket pada cassette sepeda terus bertambah, mulai dari enam sampai sebelas, dua belas dan tiga belas speed belakangan ini. Pada sepeda multigear baik sepeda gunung dan sepeda balap, bertambahnya jumlah sprocket juga diikuti dengan mengurangi jumlah chainring pada sepeda. SRAM mulai memproduksi groupset SRAM XX1 pada 2012, groupset yang memakai single chainring. Banyak orang yang ragu dengan sistem single chainring ini, tetapi dalam beberapa tahun setelah itu, puluhan pemenang XC World Cup and Enduro World Series menggunakan single chainring.
Single Chainring
SRAM memperkenalkan groupset 12 speed pada 2017, dan Campagnolo sudah membuat groupset 13 speed (Campagnolo EKAR) untuk sepeda gravel pada 2020. Produsen lain juga mengikuti trend ini, termasuk Shimano yang mengeluarkan awalnya Shimano XTR 12 speed, yang sekarang teknologi 12 speed ini sudah diturunkan ke kelas Shimano Deore. Ukuran cassette sepeda juga menjadi lebih kecil dan lebih besar, dari 9T sampai 51T. Hal ini semakin memperkuat keyakinan pada sistem single chainring, karena dengans satu chainring tetapi sprocket yang lebih besar dan kecil akan menghasilkan gear ratio yang sama dengan double atau triple chainring.
Single chainring atau single ring atau 1X atau one by adalah sistem sepeda dengan satu chainring di depan dengan banyak sprocket di belakang. Bukan seperti single speed atau fix gear yang juga memiliki satu chainring tetapi juga satu sprocket di belakang. Pemakaian single chainring sudah sangat populer untuk pada professional MTB, dan mulai dicoba pada sepeda balap. Mari kita lihat sistem pada 5 sepeda gunung termahal dari Polygon (harga tahun 2020):
No | Type | Nama | Harga (Rp.) | Sistem | Gear | Ukuran Chainring | Ukuran Sprocket |
1 | Enduro | XQUARONE EX9 | 102,000,000 | Single Chainring | 12 speed | 32T | 10-50T |
2 | Gravity | Collosus DH9 Team Edition | 100,000,000 | Single Chainring | 7 speed | 32T | 9-21T |
3 | Enduro | XQUARONE EX8 Enduro | 82,000,000 | Single Chainring | 12 speed | 32T | 10-50T |
4 | Gravity | XQUARONE DH9 | 75,000,000 | Single Chainring | 7 speed | 36T | 9-21T |
5 | Enduro | COLLOSUS N9 XX1 | 64,000,000 | Single Chainring | 11 speed | 32T | 10-42T |
Semua sepeda gunung termahal dari Polygon menggunakan single chainring, 11 dan 12 speed pada jenis sepeda gunung Enduro, dan 7 speed pada sepeda gunung Gravity atau Downhill. Sepeda-sepeda ini adalah sepeda gunung dengan area dan tujuan bersepeda yang spesifik. Sepeda Polygon Collosus DH9 contohnya, cukup dengan 7 speed untuk menaklukkan medan Downhill, tidak ada alasan untuk harus memakai bayak gear. Begitu juga pada sepeda all around offroad atau cross country juga sudah banyak yang memakai single chainring.
Jadi, apakah sistem single chainring hanya pada sepeda hanya untuk kegiatan yang spesifik dan kenapa harga sepeda single chainring lebih mahal?
Kenapa double atau triple chainring
Untuk mengetahui karakter sepeda single chainring, kita lihat dulu karakter sepeda yang lebih umum, kelebihan dan kekurangan menggunakan double atau triple chainring.
Kelebihan double/triple chainring:
1. Range Gear Ratio yang besar
Ini adalah keuntungan terbesar dari double atau triple chainring. Sepeda dengan double atau triple chainring bisa memiliki gear ratio yang sangat kecil sampai sangat besar. Gear ratio kecil berguna untuk tanjakan, gear ratio besar berguna untuk kecepatan dan turunan.
2. Percaya diri
Secara psikologi kita akan merasa aman dan siap untuk bersepeda kemana saja, karena yakin dengan kombinasi chainring dan sprocket yang kita miliki sanggup untuk menaklukkan medan yang akan dihadapi.
3. Efisiensi
Dengan pemilihan gear yang cocok, tidak akan membuat sepeda under atau over power, sehingga bersepeda bisa lebih efisien. Dengan banyaknya pilihan gear, crosschaining juga bisa dihindari, sehingga membuat komponen sepeda lebih awet dan aman selama perjalanan.
Kekurangan double/triple chainring:
1. Membingungkan
Mempunyai sepeda dengan 30 gigi itu sering membingungkan, gigi mana yang akan dipakai, gigi berapa sekarang yang sedang digunakan. Ketika terjadi perubahan kontur jalan, kita harus memikirkan perubahan gigi yang akan dipakai nanti, kita akan mulai berfikir untuk merubah shifter kiri dan kanan untuk mendapatkan gear yang sesuai agar tetap nyaman untuk bersepeda.
2. Crosschain
Crosschain adalah posisi rantai yang sangat menyilang, biasanya terjadi pada saat kita memakai chairing besar dengan sprocket besar, atau chairing kecil dengan chainring kecil. Posisi rantai yang sangat miring bisa merusak gigi chainring/sprocket karena tergerus rantai, dan perputaran rantai tidak lagi lancar.
3. Berat
Pastinya dengan jumlah chainring yang lebih banyak akan menambah juga berat sepeda, walaupun mungkin bagi sebagian orang penambahan berat ini tidak signifikan. Belum lagi jika kita memiliki remote untuk suspensi dan seat dropper, stang penuh dengan tuas-tuas.
4. Under atau Over gear
Sering kali pada sepeda banyak gear, kita mendapatkan situasi salah gigi. Sering kita tetap memaksakan bersepeda dengan gearing yang tidak sesuai untuk memaksakan sepeda tetap melaju. Kesalahan pemilihan gear kadang membuat kita harus berhenti. Hal ini membuat kita kehilangan akselerasi, momentum, dan efisiensi tenaga.
Kenapa single chainring
Kelebihan dan kekurangan dari sepeda single chainring adalah kebalikan dari kelebihan dan kekurangan dari double/triple chainring.
Kelebihan Single Chainring:
1. Gearing yang simpel
Dengan single chainring, hanya ada satu shifter di sepeda, shifter untuk pemilihan gigi belakang. Pilihannya hanya menaikkan atau menurunkan gigi belakang saja, tidak perlu khawatir atau memikirkan gigi depan. Sangat simple dan mudah dilakukan, naikkan gigi jika kayuhan terlalu berat, atau turunkan gigi jika kayuhan terlalu ringan.
2. Berat
Pastinya berat sepeda akan berkurang. Berat rata-rata untuk shiter adalah 150 gram, Front Derailleur (FD) 150 gram, chainring besar 50 gram, chainring kecil 30 gram, kable shifter 50 gram. Jadi dengan merubah ke single chainring paling tidak akan mengurangi berat 0.5 kilogram.
3.Kokpit yang lebih rapi
Kokpit dan stang tentunya kelihatan lebih rapih dan bersih tanpa adanya shifter gigi depan. Jika kita mempunya remote lock untuk suspensi atau dropper seatpost tentunya posisinya bisa lebih nyaman dan mudah digunakan.
4. Tidak ada crosschain
Pada single chairing tidak ada lagi posisi rantai yang terlalu menyilang. Walaupun posisi rantai pasti miring, tetapi tidak seekstrem pada double/triple. Membuat komponen lebih awet dan perputaran rantai yang lebih mulus dan efisien.
5. Ground clereance
Sepeda double atau triple membutuhkan Rear Derailleur (RD) yang lebih panjang, karena memerlukan kapasitas rantai yang lebih besar. Sehingga pada pemakaian gear besar, posisi RD akan lebih panjang. Pada penggunaan cassette yang sama, satu chainring membutuhkan RD yang lebih pendek, membuat ground clereance (jarak antara chainring dengan permukaan) yang lebih besar, bisa mengurangi sepeda terhantam batu atau tersangkut.
6. Chain drop
Rantai yang panjang cenderung membuat tegangan rantai lebih kendor, dan mudah terayun dan menghantam frame atau bahkan lepas. Single chairing cenderung membutuhkan rantai yang lebih pendek, membuat rantai lebih kencang, dan tidak mudah terlepas. Pemakaian narrow wide chainring atau chainguard akan memaksimalkan performa sepeda 21x.
7. Fokus
Bagi orang yang mengerti bahaya crosschain, pastinya sangat lega dengan single chainring yang tidak ada kemungkinan crosschain. Pikiran tidak perlu mengantisipasi crosschain, tidak perlu memikirkan kombinasi gear, pikiran bisa fokus untuk melihat ke jalan dan area sekitar.
8. Kaki yang lebih kuat
Kekurangan dari single chainring akanmembuat kaki lebih kuat, karena kita akan perlu lebih kuat mengayuh 🙂
Kekurangan Single Chainring:
1. Keterbatasan range gear ratio
Double atau triple chainring pastinya menawarkan rentang gear ratio yang sangat besar dari yang paling kecil sampai paling besar. Tanpa pemakaian cassette banyak seperti 12 atau 13 speed, single chainring tidak bisa menyamai hal itu, dan juga biasanya sepeda single chainring bukan untuk all area, tetapi untuk kegiatan yang lebih spesifik, tidak memerlukan range gear ratio yang sangat besar, cukup disesuaikan dengan kebutuhan.
2. Perlu sprocket ukuran ekstrem
Jika memerlukan gearing yang besar atau kecil, single chainring memerlukan ukuran sprocket yang ekstrem agar mendapatkan gear ratio yang optimum. Pemakaian sprocket cog ukuran 10T untuk yang kecil, atau 50T untuk yang besar menjadi pilihan pada single chainring.
3. Gap antar gear ratio
Jika memakai gear yang sangat besar atau sangat kecil, sususan ukuran cog sprocket/cassette biasanya lebih tidak rata. Lompatan kekuatan pada saat memindahkan gear terasa cukup lebar, tidak semulus pada multi chainring. Membutuhkan kekuatan lebih untuk terbiasa dengan gap gear ratio pada single chainring.
