Crank Shimano Dura-ace hollowtech
Crank Shimano Dura-ace hollowtech

Hollowtech 1 vs Hollowtech 2: Perbedaan dan kelebihannya

Crank dan bottom bracket yang mendukung Shimano Hollowtech 1 dan 2 tidak saling mendukung, tetapi bisa diganti diupgrade karena bisa dipasang pada frame sepeda yang sama. Bagaimana dengan perbedaan performa, harga dan fiturnya?

Hollow artinya kopong, atau kosong di tengah. Hollowtech merupakan trademark teknologi dari Shimano. Hollowtech adalah crank (arm atau axle/as) yang kosong di bagian tengahnya. Tujuan hollowtech adalah membuat komponen sepeda yang lebih ringan.

Seperti sebuah pipa yang kosong di tengahnya, akan jauh lebih ringan daripada besi padat/pejal dengan diameter yang sama. Perkembangan teknologi dan metalurgi memungkinkan untuk membuat batang besi kopong (hollow) dengan kekuatan yang tidak jauh berbeda dengan batang padat dengan memakai material yang lebih kuat. Isitilah hollow banyak dipakai pada komponen industri untuk batang dan pipa dan struktur yang bolong, seperti hollow bar, hollow tube, hollow glide, dan lainnya.

Shimano membuat teknologi Hollowtech untuk cranknya, yang kemudian dikembangkan menjadi Hollowtech II untuk integrasi crank dan bottom bracket.

Crank hollowtech alias kopong
Crank hollowtech alias kopong

Hollowtech I (HT1)

Sebenarnya istilah hollowtech dipakai Shimano hanya untuk crank arm, Shimano tidak pernah menyebut hollowtech 1 atau bottom bracket hollowtech. Tetapi toko dan komunitas sepeda yang membuat istilah hollowtech 1 (HT1) setelah munculnya hollowtech 2 (HT2), untuk lebih mudah membedakan jenis crank dan bottom bracket. Tetapi istilah apapun yang dipakai tidak masalah, selama kita paham kalau hollowtech atau hollow mengacu pada batang atau komponen sepeda yang kopong.

Keuntungan crank arm hollowtech tidak hanya kerena ringan dan membuat bobot sepeda berkurang, tetapi juga mengurangi beban ketika memutar pedal dan crank, sehingga dapat menghemat energi/power dibandingkan crank dengan bahan metal yang padat/solid. Walaupun lapisan dindingnya menjadi lebih tipis, tetapi pemilihan material/bahan alloy yang berkualitas membuat secara struktur cukup kuat untuk menahan beban pesepeda. Untuk pesepeda yang tidak mempermasalahkan berat dan efisiensi, memakai pedal dengan bahan besi solid/padat, akan memberikan pedal yang lebih kuat dan kokoh.

Isi di dalam bottom bracket kotak
Isi di dalam bottom bracket kotak

Teknologi crank hollowtech Shimano keluar pada saat kebanyakan sepeda memiliki as crank yang terpisah dengan lengan kira dan kanan (3-piece crank). Bottom bracket jadul terdiri dari as dari besi pejal yang ditopang pelor/gotri lepas (cup and cone), bb keroncong, dan kebanyakan dengan interface atau bentuk ujung BB kotak (square). Lalu muncul bottom bracket yang lebih kompak dan simple, yaitu BB cartridge, tipe bottom bracket dimana bearing, as roda dan rumahnya sudah dirakit menjadi satu kesatuan yang utuh dan tertutup,  yang kalau rusak langsung diganti semuanya. Awalnya BB cartridge menggunakan ujung as berbentuk kotak, yang kemudian berkembang dengan bentuk bulat dan bersirip (Octalink/ISIS).

Crank arm hollowtech shimano pada awalnya dipakai untuk BB kotak cartridge (square). Shimano kemudian mengeluarkan BB Octalink untuk alternative atau upgrade dari BB kotak. Bottom bracket Octalink memiliki bentuk ujung yang bulat dengan delapan (octa) sirip, dan bagain tengah yang kopong (hollow), sehingga kadang disebut juga sebagai bottom bracket hollow, atau BB HT1. Tetapi Shimano tidak lagi mengembangkan BB Octalink, dan lebih memilih memakai BB cartridge kotak pada line up terbarunya.

