Chainring narrow wide adalah chainring yang memiliki profil gigi tebal-tipis (lebar-sempit) dengan urutan yang bergantian. Kenapa dibuat begitu, dan kapan kita memakai chainring narrow wide?
Chainring dan rantai sepeda
Chainring sebagai gear depan sepeda, ditransfer kekuatan putarannya lewat rantai ke sprocket untuk memutar roda belakang. Rantai sepeda terdiri dari sambungan unit-unit link, yang sebenarnya memiliki bentuk dan lebar yang berbeda, yaitu outer plate dan inner plate. Dimana inner plate bentuknya lebih tipis dibandingkan outer plate.
Ketipisan chainring atau sprocket dipengaruhi oleh jenis sepeda dan jumlah sprocket, seperti chainring sepeda fixed/single gear lebih tebal dibanding sepeda multi gear, sprocket 11 speed lebih tipis dibandingkan sprocket 8 speed, begitu juga dengan bentuk rantainya, agar masih muat dan bisa masuk di celah-celah sprocket atau chainring sesuai dengan ketebalannya.
Profil gigi chainring diatur ketipisannya, agar bisa masuk ke tengah rantai sepeda dan bisa memutar rantai sepeda tersebut.
Sepeda single chainring adalah sepeda yang hanya memiliki 1 buah chainring atau disebut juga 1x. Berbeda dengan sepeda single/fix gear, isitilah single chainring umumnya dipakai untuk sepeda dengan satu chainring tetapi memiliki multi gear, dengan banyak sprocket atau cassette di bagian belakangnya. Rantai sepeda akan berpindah-pindah posisi pada gear belakang, sehingga posisi rantai tidak selalu lurus dengan chainring depan. Pada posisi rantai miring, gigi chainring bisa jadi tidak cukup kuat untuk menahan rantai, sehingga ketika chainring diputar, rantai mudah lepas.
Begitu juga ketika terjadi guncangan pada sepeda, yang membuat rantai mengayun (chain slap), dan melompat dan terangkat dari gigi chainring, membuat rantai terlepas dari jalurnya. Rantai yang terlalu panjang dan kendor, juga sangat berpotensi membuat gigitan chainring pada rantai mudah untuk lepas.
Kenapa rantai single chainring mudah lepas
Pada sepeda dengan Front Derailleur (FD) double atau triple chainring, FD tidak hanya berfungsi untuk memindahkan rantai, tetapi adanya FD juga sedikit membantu menahan posisi rantai untuk tidak melompat dari jalurnya.
Sepeda single chainring tidak memiliki FD, dan kita berharap agar posisi rantai selalu kuat pada posisi rantai miring ataupun pada saat sepeda terguncang.
Chainring narrow wide memiliki bentuk gigi lebar tipis menyesuaikan dengan bentuk rantai sepeda. Profil gigi yang tebal akan masuk pada posisi outer plate atau celah rantai yang lebar, profil gigi yang tipis akan masuk di bagian rantai yang tipis. Mengurangi celah pada bagian dalam rantai, sehingga membuat rantai tidak mudah bergoyang dan lebih kuat terikat pada chainring.
Mengurangi celah di antara gigi chainring dan rantai sekaligus akan mengurangi potensi kotoran, debu, atau lumpur untuk masuk di rantai. Kotoran-kotoran ini bisa menghambat masuknya chainring atau mungkin juga bisa mengurangi kelancaran perputaran chairing.
Karena urutan tebal tipis yang bergatian, chanring narrow wide hanya ditemui pada ukuran chairing yang genap, tidak ada untuk ukuran chainring ukuran ganjil.
Ditambah lagi profil gigi yang lebih panjang (tinggi), untuk membuat rantai lebih tidak mudah terlepas dari chainring. Profil gigi yang tinggi ini juga membuat lebih banyak gigi yang menyangkut pada rantai dibandingkan dengan gigi yang pendek. Pada posisi miring pun, masih ada bagian dari gigi yang menahan rantai tetap pada jalurnya.
Narrow wide untuk double chainring/triple chainring
Memakai chanring narrow wide pada sepeda double atau triple chainring bukalah ide yang bagus. Kita akan kesulitan untuk shifting gear depan, kemungkinan besar FD tidak akan cukup kuat untuk mendorong rantai agar berpindah dari satu chainring ke chainring lainnya. Karena memang chainring narrow wide dirancang agar rantai tidak mudah terlepas.
Chainring sepeda double/triple ada yang memiliki tambahan pin dan ramp (semacam goresan atau jalur), untuk memudahkan rantai terlepas dari chainring dan ditangkap oleh chainring di sebelahnya. Sangat bertolak belakang dengan sifat chainring narrow wide.
Ada juga chainring 2X dan 3X yang memiliki gigi yang berbeda-beda, tetapi bentuknya tinggi-rendah (low-high), bukan tebal tipis. Yang fungsinya untuk memudahkan chainring menangkap rantai ketika shifting.
Tidak semua produsen dan merk chainring memakai istilah narrow wide. Shimano memakai istilah Dynamic Chain Engagement +, SRAM memakai istilah X-Sync atau X-Sync 2 untuk single chainring yang memiliki bentuk tebal tipis. Untuk saat ini Shimano hanya memiliki chainring narrow wide untuk kategori sepeda gunung dan sepeda gravel (Shimano GRX 11 speed), karena Shimano belum mempunyai single chainring untuk groupset sepeda balap. Untuk kelas MTB, pilihan chainring narrow wide hanya untuk kelas Shimano Deore 11 speed (M5100) ke atas, yang sudah mendukung sistem 1X.