4. Harga lebih mahal
Tergantung type dan jenis sepeda, kadang tidak cukup hanya mengurangi chainring, tetapi juga mengganti beberapa komponen agar bisa kompatible dengan sistem single chainring. Dan juga komponen single chainring masih belum sebanyak komponen yang biasa, harganya masih mahal. Teknologi khusus untuk single chainring masih dipakai pada groupset kelas menengah ke atas, yang harganya lebih mahal.
Memakai komponen-komponen yang tidak spesifik untuk single chairing juga bisa, dan harganya lebih murah. Seperti pada sepeda lipat, yang didominasi sistem single chairing, kebanyakan memakai RD/cassette sepeda biasa/umum. Tetapi biasanya pilihan gear ratio yang terbatas, hanya 7-10 speed, yang lebih sesuai dengan karakter sepeda lipat yang bukan untuk performa tinggi.
Gear Ratio Single Chainring
Ini adalah bagian yang menjadi isu penting ketika kita akan memakai single chainring. Pemahaman yang baik tentang gear ratio sangat penting untuk menentukan apakah akan merubah ke single chainring, atau setup singe chainring bagaimana yang cocok untuk kita.
Grafik atau tabel ini adalah, grafik kecepatan dari setiap speed atau gigi pada setiap setup chainring yang berbeda (single, double, triple, dengan ukuran chainring dan sprocket yang berbeda). Nilai kecepatan (dalam satuan mile per hour atau mph) diperoleh dari gear ratio x diameter roda x rpm (putaran pedal per menit) . Asumsi yang dipakai pada tabel ini adalah, ukuran roda 29×2.2”, dengan rpm = 90 rpm.
Setiap titik pada grafik di atas mewakili kecepatan dari setiap gear ratio atau gigi yang tersedia pada sepeda dengan setup chainring yang berebeda.
Jika kita lihat pada sepeda dengan double atau triple chainring (2x dan 3x) pada bagian kanan grafik, pada gigi rendah atau kecepatan rendah sampai pertengahan, titik-titik sangat rapat dan menumpuk. Artinya ada gigi-gigi yang memiliki gear ratio yang menghasilkan kecepatan yang sama, alias overlap. Dan juga double dan triple chainring memiliki rentang kecepatan rendah dan kecepatan tinggi, atau gear ratio rendah dan gear ratio tinggi yang lebih baik dibanding single chainring.
Contoh kita ambil dari triple chainring 24-32-42T dan Sprocket 11-36T, gigi pada sepeda bisa memakai kombinasi chainring/sprocket : 24/12 = 2 , 34/18=1.96, 42/21=2, menghasilkan gear ratio yang sama atau hampir sama. Ada banyak kombinasi lainnya yang memiliki nilai ger ratio yang sama atau hampir sama juga. Mubazir atau efisiensi? Mubazir karena gear ratio yang berulang-ulang, dan efisen karena berat kayuhan yang lebih mulus ketika berpindah gigi (harus rajin ganti gear).
Sekarang kita lihat grafik single chainring, kumpulan titik-titik tidak terlalu rapat dan menumpuk pada kecepatan rendah dan penyebaran yang gradual pada kecepatan tinggi. Jarak antara titik yang cukup jauh yang tadi kita sebut sebagai gap (perbedaan kekuatan kayuhan ketika berpindah gigi), perlu kaki yang lebih kuat untuk mengalahkan gap gear ratio.
Single chainring 12 speed/13 speed
Untuk keluaran sepeda terbaru, terutama sepeda gunung, sekarang ini sepeda single chainring lebih banyak dikombinasikan dengan groupset 12 speed. Hal ini untuk memberikan gear ratio yang lebih besar dengan proporsi yang lebih merata pada sepeda.
Gear ratio tidak melulu soal besar/kecilnya ukuran sprocket, tetapi juga pengaturan sprocket di dalamnya. Kalau ukuran sprocket yang bersebelahan ukurannya terlalu jauh berbeda, maka ketika shifting, kita sebagai pengendara akan merasakan beban yang jauh berbeda, dan kerja otot yang tiba-tiba harus kuat atau menjadi pelan sekali. Contohnya kalau kita memasang sproket ukuran 50t di sebelah 34t, akan sangat terasa lonjakan kekuatan otot setiap kali berpindah gear pada sprocket tersebut.
Gear 12 speed bisa membuat profil antara sprocket yang lebih mulus. Dengan begitu, pada pemakain sprocket ukuran ekstrem seperti 10t dan 50t, di tengah atau diantaranya bisa dipasang lebih banyak sproket dengan ukuran yang tidak terlalu jauh berbeda. Contohnya SRAM Eagle XG-1295 sprocket 12 speed, ukuran sprocket yang dipakai adalah: 10,12,14,16,18,21,24,28,32,36,42,50. Sprocket ini disusun supaya loncatan tenaga yang dibutuhkan ketika shifting gear tidak terlalu jauh berbeda.
Apakah perlu memakai single chainring?
1. Jarang pindah chainring
Jika pada kegiatan bersepeda yang biasa kita lakukan, kita hanya memakai chainring yang sama atau jarang merubah chainring pada sepeda multi chainring, mungkin memang kita tidak memerlukan chainring yang lain.
2. Area/medan bersepeda yang lebih fokus
Single chainring biasanya dipakai oleh pesepeda yang sudah advance, atau yang memakai dan memaksimalkan sepedanya untuk area yang spesifik saja, bukan untuk maksimal di semua area. Kalau masih mau sepeda yang sangat kencang di jalan datar, bisa ringan di tanjakan, bisa dipakai siapa saja, single chainring bukan pilihan yang terbaik.
3. Hitung dan pastikan gear ratio yang akan dipakai
Berdasarkan gigi yang sering kita pakai ketika bersepeda, hitung range gear ratio yang kita perlukan. Jika kita sering memakai gear ratio besar untuk kecepatan tinggi, lalu berpindah ke single chainring yang tidak bisa mencapai kecepatan itu, kenapa harus pindah?
Atau ketika kita sering memakai gear ratio sangat rendah untuk menanjak, lalu berpindah ke single chainring yang tidak bisa mencapai gear ratio itu, dan kita tidak kuat menanjak dengan gear ratio terendah yang bisa dari single chainring, apakah perlu pindah?
Menurut saya, untuk pesepeda non-professional seperti saya ini, jika akan mengganti double/triple chainring ke singe chainring, tetapi rentang gear ratio dari single chainring jauh di dalam gear ratio double/triple, sebaiknya tidak usah. Keuntungan single chainring yang kita bahas di atas tidak signifikan bagi saya. Contohnya pada grafik triplechain 24-32-42t/11-36t (paling kanan) mau ganti ke singlechain 32t/11-42t (tiga dari kanan). Range gear ratio single chain ada jauh di dalam range gear ratio triple chain, sepertinya tidak begitu bermanfaat upgrade yang mungkin menambah biaya untuk sepeda yang lebih ringan dan simple.
Sebaiknya pilih cog dengan ukuran kecil 10t dan besar 50t, dan gunakan yang 12 speed, agar bisa mendapatkan gear ratio yang paling tidak mirip dengan karakter sepeda biasa yang kita pakai, dan gap gear ratio yang lebih kecil. Berikut adalah tabel lain untuk perbedaan gearing dari sepeda 3×10 dan sepeda 1×12.
Jadi hitung dengan benar gear ratio dari setup single chainring yang akan pilih, apakah sesuai dengan karakter bersepeda kita, dan apakah keuntungannya sebanding dengan kerugian yang didapat.
Tambahan informasi: Chainring oval / lonjong
Beralih ke single chainring
Untuk upgrade ke single chainring 1×9, 1×10, atau 1×11 lebih mudah dilakukan daripada upgrade ke 1×12. Karena perbedaan komponen-komponen yang kompatibel sistem 1×12 yang masih tergolong baru. Walaupun begitu, tidak semua kompenen harus diganti ketika merubah ke sistem single chainring. Tergantung pada komponen yang sudah ada di sepeda kita, dan part baru yang akan dipakai. Banyaknya merk dan sistem pada produsen yang tidak seragam sering membingungkan. Baca spesifikasi dan review dari komponen sebelum melakukan upgrade. Berikut ini beberapa komponen yang mungkin perlu diganti ketika merubah sistem drivetrain sepeda ke single chainring:
1. Chainring
Pilih ukuran chainring yang sesuai untuk gaya bersepeda yang diinginkan. Ukuran yang umum dipakai adalah 32t, 34t, atau 36t. Lihat juga ukuran cassette yang akan dipakai untuk mendapatkan gear ratio yang cocok. Ada yang bisa memakai chainring copotan dari double/triple, pastikan pemasangannya harus teliti dan benar, kadang harus memakai baut khusus. Single chainring harus lurus ke tengah lebar cassette belakang, jangan sampai miring.
Dianjurkan memakai narrow wide chainring, chainring yang bentuk dari gigi nya bervariasi lebar-sempit secara berurutan. Gunanya adalah untuk menahan tegangan rantai, sehingga rantai tidak mudah lepas pada posisi miring. Dengan memakai narrow ide chainring, tidak perlu lagi memasang chain device seperti chain tensioner, chain guide untuk menahan posisi rantai.
Pada sepeda lipat single chairning, kadang tidak perlu memakai chainring narrow wide, karena pemakaian sepeda lipat relatif santai. Pada sepeda gunung atau sepeda gravel, yang pedal digenjot maksimal, bersepeda di area offroad yang terguncang-guncang, chairing narrow wide bisa menjaga posisi rantai lebih stabil.
2. Rantai
Sesuaikan rantai sepeda dengan jumlah sprocket atau cassette belakang, pastikan rantai sepeda yang dipakai kompatible. Beberapa rantai sepeda kompatible dengan 10 dan 11 speed, beberapa hanya bisa 10 speed saja atau 11 speed saja. Untuk 12 speed biasanya harus memakai rantai sepeda yang baru, karena jarang ada rantai sepeda 10 atau 11 yang compatible dengan 12 speed.