Sekarang ini groupset Shimano terbaru yang masih mendukung BB hollowtech I :

  • Sepeda Gunung : Shimano Tourney TZ, Tourney, Tourney TX, Altus, Acera, Alivio.
  • Sepeda Balap : Shimano Tourney A070.
  • Sepeda Urban : Shimano Nexus.

Dan komponen Shimano yang support untuk hollowtech bisa dilihat disini.

Crank dan bottom bracket hollowtech I (HT1)
Crank dan bottom bracket hollowtech I (HT1)

Hollowtech II (HT2)

Pengembangan teknologi Hollowtech, melahirkan teknologi Hollowtech II pada tahun 2003. Hollowtech II adalah  crank arm yang pada sisi kanan (drive side) sudah menyatu dengan as/spindle nya dan dengan struktur yang hollow (kopong). Tambahan untuk Hollowtech II adalah bottom bracket yang tidak lagi memakai sistem cartridge, tetapi memakai sistem BB eksternal/outboard. Bottom bracket untuk Hollowtech II mempunyai posisi bearing bagian luar frame, dan bentuknya mirip pipa, tidak menyatu lagi dengan as crank. Crank Hollowtech II juga disebut dengan two-piece crankset atau crank dengan dua bagian dimana satu bagian sudah termasuk dengan as nya.

Hollowtech II menghasilkan keseimbangan antara kekuatan, berat, kekakuan dan performa perputaran chainring. Crank yang menyatu dengan as (spindle) nya mumbuat struktur yang lebih kokoh, tanpa sambungan dan lebih kaku, untuk transfer tenaga yang lebih maksimal dan efektif. Teknologi hollowtech atau crank yang kopong juga dipakai pada Hollowtech II, termasuk pada bagian asnya bentuknya yang lebih simpel dan ringan.

Hollowtech II menggunakan as dengan diameter 24mm, lebih besar 2mm dari BB octalink yang memakai ukuran spindle 22mm. Dengan diameter as yang lebih besar, crank kiri-kanan akan lebih kuat, mengurangi tenaga yang hilang karena torsi dan gaya putar yang memelintir atau membengkokkan as crank. Untuk ukuran as yang lebih besar ini, bearing digeser keluar dari frame, sehingga ruang frame lebih banyak  dipakai oleh as, tanpa perlu menyisakan tempat untuk bearing.

Posisi bearing yang berada di luar frame, memungkinkan memakai bearing yang lebih besar dan lebih tahan lama. Posisi bearing yang lebih lebar juga memberikan keuntungan untuk posisi as yang lebih stabil. Bearing yang lebih lebar bisa menyeimbangkan tekanan lebih merata, lebih kuat untuk kestabilan dan kekakuan, dan pondasi yang lebih kuat.

Berat BB HT2 sekitar 70-90 gram saja, sedangkan untuk BB octalink beratnya sekitar 275 gram.

Crank hollowtech II tidak hanya bisa dipakai pada bottom bracket outboard (eksternal). Jenis bottom bracket terbaru yaitu pressfit juga bisa dipasangkan crank hollowtech II. Bottom bracket pressfit adalah bottom bracket yang dipasang pada frame tanpa ulir, bottom bracket ditekan untuk masuk dan diam di dalam frame sepeda. Bentuknya hampir mirip seperti bb eksternal, tetapi tidak memiliki drat dan posisi bearingnya ada di dalam frame sepeda. Jadi ketika berbicara tentang bottom bracket Hollowtech II, bisa BB outbooard ataupun Press fit.

Sekarang ini groupset Shimano terbaru yang mendukung BB hollowtech II adalah:

  • Sepeda Gunung : Shimano Deore, SLX, Deore XT, XTR, Zee, Saint.
  • Sepeda Balap : Shimano Claris, Sora, Tiagra, 105, Dura-ace.
  • Sepeda Gravel: Shimano GRX.
  • Sepeda Urban : Shimano Alfine.

Dan komponen Shimano yang support untuk hollowtech II bisa dilihat disini.

Untuk groupset Shimano sepeda balap dan sepeda gravel, semuanya sudah memakai hollowtech II, tetapi tidak untuk groupset sepeda gunung yang masih campuran HT1 dan HT2. Dan untuk ke depannya, sepertinya akan terus diturunkan ke level groupset yang lebih rendah lagi.