Alternative chainring narrow wide
Terutama untuk yang mengkoversi atau mengubah dari double atau triple chainring ke single chainring dan memakai chainring lama, biasanya akan mengalami masalah rantai lepas. Karena chainring lama yang untuk multi chainring tidak cukup kuat untuk menahan rantai sepeda tetap pada posisi nya.
Tidak hanya chanring narrow wide yang bisa membuat rantai tidak mudah terlepas. Ada aksesoris tambahan atau fitur lain pada komponen sepeda yang juga mempunyai fungsi yang mirip.
-
Chainguard
Chainguard ini bentuknya terlihat mirip seperti FD. Fungsinya sebagai pelindung dan menjaga posisi rantai, agar tidak goyang dan melompat. Ada juga beberapa chainguard memiliki bentuk yang menyatu dengan chain retention. Chain retention ini memiliki pulley yang fungsinya menjaga tegangan rantai, dan membantu juga untuk mencegah rantai terlepas.
-
Clutch derailleur
Fitur clutch pada rear derailleur membuat RD lebih kaku, sehingga ketika sepeda terguncang karena bentuk jalan yang bergelombang atau ketika mendarat, mengurangi rantai yang mengayun atau melompat.
Dengan memakai chainring narrow wide, sebenarnya kita tidak perlu lagi memakai chainguard. Tetapi untuk performa yang maksimal, tidak ada salahnya juga jika mau dipasang bersamaan.
Panjang rantai yang perlu diperhatikan, rantai sepeda yang kepanjangan, pasti akan kendor dan membuat rantai mudah sekali terlepas.
Terutama untuk sepeda gunung/sepeda gravel yang bermain di area yang ekstrem, medan yang tidak rata, banyak benturan dan guncangan atau sepeda yang melompat-lompat.
Begitu juga untuk sepeda lipat yang didominasi oleh drivetrain single chainring, yang sekarang banyak dipasangkan 8-10 speed, yang membuat posisi rantai lebih miring. Pada pemakaian normal mungkin tidak ada masalah dengan chainring biasa. Tetapi kadang pada pemakaian sepeda yang lebih kuat dan keras, rantai sepeda lipat bisa lepas. Memakai chainring narrow wide pada sepeda lipat adalah salah satu solusi mengurangi masalah itu.
Chainring narrow wide juga sudah ada yang sampai ukuran besar seperti 50 atau 52T, ukuran chainring yang banyak dipakai sepeda lipat performance. Sedangkan untuk sepeda gunung, ukuran chainring narrow wide biasanya ukuran 30T, 32T, 34T, 36T, termasuk oval chainring.
Harga chainring narrow wide biasanya berbanding lurus dengan kualitasnya. Chairing murah cenderung memiliki bahan aluminium/alloy yang mudah tergerus, lebih cepat untuk aus, sehingga pada pemakaian jangka panjang, fungsi narrow wide ini tidak maksimal lagi.
ini artikel terkeren yang saya pernah datangi, membahas tentang dunia sangat infromatif…recommended banget untuk kalian.. terima kasih admin.. sukses selalu
MasyaAllah lengkap dab detail penjelasannya smoga barikah
Halo min.. apakabar?
Jadi narrow wide gak bisa utk double chainring ya..? Tapi di pasaran sekarang utk ukuran 54T keatas adanya narrow wide semua.. susah nyari yg biasa.. padahal sy pingin chainring besar utk minivelo..
Nah, Kalau chainring eagle tooth nya tecnology sram apakah bisa utk double speed / chainring..?
Trmksh ya min.. artikel2nya brmanfaat bgt.. mantab.. salam sehat selalu…
bro chainring narrow bisa dibuat double speed ga ya?
Saya pake crank alivio M4050 gan bawaan nya 40-30-22, saya mau ganti yg single 32t, bisa kasih tau cara ukuran BCD nya gak gan. Mohon pencerahan nya. Thanks
Klo dari Chainring multi speed (3 speed) lalu akan diganti Chainring Narrow wide, apa rantainya juga perlu diganti. Thx
Hai admin, berarti jika ada eberapa gigi di chainring lebih rendah masih tergolong normal ya?
Om.. jika sproket 12 speed baiknya menggunakan chainring ukuran 34 /36 ya om.dengan mendan yg dilalui datar dan kadang nanjak.trims
Hi om,
Hampir sama aja om, cuma beda 5% aja gear rationya.
Harusnya 12 speed bisa lebih enateng, jadi lebih aman pakai 36T om, biar ngebutnya juga maksimal.
Trims.
Halo Om. Untuk Single Chainring ini, Rantai dan Sprocket hrs Beli Khusus atau tidak ya Om? Sy pakai siskiu D5.
Halo om,
Rantainya ga perlu yang khusus, mengikut speed cassette nya aja.
Sprocket sama aja dengan yang lain. Chainring sebaiknya pakai yang narrow wide, supaya tidak mudah lepas.
Trims.
Om, seperti Hesit X7 simgle chainring. Namun sepertinay tidak menggunakan Narrow Wide yah. Apakah ini salah satu kelemahan Heist X7 yg akan kerap copot rantainya?
Untuk versi Heist X7 2020 sudah memakai chainring narrow wide (merk Prowheel) om, kurang tahu kalau versi sebelumnya ya.
Jadi harusnya aman untuk rntai.
min untuk SRAM NX EAGLE chainring depan tersedia sampai ukuran berapa? saat ini pakai 32T ingin pakai lebih besar.
Untuk single chainring MTB SRAM, ada yang sampai ukuran 38T atau 40T bro.
Kerennn. Ilmu baru.
Keep posting Sepeda.me
👍
Siip. Makasih bro 👍.