Lalu, sesuaikan panjang rantai dengan sistem yang baru. Buang beberapa unit rantai agar mendapatkan panjang yang optimum, tidak kepanjangan dan tidak kependekan.
3. Hub Roda
Ini adalah komponen yang harus benar-benar diperhatikan, terutama ketika mengganti ke 1×12. Jika menggunakan jumlah sprocket yang sama pada cassette, maka tidak perlu mengganti hub. Jika mengurangi jumlah sprocket pada cassette, kadang bisa ditambahkan spacer untuk menutup gap dari hilangnya cassette.
SRAM XD Driver Body adalah teknologi dari SRAM untuk bisa menerima cog ukuran 10t, tetapi tidak semua hub dan roda compatible dengan SRAM XD ini. Shimano memiliki Micro-Spline freehub untuk bisa menerima cog ukuran 10t.
Perhatikan hub sepeda yang dipakai sekarang, berapa sprocket dan ukuran cog yang bisa masuk ke dalam hub tersebut. Jika hub tidak kompatibel dengan setup cassette baru, bisa jadi harus mengganti roda sepeda juga.
4. Rear Derailleur (RD) dan Shifter
Jika menggunakan jumlah sprocket atau seped cassette yang sama, maka kemungkinan besar tidak perlu diganti. Yang perlu diperhatikan adalah kapastias derailleur. Jenis panjang derailleur (short, medium, long cage) memiliki kapasitas seberapa besar cassette yang bisa dipasang. Memakai ukuran cassette yang lebih besar dari kapasitasnya harus ditambahkan goatlink, yang belum tentu dijamin kemulusan shiftingnya.
Ketika mengganti jumlah speed, sebaiknya RD disesuaikan dengan jumlah speednya, walaupun pada beberapa kasus RD lama tetap bisa digunakan. Yang tidak kalah penting, jangan lupa melepas shifter dan derailleur depan.
5. Crankset
Groupset single chainring atau 12 speed, biasanya juga menawarkan crankset yang spesifik. Tetapi crankset tidak harus diganti untuk sistem single chainring atau 12 speed, bisa menggunakan crankset yang lama. Hanya ketika memakai crankset lama, perlu diperhatikan chainline atau kelurusan antara chairing can sprocket, perlu diatur agar posisi chairing sejajar dengan bagian tengah cassette.
Sepeda Single Chainring
Produsen sepeda sudah mulai meningalkan sepeda dengan triple chainring, sepeda single chainring sudah semakin banyak diproduksi dengan harga yang lebih murah. Dibawah ini adalah 10 sepeda single chainring lokal termahal (Polygon, Thrill, United, Pacific, dll).
om mau nanya, chainring singel pake 52T aloy
sproket pake 11-36T
rd alivio SGS
ban 26×1.25
ketika di gowes jd ngebut tp gampang lelah.
sebelum di upgrade pake 48T triple chainrimg, ngebut di 48T enak tp kurang ngebut lg om
menurut pendapat om gmn ?
Hallo om, sangat beruntung sya menemukan sajian yg informatif ini saya jadi lebih mengerti dibanding sebelumnya dulu kecil naik sepedah hnya gowes aja, ternyata saat udh dewasa malah lebih rumit bersepedah hehhe.
saat ingin mengupgrade sepeda saya karena sproket sya baru 2 bulan sudah goal geol saat dipakai.., rencananya ingin sekalian upgrade naik speed ke 10speed sepeda saya minivelo zippy wheel size 20″, dengan kombinasi 52T – 13/28T, 8 speed. Terasa gap kecepatannya sangat jauh dari gear 7 ke 8, sesangkan dari 1-7 perbedaan tdk terlalu berasa atau bila berdasarkan table diatas terlalu rapat..
tapi saya masih agak bingung, lagi lirik mini groupset shimano deore yg 1 x 10speed, tp chainring jd turun kecil..apakah akan lebih bagus atau kah nanti malah lebih rapat rentang antar speed dibanding groupset bawaan..karena rata2 medan yg sya lalui tanjakan dan turunan, untuk minivelo 20″ agar pas enak dibawa tanjakan dan enak lari saat jalan turunan/datar baiknya gimana ya?
Min, mau tanya, apakah bisa sprocket 11-50T shimano 11 speed di kombinasikan dengan single chainring 40T?
Halo Om, mau nanya, udah ada RD Alivio 9 speed, niatnya mau make single chainring, kira2 yg enak pake untuk nanjak oke dan ngebut apa ya? Sprocket alivio 11-36t plus chainring 36t? Atau sprocket 11-46t? Thank you Om.
Selamat malam om,
Kalau single chainring 32T dengan sprocket 11-36T buat nanjak enak gak yah .. saya pakai groupset shimano zee ..
Trims.
Selamat siang admin
Permisi admin mau tanya saya memakai roadbike entry level dengan GS 7 speed, sprocket 12-28t crankset 53-39t
Rencana diganti dengan setup 1x
Pemakaian sepeda untuk rute rolling dan cenderung banyak tanjakan , bagaimana kombinasi chainring dan sprocket yang nyaman ?
Maaf banyak tanya yah 😁 ini
Hai admin.. mau tanya. Roadbike saya strattos s4 mau ganti crankset tiagra ke crankset single chainring 54t.. part apa aja yang harus saya ganti? Perlu pakai chainguard tidak biar rantai tidak gampang lepas ? Dan juga rekomen dong merk crankset yang value for money. Thx
Halo om,
Lebih mudah memang langusng ganti crankset, pastikan saja chainline nya oke, supaya posisi chainring lebih lurus ke cassette.
Iya, bisa pakai chainguard bisa memabantu supaya rantai tidak mudah lepas, karena tidak ada FD dan posisi rantai bisa lebih miring.
Merknya sih tergantung budget om 🙂
Trims ya.
Maaf min, kalau sprocket 10 Speed 11-50t. Berapa ukuran double chainring yg ideal ya? Terimakasih 🙏
Biasanya pakai double chainring 36-26T bro..
Halo min. Mau nanya nih tentang upgrade kombinasi berbagai ukuran dan merk groupset:
1. Apakah cocok jika pake single chainring FUNN Ridge 36T dengan rantai, cassette seri SRAM NX Eagle 12 speed dan RD seri SRAM NX Eagle??
2. Apakah masih bisa jika kombinasi single chainring, rantai dan RD SRAM seri NX Eagle memakai sprocket SRAM seri GX Eagle 12 speed?
Terima kasih min. Sehat selalu..
Halo bro,
1. Untuk SRAM, chainring 11 speed masih bisa dipakaikan rantai 12 speed, inner width (lebar dalam) rantainya relative sama untuk 11 & 12.
Single chainring FUNN Ridge 36T ini untuk 10/11 speed ya om? Kayanya akan kurang pas untuk 12 speed. Bisa jadi chainringnya terlalu tebal untuk rantai 12 speed, sebab dia juga support untuk 10 speed.
Menurut saya, sebaiknya cari chainring 12 speed, atau paling tidak yang untuk 11 speed.
2. SRAM NX Eagle dan GX Eagle saling kompatibel, jadi aman untuk dikombinasikan.
Terima kasih, sehat selalu juga om!
Mana yg bagus,enak & lebih cepat utk Roadbike yg ukuran crank 52-36 atau roadbike yg ukuran crank 53-39
Crank 53-39 om.
Selamat siang admin…
Saya minta rekomendasi untuk Sepeda MTB…
1. Susunan Crankset 2 speed,tapi speed 1 nya 32 T ( BCD 96 )…yg 2 speednya yg bagus berapa T & BCD nya berapa?
2. Susunan Crankset 3 soeed, tapi speed 1 nya 32 T ( BCD 96 )….yg 2 & 3 speednya yg bagus kira2 berapa T & BCD nya berapa?
Soalnya yg speed 1 buat nanjak 32T BCD 96,jadi Crankset nya buat nanjak dapet & buat main speed dapet juga….
Mksh….sehat selalu ya min
Halo bro,
Double chainring 32T untuk MTB memang jarang, biasanya pakai 36T supaya masih bisa ngebut.
Tapi kalau mau pakai 32T, bisa dipasangkan dengan 22T BCD 64. Kalau ke 26T terlalu dekat jaraknya ke 32T.
Untuk triple chainring MTB, 32T ada di tengah, karena terlalu besar/kecil kalau dipasang di ujung (posisi 1).
Trims.
Halo admin sepeda.me,
mau tanya nih, sepeda saya 9 speed (11 – 36) rencana mau saya ganti ke single chainring supaya lebih simple dan bisa fokus di jalanan tanpa harus memikirkan kombinasi shifting kiri dan kanan. Apakah worth jika 9 speed (11 – 36) memakai single chainring? Mohon pencerahannya.
Terimakasih sebelumnya.
halo om,
Iya, worth it kalau area bersepedanya lebih spesifik, misalkan dominan datar, atau dominan menanjak.
Karena kalau sudah single chainring, gear range atau pilihan giginya jadi terbatas, ga bisa enak untuk semua area, harus dipilih ukuran gear sepeda untuk area yang lebih dominan atau spesifik.
Cassette 11-36 bisa dipakai, tetapi perlu diatur ukuran chainringnya. Kalau banyak di jalan datar, pakai chainring besar, dan sebaliknya.
Single chainring bisa melatih otot lebih banyak, karena keterbatasan gear harus dikalahkan dengan otot kaki yang lebih kuat, kalau berada di medan yang kurang sesuai dengan stup sepedanya.
Trims.
Selamat sore admin….
Happy Long Weekend
Saya mau tanya dong atau minta rekomendasinya..
1. Susunan Crankset 2 speed,tapi speed 1 nya 32 T ( BCD 96 )…yg 2 speednya yg bagus berapa T & BCD nya berapa?
2. Susunan Crankset 3 soeed, tapi speed 1 nya 32 T ( BCD 96 )….yg 2 & 3 speednya yg bagus kira2 berapa T & BCD nya berapa?
Soalnya yg speed 1 buat nanjak 32T BCD 96,jadi Crankset nya buat nanjak dapet & buat main speed dapet juga….
Mksh….sehat selalu ya min
Halo bro,
Untuk crankset perlu ngelihat FD nya juga, Max gear teeth dan capacity.