Crank dan bottom bracket hollowtech II (HT2)
Crank dan bottom bracket hollowtech II (HT2)

Hollowtech I vs Hollowtech II

Secara performa, crankset dan bottom bracket hollowtech II secara umum mempunyai struktur yang lebih kaku, stabil, transfer torque, putaran dan tenaga yang lebih efisien dibandingkan hollowtech. Besarnya perbedaan efisiensi dan kualitas juga ditentukan oleh kelas/level groupsetnya.

Secara berat, memang bottom bracket yang mendukung HT II jauh lebih ringan daripada bottom bracket cartridge. Perbedaan berat BB cukup signifikan, walaupun sebenarnya kalau dilihat berat crankset termasuk BB tidak sesignifikan itu. Crank hollowtech untuk BB cartridge hanya terdiri dari lengan (crank arm). Tetapi untuk hollowtech II, spindle sudah menyatu dengan crank arm.

Berat crankarm sangat bergantung pada jumlah dan ukuran chainring (single-double-triple), material dan kelas/groupset nya. Semakin tinggi groupset seperti Shimano DuraAce can Shimano XTR mempunyai crank yang lebih ringan dibandingkan Shimano Claris dan Alivio.

Untuk perbandingan yang fair, kita akan lihat crankset dan BB pada kelas yang sama dan ukuran chainring yang sama.

  • Hollowtech
    Shimano Alivio FC-M4000 Crank (40-30-22): 903 gram
    BB-ES300-K : 265 gram
    Total: 1.168 gram
  • Hollowtech II
    Shimano Alivio FC-M4050 Crank (40-30-22): 1042 gram
    BB-MT500-PA: 72 gram
    Total: 1.114 gram

Perbedaan berat hanya sekitar gram. Jadi kalau dilihat untuk crankset komplit (plus BB), secara berat tidak sampai 25% atau 50%.

Harga crank dan bottom bracket hollowtech 2 lebih mahal dari HT1, bukan hanya karena bahan yang lebih ringan tetapi juga karena pemakaian teknologi dan fitur yang lebih maju. Crank dan BB (crankset) HT2 banyak yang dijual sepaket. Sedangkan untuk BB cartridge dan crank hollowtech diijual terpisah. BB cartridge harganya sekitar 150 ribu, dengan crank sekitar 400 ribu untuk sekelas Shimano Altus. Sedangkan untuk crank dan bottom bracket ekternal hollowtech 2, harganya sekitar 850 ribu  (sekelas Shimano Altus).

Perbedaan bottom bracket HT 1 dan HT 2
Perbedaan bottom bracket HT 1 dan HT 2

Pada bottom bracket HT1, terdapat banyak ukuran yang menyatakan penggunaan untuk lebar frame (68 atau 73), serta panjang spindle (107, 110, 113, 115, 117.5, 118, 122.5, 127.5mm), yang sering kali membingungkan terutama untuk yang merakit sepeda baru. Panjang spindle ini bisa berpengaruh terhadap posisi rantai sepeda, chainline dan q-faktor. Sedangkan pada hollowtech 2, bottom bracket sudah datang dengan ukuran yang fix, dimana nanti untuk pengaturan chainline bisa diubah dengan spacer. Bottom bracket HT I dan HT II juga memerlukan tool sepeda yang berbeda untuk membuka dan memasangnya.

Secara kualitas dan ketahanan, bottom bracket cartridge sudah terbukti tahan banting karena mempunyai struktur yang menyatu, dan tidak perlu perawatan yang intensif. Sedangkan untuk bottom braacket Hollowtech II (eksternal dan pressfit), karena struktornya lebih kopong dan tidak sepadat cartridge, banyak juga yang merasa lebih rawan rusak dan tidak sekokoh cartridge. Crank dan BB hollowtech II juga lebih mudah untuk kemasukan debu dan pengotor jika tidak ditutup dengan seal yang baik. Tapi untuk kedepannya, akan lebih banyak frame sepeda dan komponen yang mendukung teknologi hollowtech II.

Tidak seperti ukuran ban sepeda yang memiliki standard yang lebih seragam, bottom bracket memilliki banyak sekali ragam. Setiap merk bisa membuat jenis bottom bracketnya sendiri, jenis sepeda, jenis drat, bisa saja mempunyai bentuk dan dimensi yang berbeda-beda. Baca: Ukuran dan jenis bottom bracket sepeda.