1. Untuk FD road bike 2x biasanya capacity FD 16 teeth. Amannya pakai chainring 32+16=48T, supaya masih lancar shiftingnya. Biasanya pakai BCD 110mm.
2. Untuk FD road bike 3x biasanya capacity FD 20 teeth, jadi bisa lihat ukuran 32/40/52 BCD 130mm.
Untuk crank sekarang biasanya lebih banyak yang pakai chainring kecil ukuran 30T atau 34T.
Trims bro.
Mohon maaf Admin….
Settingannya untuk MTB….,bukan RB
Sepeda saya MTB…..
Mohon rekomendasi Settingannya ya Admin
Rerima kasih sebelumnya
Halo bro,
Double chainring 32T untuk MTB memang jarang, biasanya pakai 36T supaya masih bisa ngebut.
Tapi kalau mau pakai 32T, bisa dipasangkan dengan 22T BCD 64. Kalau ke 26T terlalu dekat jaraknya ke 32T.
Untuk triple chainring MTB, 32T ada di tengah, karena terlalu besar/kecil kalau dipasang di ujung (posisi 1).
Trims.
Om kalau crank sora atw claris dipadukan dengan rd tiagra 10sp sprocket 11-36t apakah kompatibel ? Soalnya claris untuk 8sp dan sora untuk 9sp. Rencana mau upgrade seli 20″. Ini ada crankset deore 3sp 48 36 26 tapi sepertinya kurang pas kalau pake di 26t rantai terlalu kendor.
Shifter kiri nya pake deore 3 sp dan FD nya pake tiagra 4703 3sp.
Dari part yang ada apakah bisa menggunakan crank sora atau claris?
Halo om,
Bisa om untuk RD Tiagra, selama FD dan shifter depannya juga sesuai untuk sora atau claris.
Bisa dicoba aja pakai part FD dan shifter lama, ada kemungkinan masih kompatibel.
Kalau rantai kendor, dipotong/dipendekin supaya pas panjangnya.
Trims om.
Selamat pagi, mohon pencerahan untuk heist x5 apakah bisa ganti group setnay ke 11 atau 12 speed menggunakan groupsetnya SLX, dan plug n play atau ada hal lain yang harus di rubah tau ganti, terima kasih
Pagi bro,
Untuk hub roda masih bisa, kecuali pakai cassette yang ukuran 10T harus ganti hub.
Part yang lainnya perlu ganti shifter-RD-rantai, karena tidak kompatibel dengan 10 speed.
Trims.
Hallo sepeda.me,mohon pencerahan saya berencana meng upgrade sepeda federal ukuran 26 dari 3×7 speed ke 1×10 speed dengan RD shimano tiagra 4700ss short cage dan menggunakan crank HT2.
Perntanyaanya
1.Tiagra 4700ss short cage ini cocok tidak untuk federal ukuran 26?
2. Chainring ukuran brp yg harus dipakai?saya lebih spesifik ke track yg menanjak
Mohon pencerahannya
3. Dan ukuran sprocket yg cocok untuk track tanjakan
halo bro,
1. Bisa bro, ga masalah.
2. Untuk banyak nanjak bisa pakai single chairing yang kecil kaya 30T. Kalau bro kaki kuat mungkin bisa lebih besar lagi, supaya bisa lebih ngebut juga.
Ada alasan khusus pakai Tiagra om? Cassette RB lebih kecil, jadi supaya enteng nanjak harus pakai chainring kecil, lebih susah ngebut di jalan datar.
Kenapa ga pakai RD dan cassette MTB?
Supaya bisa pakai cassette lebih besar, lebih enteng untuk nanjak, nanti chainring juga bisa pakai yang lebih besar, nanjak masih dapat, ngebut juga dapat.
Trims.
Tulisan yang sangat membatu om,
Saya mau tanya, saya crank Alivio M4050 chainring 22-30-40t. Nah di chainring tengah yang 30t saya mau ganti dengan 34t merk aftermarket ( macam Snail atau Zrace) . BCDnya sama 96mm. Apakah bisa? karena saya browsing referensi, chainring aftermarket itu hanya digunakan untuk single chainring, bukan ditempatkan di posisi tengah chainring triple.
Terimakasih banyak om
Kalau chairing untuk triple/double biasanya ada ramp atau pin, supaya mudah untuk menggeser rantai ke sebelah.
Kemungkinan kalau dia chairing untuk single dibuat narrow wide, jadi posisi rantai lebih lengket ke giginya, dan bakal repot ketika shifting, karena dirancang supaya rantai ga pindah-pindah.
Bisa om cross check juga dengan foto/spec produknya.
Trims om.
Om, bisakah bahas beberapa merk single chainring, juga selain merk merk yg top; sepanjang mutunya juga bagus dan harganya kompetitif. Terima kasih
Oke om, makasih masukannya, ditunggu aja..
Siang Om admin,
Mau tanya om,rencana saya mau beli single crank deore xt 12 speed,sedangkan sepeda saya siskiu D5 9 speed,apakah masih bisa di aplikasikan ya om,
Terima kasih jawabannya
Halo om,
Sepertinya bisa om. Om juga bisa cek lagi, harusnya yang sekarang pakai chainline 50-52mm.
Nanti pakai crank Deore 1×12 FC-M6100-1 (chainline 52mm). Crank lain Deore 1×12 ada juga yang 56.5mm untuk frame super boost/DH.
Kalau chainline beda, takutnya nanti masalah di shiftingnya.
Thx.
siang om admin yg baik,
mau nanya rencana mo pake grupset deore M5100 2×11 speed, tapi sprocket M5100 2×11 speed bawaannya kan 11 – 42T, misal sprocketnya diganti pake 11 – 46T bisa ga om agar tetap 2×11 speed dan sprocketnya pake 11 – 46T
Halo om,
Iya, bisa om, aman.
Mint
MTB saya sekarang pakai SRAM NX eagle 1×12 dengan chainring 32T cassette 11-50T.
rencana mau ganti chainring ke 36T, apakah perlu menambah rantai?
Kayanya harus nambah 1 atau 2 link, tapi boleh dicoba ga usah ditambambah dulu, siapa tau sudah cocok.
Thx.
Salam.
Klau sy, sekarang guna double 28/38 mtb ..
Mahu tukar single direct mount 28T 11 – 42 T..ape komen om
Salam,
Tergantung jenis RD yang dipakai, kalau memakai RD long cage (SGS) kemungkinan besar bisa tanpa perubahan apa-apa.
Tapi kalau RD medium cage, perlu tambahan RD ekstender (goatlink).
Thx om.
Hallo om saya mau tanya donk, sprocket sy kan ukuran 11/46t , nah kira ukuran ideal crank depannya berapa yah kalau double chanring ? Terimakasih
Untuk MTB bisa pakai 26/36 atau 26/38, kalau mau ngebut bisa coba 24/42 atau chainring besar lainnya.
Tapi harus disesuaikan juga dengan kapasitas RD dan FD yang mau dipakaia om.
Terimakasih
haloo om,,saya pakai dual chainring 2×10 speed,,pas saya sedang jalan kan sepeda dan pindah dari crang besar ke crank kecil lalu rantai y kendor gto ??knp yahh
Halo om,
Bisa jadi rantainya kepanjangan bro, harus diukur panjang rantai ideal, dipotong kalau perlu.
Atau memang rantainya udah kendor, biasanya ga loncer, mudah nyangkut, macet, dan shifting jadi ga lancar.
Thx.
Halo om, setelah saya baca , saya juga lagi nyoba single chainring, tapi rupanya , chainring depan waktu saya pasangkan rantai, tidak cocok, ada bagian yang masuk ke rantai, tp ada bagian yg ga masuk, membuat rantai ga bisa gerak sempurna, itu kira kira masalah di chainring nya atau bagaimana ya? Apakah harus diganti chainring atau masalah pada rantainya? Chainringnya emg gede sih om, 46t. Makasih om
Halo om,
Ukuran chainring harusnya ga masalah, kalau pakai chainrin narrow wide, harusnya langsung masuk, bisa juga diatur posisi gigi di bagian rantai yang lebar dan sempitnya.
Coba crank/chainringnya dilepas, kalau dililitin rantai masuk semua ga, atau ada yang ga masuk juga?
Kalau masuk semua, kemungkinan posisi chainring ga lurus ke belakang, agak miring, jadi rantainya ga pas duduknya.
Bisa juga posisi chainring terlalu ke dalam, bisa ditambah spacer supaya lebih keluar.
Dilihat-lihat aja kemungkinannya om, semoga membantu.
Bos,.mau tanya kalo xtrada 5LE, 2x10speed mau diganti jd single chainring 42T, apakah harus ganti rantai/ menambah jumlah mata rantai, krn bawaan asli kan mentok di 36T utk chainring terbesarnya???
Hi bro,
Ga perlu ganti sih.
Kayanya perlu nambah 2 atau 4 link, tapi bisa dicoba aja pakai yang lama siapa tau udah lancar bro.
malam om 🙏🙏 mo ty nih ! sy mo upgrade siskiu D5 untuk pemilihan RD,FD,CRANK,SPROCKET dan SHIFTER apa menggunakan Type DEORE m510 sudah cocok apa blum om ? mohon pencerahannya untuk ukuran crank doublle chainring dan sprocket nya om untuk 2 x 11 speed,,,
Halo om,
Kalau mau pakai 2×11 speed, pilihan groupsetnya kaya Deore M5100 atau SLX M7000, bisa pakai chainring 36-26 dengan sprocket 11-46.
Deore M510 supportnya untuk 9 speed.
Thx.
Selamat pagi om, saya mau tanya. baru saja saya ganti crank dari triple ke single 32 T, rd altus 8 speed 11 32T apakah aman gan dalam pemakaian? rantainya ga akan lepas kan? saya makai crank single copotan thrill udah narrow wide
Untuk settingannya sudah aman om. Posisi chainring dipaskan di posisi chainring tengahnya triple supaya lurus ke sprocket belakang. Dan panjang rantainya harus dikurangi sepertinya om.
Semoga sukses
Halo Om, mhn pencerahannya, seli saya 6 speed, crank 48T, sproket 14-28T, apakah bs diupgrade ganti crank 52T tapi sproket tetap? Rantainya ganti yg panjang brp?
Atau klo sekalian upgrade 8 speed apa saja yg harus diganti? Trims.
Halo im,
Bisa om tanpa harus ganti sprocket, tapi diukur kira-kira bakal mentok ke frame atau tidak? Kadang yang ukuran di atas 50T bisa mentok ke framenya.
Rantainya mungkin ditambah 1 atau 2 link saja, bisa juga dicoba pakai rantai lama siapa thu udah cocok.
Kalau ganti ke 8 speed, harus ganti hub (freehub), shifter, dan rantai. RD lama mungkin masih bisa dipakai.
Thx.
Om minta bantuan info, seli sy dhn 16 inch 7 speed 11-32t mau sy ganti chainring nya jadi 42t (standarnya 34t). Apakah bisa tanpa perubahan lain mengingat ukuran ban hanya 16. Jika tdk bisa apa solusinya ?
Maaf koreksi, mohon info crank seli 16 inch saya bukan 34t tapi 52t, rencana mau ganti yg lebih besar spy lebih kencang (ukuran 56t), apakah ukuran itu cukup signifikan perubahan kecepatanya, dan apakah cukup frame nya, lalu apa saja yg dibutuhkan/ hrs diganti ?
Iya, akan ada perubahan kecepatan, kayuhan juga semakin berat, tapi mungkin ga terlalu signifikan kalau dari 52T.
Kurang tahu juga kalau cukup atau tidak di framenya, harus dilihat/ukur sendiri om.
Hi om,
Rantainya yang perlu ditambah panjangnya karena om pakai gear yang lebih besar, supaya shiftingnya bisa tetap lancar.
Komponen yang lain tidak perlu diganti.
Thx.
Halo sepeda.me kalau roadbike 13-28T 8 Speed, Crankset 165mm 42/52T (2×8), mau ganti single chainring apa benar harus cari yang 42T? Untuk chaindropnya apa aman? Dengan melepas FD? Saya lebih mikir efisiensi bersepeda sih biar tidak perlu mikir kombinasi terbaik.
Halo bro,
Kenapa harus ukuran 42T bro ya?
Kalau mau pasang chainring baru, bebas aja, ukurannya nanti menentukan gear ratio, kuat-ringannya kayuhan, disesuaikan dengan medan sepeda dan kekuatan kaki.
Memang kadang terbatas ukurannya untuk chainring besar kaya 50anT, bisa mentok di frame.
Sebaiknya pakai single chainring yang narrow wide supaya ga mudah drop, atau tambahan chain guide. Referensi tambahan bisa baca: Chainring Narrow Wide – Kapan perlu dipakai.
Terima kasih.
Saya ada element frc 38 yg gen 2, terus liat-liat di yutub orang ganti single chainring kebanyakan ambil 42T narrow wide biar ga mentok di frame 😁 cuma ternyata barangnya masih jarang ya di indo, terutama yg harga terjangkau
Ooo oke, iya, kadang memang mentok di frame bisa jadi batasan chainringnya.
Siang bos,sy punya thrill wreak T140 single chainring yg cocok untuk medang jalan raya yg yg perlu speed+tanjakan ukuran brp y?kl bawaan 32T,sproket 11-50T
Pilihan lain biar lebih ngebut bisa pakai chainrign 30T atau 28T bro.
Halo Om, semoga sehat selalu
saya mau konsul sedikit ni om.. saya punya kan xtrada 6 2021 yang 1×11 dengan belakang 51T dan Depan single 32T
nah ada xtrada 6 2021 juga dengan kombinasi 2×11 dengan belakang 42T dan depan dual 36T dan 26T
saya tau 1×11 lebih oke untuk tanjakan tapi untuk jalan lurus masih unggul di 2×11 dengan asumsi kemampuan dengkul yang sama 🙂
yang jadi pertanyaan :
kalau 1×11 saya yang kombinasi belakang 51T itu depannya saya ganti jadi dual chainring bagaimana ya Om? apakah lebih efektif? kita keluarkan faktor biaya ya Om, jadi hasil akhir rencananya 2×11 dengan belakang 51T dan depan menjadi dual 36T dan 26T , atau Om punya saran lain untuk ukuran depan, karena kalau tidak signifikan saya akan tetap stay di single Om
Thanks Om
Halo om,
RD yang om pakai RD-M5100-SGS, kapasitasnya 40T, sudah terpakai di cassette 51-11. Kalau tambah chainring 36-26T di depan, dapat tambahan kapasitas 10T lg, RD nya udah gan sanggup.
Tapi bisa ditambahin pakai goatlink, tapi performa shiftingnya belum pasti mulus, tergantung goatlink, settingan RD dan chainringnya.
Harus sabar nyetting depan-belakang supaya sinkron.
Thanks om.
Om min…mohon pencerahannya dong…sepeda MTB ane pakai sprocket 11-46T 9 speed (11,13,15,19,24,28,34,40,46)…rencana mau beli crankset shimano acera HT2…dimana pilihannya ada dua ukuran yakni 44,32,22T dan 40,30,22T …kira2 Ane harus pilih yg mana yah? Yg pas dan gear ratio nya luas…Disamping suka bawa sepeda ke medan off road bnyk tanjakan…Ane jg suka gowes ngebut di jalan raya…mohon pencerahannya..trims
Halo om,
Kalau untuk itu, lebih cocok yang 44,32,22T, gear ratio lebih luas, 44T lebih ngebut, dan 22T untuk nanjak sama aja dengan triple chainring yang satunya lagi.
Trims.
Ooowwhh…ya deh…makasih pencerahannya om min
Halo om admin, saya mau tanya.
saya punya mtb merk X dengan sistem 7×3 speed, kira-kira bisa nggak ya om kalau 7 speed saya upgrade ke single chainring? atau ada komponen yang harus saya ganti, om? terimakasih.
salam,
Tyo
Halo om,
Bisa om, ga ada masalah kalau mau ke single chainring.
Nanti panjang rantai aja disesuaikan dengan chainring baru.
Masalahnya mungkin rantai mudah lepas, kalau begitu perlu tambahan chain guide.
Thx.
kalo ganti ke single chainring, pakai ukuran brp ya om? menurut om kalo pake single chainring, dgn ukuran antara 32-36T gimana om?
Oh iya om, kalau ganti ke sistem single chainring, nyesuain panjang rantai nya gmn ya om? biar nggak terlalu kendor/ mudah lepas.
Tergantung selera aja sih om, mau lebih banyak ngebut pakai yang besar, banyak nanjak pakai yang lebih kecil.
Tapi kalau yang terlalu besar kaya sekitaran 50T, awas mentok di frame.
Untuk panjang rantainya, bisa dilihat disini bro: Mengatur panjang rantai.
Thx.
RD capacity kalo single chainring ngitungnya gimana ya? kan kalo biasa (chainring besar-kecil)+(sproket besar-kecil). Mohon pencerahannya om.
Halo om,
Yang dihitung cuma sprocket besar-sprocket kecil aja om.
Yang depan diabaikan atau nol, karena ga ada perpindahan gigi om.
Thx.
Permisi mau tanya gan,
Sya rencana upgrade sepeda 2×10 FC 22/36 dan CS 11/42 (M4100) menjadi 1×11 FC 32t dan CS 11/51t (M5100). semua sdh sya ganti (RD, Shifter, FC, CS).
Pertanyaannya, rantai sya kmc x10 bawaan sepeda, apakah masih bisa dipakai upgrade 1×11 sya ?
Biasanya masih bisa gan, tapi akadang ada kombinasi tertentu yang ga pas.
Coba aja dulu, kalau perfroma mulus dan ga bunyi, ga usah ganti ke rantai 11 speed.
Thx.
Ok gan. Terimakasih atas masukannya. Sukses selalu.
om mau tanya,
misal crank depan untuk 9speed (alivio – sekarang di buat 2speed), terus yang belakang ganti 11 speed (deore/slx)
bisa g ya ?
atau bagaimana om untuk masalah rantai dan kompabilitasnya ?
trims….
Halo om,
Bisa om, nanti rantainya ganti ke rantai 11 speed.
Trims..
kira2 aman g ya om klo yang depan untuk 9speed gitu ?
terus om mau tanya juga, slx yang bawaan 1 speed bisa di rubah jadi 2 speed g ya ?
Aman om.
Kalau SLX bawaan 1 speed kynya ga bisa diganti ke 2x, ga ada dudukan tambahan chainringnya.
Thx..
atau klo di kombine yang belakang m7000(11 speed) dengan crankset m5100 (2 speed), gimana ya om ?
lumayan ngirit kan yaa,
makasih buat sharing nya om…
sukses selalu
Kalo begini bisa juga om.. RD M7000 (11 speed) bisa juga untuk double chainring yang beda ukuran (chairing besar-chainring kecil) 10T.
Thx.
Haloo omm..
mau tanya2 donk…saya punya strada 6, kebetulan sproket dan rd bawaan sudah waktunya di ganti….saya mau upgrade ke Shimano SLX M7000 trigger shifter+RD 11S+Sunrace cassette 11 50 T+ KMC x11 chain kit shimano+ cassette depan 34 atau 36 T…..
yang saya mau tanyakan, apakah single chairing 34 atau 36 T itu bisa ditukar pasang cassettenya ke bawaan crankset strada 6????
yang kedua…untuk bicara gear ratio,,, om lebih milih single chairing ukuran berapa untuk sproket 11-50 T??
tolong di bantu jawabnnya omm
thanks
Halo om,
Bisa, kalau mau pasang atatu tukar pakai single chainring 34 atau 36T di Xtrada 6.
Untuk ukurannya, saya lebih suka 34T supaya lebih mudah nanjak, gpp ga terlalu ngebut. Tapi kalau kaki kuat bisa pakai 36T, lebih ngebut juga.
Thanks om.
Halo om admin , mau nanya dunk,
kalau punya sepeda hybrid ban 700c , sprocket 10s 11-42 , maximum ganti chainring ke berapa ya
apakah masih bisa di buat 42 T ? jadi macam settingan sepeda2 gravel ?
dan jika mungkin apakah harus ada tambahan alat lagi ? chain tensioner dsb misalnya ?