Upgrade Hollowtech 1 ke Hollowtech 2

Hollowtech 1 dan Hollowtech 2 mempunyai bentuk crank dan bottom brakcket yang berbeda, jadi tidak kompatibel dan tidak bisa ditukar-tukar. Tetapi keduanya bisa dipasang pada frame yang sama, karena sama-sama menggunakan frame dengan tempat bottom brakcet yang memiliki ulir, kecuali untuk BB HT2 press fit.

Jadi untuk sepeda dengan BB kotak cartridge, BB octalink ataupun ISIS, bisa diupgrade ke hollowtech 2, dan sebaliknya. Yang perlu diganti bukan hanya BB, tetapi juga cranknya. Ketika kan mengupgrade atau mengganti bottom bracket, hal pertama yang paling perlu diketahui adalah lebar frame. Untuk BB cartridge lebar BB harus sama dengan lebar frame, tetapi untuk BB outboard lebar BB tidak harus sama dengan lebar frame, tetapi harus support atau mendukung untuk lebar framenya.

Seperti BB eksernal MTB, bisa dipasang pada frame 68mm atau 73mm dengan ukuran diameter dalam 34.8mm, nanti akan ditambahkan spacer untuk mengatur posisinya sesuai dengan lebar frame.

BB Sepeda gunung

Ukuran lebar frame dan BB sepeda gunung kebanyakan adalah 68mm atau 73mm. Tetapi kita juga bisa menemukan ukuran BB 83mm untuk Downhill atau BB 100/120mm untuk fat bike. BB eksternal sepeda gunung datang dengan 3 buah spacer, bisa 3x 2,5mm spaser atau 2×2.5mm spacer + 1×1.8mm spacer + 1×0.7mm spacer. Pengaturan posisi dan jumlah spacer ini yang akan membedakan ketika memasang di frame 68mm atau 73mm. Setiap merk BB bisa saja mempunyai konfigurasi spacer yang berbeda, jadi baca manualnya sebelum memasang.

Berikut ini adalah contoh untuk Shimano eksternal BB. Spacer dipasang dengan jumlah yang berbeda di sebelah kiri dan kanan, menyesuaikan lebar drame dan jenis clamp FD (Front Derailleur) nya.

Pengaturan spacer BB untuk frame 68 dan 73
Pengaturan spacer BB untuk frame 68 dan 73

Kita juga harus memperhatikan jenis clamp untuk FD jika ada, apakah type band (FD dipasang di tiang seat tube) atau type clamp, dimana FD dipasang di bracket BB. Jika memakai  FD e-type, maka dudukan FD juga berperan sebagai spacer, jadi tidak perlu ditambah spacer lagi.

BB sepeda balap

BB eksternal untuk sepeda balap (road bike) lebih seragam, hanya menggunakan 68mm untuk type Hollowtech II. Ada ukuran lain yaitu 70mm, tapi hanya dipakai untuk jenis frame Italian, yang jarang dipakai pada sepeda disini. BB eksternal sepeda balap tidak perlu memakai spacer tambahan lagi.

BB sepeda lipat

Bottom bracket untuk sepeda lipat tidak mempunyai BB khusus, sama saja dengan BB sepeda gunung ataupun sepeda balap, tergantung produsen sepeda aja. Kebanyakan memakai lebar rangka 68mm dengan teknologi BB kotak (square) dan crank hollowtech.

Walaupun memiliki nilai ukuran yang sama, sebenarnya BB Road bike dan BB mountain bike berbeda, walaupun hanya beberapa mm. Shimano sendiri mengatakan kalau BB MTB dan road bike tidak bisa ditukar-tukar. Tapi pada kenyataannya, ada juga yang bisa memasang BB road pada MTB atau sebaliknya. Tapi sebaiknya, pakai yang sesuai dengan jenis sepeda.

Perbedaan juga ada pada drat/ulirnya, drat pada BB sepeda gunung lebih panjang dari pada drat pada sepeda balap. Begitu juga dengan ketebalan eksternal cupnya, BB sepeda balap lebih tebal 1mm dari pada sepeda gunung (11.2mm vs 10.2mm).

Crank hollowtech memang bisa memberikan manfaat untuk kecepatan dan efisiensi sepeda. Tetapi bottom bracket yang mendukung HT1 tidak banyak berkembang dan sudah mulai tergeser oleh BB eksternal dan pressfit.