Halo bro,
kalau pakai single chainring bisa bebas gantinya, tergantung frame muat sampai berapa, plaing setel RD aja biar lebih pas.
Kalau double atau triple harus lihat kapasitas derailleurnya.
Chain tensioner dipakai kalau perlu aja, kalau masih aman tanpa aksesoris ga usah bro.
Thx..
tanya dong master
ini saya punya fixie, mw saya upgrade ke multigear rencana pakai 7 atau 8 speed gitu, trus gimana dengan crank bawaan fixi apa masih bisa digunakan?
bb menggunakan kotak ukuran 111
Ohiya ukuran crank 46t, Ukuran brapa saya harus mengambil sproket?
Pakai crank baru om, ukurannya disesuaikan termasuk sprocketnya, mau untuk ngebut, nanjak, atau santai..
Trims..
Halo om,
Sebenarnya lebih mudah dan murah kalau ganti sepeda 😛
Crank harus ganti, karena multispeed pakai rantai yang lebih tipis.
Hub pakai yang untuk multispeed, tambah cassette, tambah shifter, dan jalur kabel.
Dropout frame untuk roda belakang juga harus 130mm untuk hub 7/8 speed sepeda balap.
Allo om, seli saya single speed, belakang kalo ga salah 16T..saya mau ganti crankset biar bisa ngebut apa 54T cukup? Klo pas nanjak, saya tuntun aja 🙂
Allo om,
Hehe.. Kalau memang nanjak ga gitu penting, sebenarnya masih ada ukuran 56T, 58T, 60T, atau yang lebih besar lagi.
Chainring 54T untuk seli sekarang udah hampir biasa aja ya, kalau mau lebih ekstrem pakai yang lebih besar lagi om.
Lebih besar lebih ngebut, cuma start awal juga jadi lebih berat dikit, cuma harusnya ga masalah om.
Thx..
om saya pake cora 9s, niat mau upgrade, klo groupset sama crankset, pake merk beda2, pengaruh ga? terus, mslh kompatibilitas gmn om? makasih
Ga masalah juga sih om, cuma kalau satu merk atau groupset lebih terjamin untuk kompatibilitasnya.
Masalhnya kalo ada yang ga presisi atau pas betul, jadi kurang optimum performanya apalgi kalau dimix sama merk yang kurang jelas.
Minta saran Om untuk sepeda lawas saya btwin 100 dan sepeda lipat istri merk london taxi. Rencana saya mau upgrade crank, groupset dan rem ganti model disc Kami mencoba bike to work sebulan ini. Dan kendalanya banyak area menanjak, serta rem kurang mumpuni. Ada rekomendasi Om apa saja yang harus diupgrade?
Hatur nuhun sebelumnya.
Halo om,
Lebih aman pakai double chainring, lebih dapat untuk nanjak dan ngebut. Kalau single chainring biasanya lebih milih, mau enak nanjak atau enak ngebut.
Cassette pakai yang di atas 32T supaya ringan nanjaknya. Saya ga tau btwin 100 nya om pakai part apa, tapi kemungkinan perlu ganti cassette sama rantai.
Kalau mau nambah atau ganti speed, perlu ganti RD, shifter, mungkin hub roda juga.
Untuk ganti ke disc brake agak susah, karena perlu tambahan dudukan di frame depan dan belakang, bisa dipakai konverter atau ke tukang las, tapi kok rasanya kurang aman apalagi untuk rem. Hub rodanya juga nanti perlu pakai yang support untuk disc brake.
Agak banyak yang perlu diganti kl gitu om, hehe..
Tks..
mohon infonya bro…
Polygon Heist X5 2020 pake sproket 11-46 T, untuk crank yang ideal pake chairing ukuran berapa biar kencang di jalan raya dan enteng di tanjakan? Terima kasih…
Katanya udah cocok pakai 36T bro, kalau dibesarin lebih ngebut tapi lebih berat di tanjakan. Kalau kaki kuat sih mungkin ga masalah juga dibesarin ke 40T atau 42T.
Terima kasih…
Tlg masukannya om…polygon siskiu D7 mau saya ganti sproketnya dgn yg ada cassete 50 atau 51 atau 52..dgn tujuan agar bisa lebih enteng saat ditanjakan…kira2 saran om bgmn ? Apa saja yg perlu diganti?alternatifnya apa aja? Terima kasih sebelumnya om..
Bisa aja om kalau mau pake sprocket 52-52T. Bisa coba pakai RD bawaaan, maksnya sih 46T, coba stel b screw di RDnya, kalau belum bisa coba tambah goatlink.
RD Shimano yang support 51T ada juga, kaya Shimano Deore RD-M5100-SGS.
Untuk cassettenya ada Shimano Deore CS-M5100-11 (11-51) cuma mungkin masih jarang, atau pakai cassette lain kaya ZRace atau Racework.
Thx..
Om.. mau tanya😁
spd seli pacific pro saya mau saya upgrade dari Rd tourny 8 speed ke RD shimano saint 10 speed .
kira2 saya perluh ganti chanring uk berapa T yaa biar dijalan tanjakan tetap ringan dan di jalan dataran speednya kencang 😁 ? sekalian om ukuran sprocketnya yg dipakai enaknya ukuran berapa T,? mohon dijawab yaa om suhuu 🙏
Mau ganti ke 10 speed ya om? Ga usah ganti chainring dulu om. Harusnya dengan cassette baru, sepeda om udah lebih ngebut dan lebih ringan di tanjakan. Kalau masih kurang pas baru ganti chainring.
Bagus juga pakai Saint om ya, lebih pendek, cocok untuk sepeda lipat yang rendah. Cassette jangan besar-besar ya om, min. 11T dan maks 36T.
Thx..
haii bro,
saya baru maen sepeda ni, kebetulin saya punya sepeda lama (evergreen folding) dengan 6 speed, pengennya mau upgrade crank, kmren sempet melihat litepro crankset yang 56t, yang jadi pertanyaan crank set 56t itu kalao dipasang di sepeda saya adakah yang harus saya tambah2in lagi ? apakah tinggal pasang aja ? lalau untuk rantai nya, apakah bisa pake rantai lama saya yang 6 speed ? atau harus beli rantai baru lagi yang lebih panjang ?
mohon pencerahannya bro
Hi bro,
Litepro 56T yang BB kotak ya? Kalau sekarang pakai BB kotak juga, bisa langsung dipasang bro.
Kalau sebelumnya pakai chainring lebih kecil dari 56T, mungkin perlu panjangin rantai. Kalau sebelumnya lebih besar, mungkin perlu potong/pendekin rantai.
Panjang rantai yang perlu ditambah/dipotong tergantung beda ukuran chainring lama sama baru, atau beli rantai baru terus disesuaikan panjangnya.
Thx..
Tanya dong suhu.. aku lagi bangun minion, belakang pake sproket 8s (11-34), depan (lagi otw) pake single speed 53t, pengennya bisa ngebut, tp jg bs nanjak krn rumah di kampung. Perlu tambah chainring (double) yg 39t atau 42t ga ya?
Hi bro,
Iya 53T enak untuk ngebut, tapi belum tentu enak untuk nanjak.
Coba aja dulu om, biar tau enaknya ditambahin chainring yg kecil ukuran berapa yang cocok.
Kalau ke double perlu tambah shifter+kabel, FD, mungkin crank baru, mungkin RD baru.
Thx.
om mau nanya,kalau untuk seli ecosmo 9 saya rencana mau ganti crank ht2 merk liteace,syte,luce or sejenisnya itulah,tapi rencananya mau saya buat double chainring (52-39t) itu bisa ga ya diaplikasikan ke merk tsb?dan fd apa yg cocok ya untuk crank itu?tertarik deore m6000 udah braze on.
dan perlu ganti rantai ga sih kl tambah crank dual chainring gitu?
ada tawaran menarik sebenernya shimano tiagra,tp saya seneng model yg liteace dll itu.hehe
Hai om,
Perhatikan kapasitas RD nya om, kalau ganti ke 52-39T, itu nambah 13T di RD nya, lihat disini hitungannya: Kapasitas Rear Derailleur.
Kalau lewat dari kapasitasnya, kemungkinan ga bisa atau terpaksa pakai goat link.
Untuk FD nya harusnya semua yg FD RB 2x kompatibel, Deore M6000 oke untuk crank MTB om.
Kalau sebelumnya om pakai chainring lebih kecil 52T, rantainya mungkin harus nambah; kalau lebih besar dari 52T, mungkin harus dikurangi. Baca juga : panjang rantai yang ideal.
Kira-kira begitu om.
Terima kasih.
oke makasih om balasannya,jadi agak tenang ga perlu buang uang lebih lagi..haha
akhirnya ambil crank tiagra 4550 bekas temen,pakai fd sora dan shifter altus aja biar murmer.
untuk RD dan rantai sepertinya masih sanggup sih soalnya ga ada penggantian sprocket lagi dan chainring sbeleumnya yg 52T juga.
makasih banyak om,sukses untuk tulisan2nya dan tetap update ya.
Oke, groupset gado2. Good luck om.
Mau tanya, utk sprocket 11 speed 11-36t, buat all road jalan kota gak byk nanjak, mau pakai single chainring bagus nya yg size brp ya?
Kalo untuk jalan kota relatif datar, bisa pakai ukuran chainring 42T, 44T, 46T, atau 48T, tergantung kekuatan kaki.
Kalau sepeda lipat sih bisa pakai yang lebih besar kaya 50T, 52T, 54T, atau 58T, karena rodanya lebih kecil, jadi ga terlalu berat gowesnya.
Trims.
Selamat Pagi, saya kan pake xtrada 6 , 2018, SUNRACE 10-SPEED 11-36T,RD-M610 DEORE, PROWHEEL VORTEX-551-TT-B 36/22T BOOST 2-PIECE-CRANK. basih bawaan semua.
saya rencara mau merubah crank menjadi lebih besar. mau pake Roadbike belum bisa karena berat saya lumayan banyak. makanya mau saya hybrid kan xtrada 6. jelas yang harus dirubah chainring, FD, tapi type nya saya masih bingung terutama FD, boleh minta saran nya terimakasih.
Hi bro,
Mau ganti ke chairing besar ya? Saya ga tau FD 2x MTB yang punya kapasitas sampai di atas 44T, FD yang ada bisa dipaksain hanya kemungkinan shiftingnya ga lancar.
Karena FD double chainring MTB biasanya maksimum di ukuran 40 atau 44T.
Terima kasih.
Hi Kakak, saya mulai senang dengan sepeda dan ukuran sepeda roda 26 baru beli 10speed 11-42t untuk belakang. Saya mau beli single crank 44t untuk jelajah daerah kelapa gading jakarta utara. Dan mungkin kalo ada acara naik ke gunung. Apakah saya harus turun ke 20t cran? Saya mau pertahankan sproket belakang. Pilihan ke dua double crank 36t 48t. Apakah pada double crank 36t 48t akan banyak rasio pengulangan? Untuk menghindari pengulangan rasio. Mohin dibwrikan saran ukuran dual chain yg saya harus beli
Makasih kakak
Hi bro,
Agak susah kalo single chainring kalau mau dipake di kota sama naik gunung, harus dipilih salah satu, kecuali kaki emg kuat atau mau ganti chainring sesuai lokasi.
Lebih simple pakai dual chainring kalau dua area, tapi pasti akan ada pengulangan, tapi ya gpp juga karena mau dipake offroad dan onroad.
Makin sempit jarak antara ukuran chainring, makin banyak pengulangan gear rationya, dan sebaliknya.
Makin curam jalan pas naik gunung, makin kecil juga ukuran chainringnya (tergantung otot kaki juga).
Ukuran chairning 36t-48T udah oke, alternativenya bisa 34-50T, tapi perhatikan juga kapasitas RD nya sepeda nya bro.
Kalau jalan naik gunungnya terlalu curam sampai harus perlu yang 20ant, nanti chainring besarnya juga max. di 30anT (kurang ngebut di kota), ga bisa terlalu besar juga beda ukuran antar chainring.
Mudah-mudahan ngebantu. Makasih bro.
Mau nanya om…. crank 53-39 bisa dipasangkn dgn tiagra(short) 10 speed dgn sproket 11-36 tdk om? Trims
Kayanya ga bisa om, Tiagra 10 speed total capacity nya sekitar 33T.
kalo pake setup 53-39 sama 11-36, perlu kapasitas 14 + 25 = 39T, RD nya ga sanggup.
Kalau dipasang shiftingnya ga mulus untuk beberapa gear, atau pakai tambahan goatlink/roadlink, itu juga belum tentu lancar.
Trims
Halo Sepeda.me, Saya menggunakan Acera 9*2 speed. Niatnya mau upgrade ke single speed. Saat pemilihan crankset tertarik dengan SLX untuk 12 speed. Apakah ada perbedaan signifikan dengan crank di bawahnya? Atau hanya strategi industri? Saya masih tangguh ditanjakan jadi belum berpikir upgrade speed. Saat ini saya juga biasakan stay di 36t untuk gigi depan.
Terima kasih.
Halo,
Mantap udah biasakan stay di 36t untuk gigi depan, biar dpat feedl single chainring.
Shimano SLX 12 speed sama bawahnya beda rasanya, antara gimmick, teknologi sama asumsi kita, hehe..
Tapi udah ada ada Shimano Deore 12 speed (M6100) yang lebih murah dan udah mengadopsi sebagian teknologi dari atasnya, ga akan jauh bedanya kalau untuk pemakaian biasa.
Btw, blognya diisi lagi dong, bagus tuh..
Thx..
Mas, saya baru beli sepeda xstrada 8. bawaannya single chainring, bisa diganti ga mas yang single chainring ke double atau triple. boleh rekomendasi penggantinya tipe apa. menurut Mas, lebih baik pasang yang double atau triple untuk dipasangkan dengan 11spd gear belakang. Terima kasih.
Ditukar aja bro, banyak yang malah mau ganti ke single chainring :).
Karena ga ngebut ya bro, mungkin bisa ganti chainring yang lebih besar?
Tapi emang kalau mau ganti, lebih enak ke double chainring.
Polygon Xtrada 8 2020 kayanya pakai RD long cage, jadi bisa ganti ke double chainring yang beda ukuran chainring besar-kecil maksimum 18T.
Hub Xtrada 8 pakai hub yang boost, jadi lebih bagus pakai double chainring yang support boost juga kaya FC-M5100-B2 (SHIMANO DEORE 2-PIECE CRANKSET for 148 mm O.L.D. Frames 2×11-speed) atau
FC-M8000-B2 (SHIMANO DEORE XT HOLLOWTECH II MTB Crankset Chain Line 3 mm Outboard 2×11-speed.
Nanti panjangin/ganti rantai, sama beli shifter lagi.
Terima kasih.
hi, bro, saya pakaj detroid 7.1 chainringnya 36t , saya mau ganti yg bisa lebih cepat, kira kira pakai ukuran 38 atau 40 t ya ? Kemudian untuk tambah kecepatan kira2 perlu ganti apa lagi ya bro ?
Pakai ukuran 40T bro, tapi nanjak lebih berat ya.
Kalau banyak main di aspal, ganti ban yang lebih tipis bro, sama naikin tekanan angin.
Thx..
Mas kalo shimano altus 3 x 10 speed diganti single chainring ltwoo A7 10 speed tanpa ganti hub? (Hub bawaan pabrik) bisa tidak? Jika bisa apa akan terpasang dengan baik? terima kasih
Ganti chainring atau ganti RD/cassette mas?
Kalau dari Altus 3×10, hub roda belakang ga perlu ganti mas, kompatibel kok.
Terima kasih
Pagi gan, mau upgrade bawaain standard xtrada8 polygon, kira kira rekomend apa?
Targetnya mau naikin speed di jalanan kota
Halo gan,
Polygon Xtrada 8 memang kurang cocok dibawa ke jalan kota, ditambah lagi di single chainring.
Agan yang rasa kurang apanya? Kalau speednya, mungkin bisa ganti ukuran chainring yang lebih besar, ganti ke 36/38/40T, cuma nanti pas nanjak sama offroad jadi lebih berat.
Thx..
crank depan single chain 32T terus yang belakang 11 speed 11-40T cukup ideal atau perlu upgrade ke 11-46T?
Selamat malam om.
Rencana sepeda mtb lawas federal saya mau ganti ke single chain 36t. Sprocket mau kasih megarange 7speed sampe 34t Kira2 untuk nanjak signifikan ga om? Maturnuwun
Jadi depan 36t, belakang yang paling besar 34t ya om?
Kynya agak berat kalo gt om pas nanjak curam & panjang, kecuali om emg udah biasa di jalan nanjak.
Gear lama gimana om settingannya?
Baru mau nyoba ini om, soalnya crank yg lama 3 speed saya jarang oper, pasti pake yg tengah aja.
Untuk sproket yg lama, cm sampe 6speed aja om.
Apa saya perlu pake single, atau cm ganti sprcket aja?
Maturnuwun
Emang agak susah om kalau 6 atau 7 speed jadi single, kecuali om sepedaannya memang ga perlu ngebut sama enteng di tanjakan.
Kalau om emang cuma pakai chainring tengah selalu dan masih oke performa sepedanya, boleh coba single chainring.
Saran aja: copot kabel sama shifter depan aja dulu, chainringnya ga usah dicopot/ganti dulu, siapa tau nanti ga cocok sama single chainring masih bisa balik ke triple.
Kalau masih berat di tanajakan, ganti sprocket yang lebih besar. Kalau masih ga cocok, pasang lagi kabel sama shifter depan, balik ke triple chain lagi. Hehe..
Wah oke om, siap..
Tak cobanya nanti.
Maturnuwun sanget masukannya.
sama-sama om..
siap, kebetulan rantai saya belum ada masterlink, kalau ditambah masterlink saja cukup mas?
Sip, bisa mas..
halo mas, mau tanya, kalau upgrade crack chainring dari 46T ke 53T, pada sistem single chainring, tanpa perubahan sprocket apakah harus memperpanjang rantai? Terima kasih
halo mas,
Iya mas, harus dipanjangin rantainya, 1 link saja kayanya.
Boleh baca referensi tentang panjang rantai : Mengukur panjang rantai sepeda ideal
Saya pake seli crank 45t dengan sproket 11-34,, apakah perlu upgrade crank untuk ngejar speed ,, juga ringan ditanjakan?
Saat ini pake sproket 9 speed SLX HG 80 11_34.
Terimakasih
Betul bro, update chainring ke ukuran yang lebih besar (seperti 53T) pastinya akan nambah top speed, tetapi juga lebih berat di tanjakan. Cuma karena sepeda bro single chainring, perlu dijaga juga agar ukuran crank juga kuat untuk tanjakan.
Kalau dengan ukuran crank yang sekarang bro masih kuat untuk nanjak, maka upgrade crank yang lebih besar nantinya perlu sedikit penyesuaian otot kaki supaya tetap kuat juga di tanjakan. Cuma kalau dengan ukuran yang sekarang sudah terasa berat di tanjakan, perlu latihan latihan lagi supaya upgrade crank tidak menjadi beban yang lebih besar di tanjakan.
Terima kasih udah mampir bro..
saya malah mau turun ke 50 t om, dari 52 t single chainring. (Masih keberatan)
saya hitung hitung juga depan 50 t, dan belakang sprocket 10-42t. masih jauh lebih unggul dibanding 52 t depan dengan belakang 11-42t.
Iya om, kalau single chainring ukurannya terlalu besar jadi berat nanjak, kecuali jalannya datar terus.
Thx om.
Wahh.. kebeneran nih om, lagi mau pertimbangin jadi single (sebelumnya triple).. karena beberapa alasan yang disebutin di atas.. sama kebetulan mau ada event jarak jauh bulan Juni nanti.. minta sarannya om, baiknya pertahanin triple atau jadi single.. kalo single kombinasi crank 34T dgn sprocket terbesar 11-42/46T aman ga ya? untuk trek sendiri sih dominasi tanjakan beraspal, karena lewat jalan nasional.. sepeda sih pake MTB.. kalo untuk RD perlu yang long atau yg medium?
Thanks om, sorry banyak nanya..
Kalau banyak tanjakan, lebih aman pakai 34T dengan 11-46T. Tapi om yang tahu tanjakannya gimana, sama kekuatan kaki om, kalau om bisa libas, pakai 11-42T juga lebih oke.
RD nya pakai yang long kalau begitu. https://sepeda.me/parts/drivetrain-sepeda/rear-derailleur-cage-sepeda.html
Single chainring sih lebih cocok kalau area sepedanya sejenis atau ga berubah-ubah, karena memang perlu setelan chainring/sprocket yang spesifik, ga buat all area.
Bagusnya om coba aja sepeda di area yang mirip, ga usah shifting gigi depan, atau kalau perlu lepas shifter depan sekalian, nanti ketahuan pilihan mana yang paling cocok.
Trims..
Gan sya mau tanya…
Kalau mau naikin Dari 8 speed Ke 10 11-42 T tanpa mengganti RD bisa gak ya…
RD nya mungkin bisa, mungkin juga ga bisa. Tapi shifternya harus ganti bro..
Bang, kalo yg asik buat nanjak sproket 11-42 pake chainring yg 32t ya? Malah udah beli yg 36t😭. Buat nanjak berat
Banyak latihan, hehe..
Bisa dibesarin sproket belakang yang 42t, biar agak ringan sedikit..
OM, mau tanya, punya saya single chainring 34T dan 10 speed 36T, saya mau upgrade sprocket 10 speed 42T atau 46T. apakah harus sambung rantai om?
Mohon saran nya om . terima kasih…
Halo om,
Kalau mau pake sprocket yang lebih besar, harus nambah panjang rantai sedikit om. Tapi coba aja dulu ga usah manjangin rantai, siapa tau rantai lama kepanjangan, jadi malah pas di sproket yang baru..
Om, punten klo seli brompton mau sy ganti chainring nya ke 54 apakah sudah tepat, agar tetap bisa kejar speed dan ditanjakan juga tidak loyo ?
Kalo om rasa chainring yang sekarang masih belum terlalu berat pas tanjakan, ganti ke 54 pastinya bisa lebih ngebut om..
Mau minta saran k….sy pake speed 10 11-42 T trus rencana mau pake yg single….kira kira oake yg ukuran brp…trims
Untuk chainring depan bisa pake ukuran 32T atau 34T. Kalau kaki kuat untuk tanjakan, bisa pakai ukuran 38T biar bisa lebing ngebut di jalan rata.
Cassette belakang 11-42T ga usah diganti dulu kalau masih oke.
Trims..
Saya mau Upgrade dari crank dari 46T ke 50T pake sprocket 11-32T .. apakah ada pengaruh nya,
misalkan gowes di tanjakan lebih enteng. dan apakah harus nambah/ganti rantai. dan komponen apa saja yang harus di persiapkan ( misalkan anting atau adaptor RD )
Oh ya.. saat ini saya pakai Siskiu D7 2020.mohon petunjuknya ya om. makasih sebelumnya
Mantap sepedanya om…
Kalau dari spesifikasi Siskiu D7 2020, sepedanya pakai crank 32T, sproket 11-46T.
Kalau yang 46T nya diganti jadi 50T, gowesnya bisa sedikit lebih ringan di tanjakan, top speed ga berubah.
Yang dipersiapkan cuma nambah panjang rantai dikit, biar bisa cukup untuk ngelilit sprocket 50T yang lebih besar dari aslinya (46T).
saya baru saja upgrade seli saya, tp tetap single crank. Dari crank ukuran 48T dan sprocket 11-32T dengan crank ukuran 53T dan sprocket tetap. Pertanyaan saya, apakah hal ini sudah tepat perhitungannya om? maaf saya nubie sekali dalam hal ini. Sya ingin spy bisa kejar speed, tp tidak loyo ditanjakan. mohon petunjuknya ya om. makasih sebelumnya
Hai Om Gde..
Sudah pas Om, ganti crank dari 48T ke 53T pake sprocket 11-32T, gear rationya naik dari 1.50-4.36 jadi 1.66-4.82.
Jadi pasti om bisa lebih cepat, kalo pake roda ukuran 16 inch top speednya bisa nambah sekitar 3km/h, atau kalo pake roda 20 inch bisa nambah 4 km/h (asumsi cadence: 90 putaran pedal per menit).
Untuk tanjakan juga ga gitu nambah berat banyak, kalau masih kuat bisa pake crank yang lebih besar lagi om 🙂
om saya berniat upgrade seli saya, single crank. Dari crank ukuran 52T dan sprocket 12-28T diupgrade dengan crank ukuran 53T dan sprocket 11-32. itu menurut om gmna? apakah perlu ganti rantai juga?
Bisa aja om, top speed bakal naik sedikit, asal kapasitas RD masih cukup, bisa baca disini tetang RD capacity: Rear Derailleur Cage Sepeda.
Rantainya harus ditambahain panjangnya, karena om ukuran chainring sama sprocketnya berubah. Bisa dihitung perubahan panjangnya di: mengatur panjang rantai sepeda.
Thx om..
Gan kalau misalnya sekarang saya dari 8 speed mau upgrade ke 10-11 speed, musti ganti HUB?
Tergantung jenisnya juga bro..
Kalau untuk hubnya saja: Cassette Shimano/SRAM untuk 11 speed itu lebih lebar dari dari yang 8//9/10, jadi perlu mungkin perlu hub baru yang lebih lebar kalau mau ke 11 speed.
Kalau upgrade ke 10 speed masih bisa pake hub yang sama.
Shifternya juga pengaruh ya bro: https://sepeda.me/parts/drivetrain-sepeda/cara-kerja-derailleur-pada-sepeda.html#Cable_Pull
Mantab reviewnya
Alivio 9 speed kalau dikasih sprocket 11-50t dengan single chainring 34t kira2 aman gak min?
Makasih.. Masih aman bro..
Gear rationya dari 0.68 – 3.09 cocok untuk dibawa untuk all area..
Terimakasih atas review nya
boleh minta saran untuk ulasan budget serta beberapa alternatif merk bila ingin berganti ke single chain ring ?
Hi bro..
Kalo budget sih bisa beda-beda, dari sepeda apa, jenis apa, meu sendiri apa ke bengkel, mau diganti ke komponen apa.
Untuk merk yang ada dijual ada byk juga, kaya Litepro, MOTSUV, Snail, Shimano, Deckas, Wolftooth, dll.
Makasih sarannya, nanti saya tambahin juga harga-harga komponen single chainring.
Thx ya..
min, apakah wajib pakai chainguide utk di crank nya? biar jgn lepas/lompat.
untuk rd nya 10sp, apa rekomendasinya dg sproket 11-50
maksudnya pake rd tipe/brand apa, jika pakai spoket 11-50 10sped
Merknya sih tergantung selera ya bro.. :p
Coba cek di BL : https://www.bukalapak.com/products/s/sprocket-10speed-11-50
Kalau chainringnya ga narrow wide, wajib bro.. Kada chainring narrow wide yang murah juga masih harus pake chain guide, tapi bisa di cek lagi mungkin rantainya yang kendor..
Gan, untuk Crank single 32t dengan sprocket 50t, apakah butuh tambahan chain?
Rencana ane mo naikin sprocket dari 9 spd ke 11 spd dengan Gear 50t.
Iya bro.. Kalau sprocket terbesar sebelumnya ukuran 42T yang dinaikin jadi 50T, biasanya nambah 2 link rantai.
Tapi bisa coba dulu pake rantai yang sekarang aja bro, siapa tau rantai yang sekarang kepanjangan 😛
klo misalkan sprocket 10 speed ukuran 11-42 apa masih efisien kalo pake tripel chainring?
30 speed ya? Kalo saya sih kebanyakan bro..
Coba sepedaan beberapa hari pake chainring tengah aja bro, kalo oke, berarti chainring paling besar sama paling kecil ga perlu, bisa convert ke single chainring kalo mau..
Shifter gear depan, kabel, 2 chainring bisa dilepas. Sepeda jadi enteng; ga pusing ngatur gear, cukup ngatur naik atau turun untuk gear belakang aja..
Tapi emang nambah kerjaan negbengkel, top speed turun, sama mungkin rada berat dikit kalo sering nanjak, hehe..
mantap, jadi mikir2 lagi buat ganti jadi single speed. Kuat ga ya? hehe
makasih artikel nya sangat berguna om.
Kuat om.. Kalo capek tinggal dorong.. :p
Makasih ya udah mampir..
halo bro….sy br upgrade sproket xtrada 6 ke 50 t, chainring single 32 t, RD nya ditambah goatlink, tapi stlh pake perpindahan ga stabil (kadang lompat dan kadang ga bisa ke gigi 1)..kira2 mslhnya dimn ya? apakah perlu tambahan alat atau cuma pengaturan RD saja…terimakasih.
Halo bro,
Rantainya udah dipanjangin bro? Harusnya rantai juga ikut dipanjangin kalo ganti sproket yang lebih besar.
Kadang kalo pake goatlink emg suka gitu, klo yg gear besar lancar, biasanya gear kecil nya agak susah pindah. Kalo gear kecil lancar, pas gear besar kalo backpedal pasti lompat turun.
Tapi coba diatur lagi b-tension di derailleurnya bro, mudah2an bisa bantu.
bro saat ini chain pake 26-36-48t, sprocket 9 speed 11-46t.. kira udh pas blm kombinasinya.. terus klo mau single chainring. pas nya chainring ukuran berapa T.. thanks
Udah pas sih bro kombinasinya. Kalau mau single chainring biasanya yang dipakai 32T, atau 34T, atau 36T. Bro coba aja pakai chainring tengah (36T) terus agak lama (nanjak, ngebut, turunan), kalau oke, single chainringnya bisa pake itu, kalau keberatan bisa diturunkan ukurannya nanti.
Thanks bro..
Selamat pagi om,
Saya mau tanya apakah harus ganti rantai klu awal nya 10 speed 11 -36 t
Tripel ganti 11-42 t dengan singel 36 t mohon pencerahan nya suhu
Ga harus ganti sih om, tapi mungkin panjang rantai yang perlu disesuaikan.
Thx..