Semua yang perlu kita tahu tentang torque wrench, apa itu torque wrench, apa fungsinya, jenis-jenis torque wrench, bagaimana menggunakannya.
Daftar Isi
Apa itu Torque wrench
Kenapa mengencangkan baut menjadi sangat penting?
Kapan perlu memakai torque wrench
Jenis-jenis kunci torsi apa saja yang ada
Kunci Torsi untuk sepeda
Cara memakai kunci torsi
Standard Kunci Torsi
Rekomendasi Torsi komponen sepeda
– Bottom Brackets
– Rem
– Disc Brake
– Cassettes & Freewheels
– Chainring
– Crankset
– Derailleurs
– Tuas Rem (Brake Lever)
– Tuas Shifter (Shifter lever)
– Handlebars
– Headset
– Pedal
– Sadel dan seat post
– Stem
– Roda dan Hub
Apa itu Torque wrench
Torque Wrench dalam Bahasa Indonesia disebut sebagai kunci torsi atau kunci momen. Kunci torsi adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengencangkan baut pada kekencangan atau tension/tegangan yang presisi. Kekencangan baut yang terpasang diiukur dalam satuan Newton meter (N.m) atau Kilogram meter (Kg.m) atau Foot pound (Ft.Lb). Dengan menggunakan kunci torsi, kita bisa mengencangkan baut dengan kekencangan yang kita mau dan kita perlu, tidak lebih dan tidak kurang.
Kenapa mengencangkan baut menjadi sangat penting?
Baut yang longgar tentu saja mudah terlepas, dan melemahkan struktur. Berbahanya lagi bisa mengakibatkan kecelakaan jika baut longgar terpasang pada bagian yang vital pada sepeda.
Baut yang terlalu kencang juga berbahaya, karena: merusak struktur dan media tempat pemasangan baut, dan juga merusak bentuk ulir/drat baut atau mur. Bentuk dari frame atau apapun itu akan membengkok atau patah. Bahan material logam, aluminium, dan metal lainnya jika dipasang baut yang terlalu kencang akan membengkok. Pada bahan material carbon tidak akan membengkok, tetapi langsung patah. Material karbon tidak mentolerir baut yang terlalu kencang, karena sifat material karbon yang kuat tetapi getas (rapuh), karbon tidak akan bengkok, tetapi langsung patah.
Material karbon tidak mentolerir baut yang terlalu kencang.
Untuk bahan material lainnya, baut yang terlalu kencang kadang tidak terlihat dan terasa secara langsung. Tetapi jika sudah patah, apalagi patahnya baut menyisakan bagian pada drat/ulir bagian sepeda itu, membuatnya semakin sulit untuk diperbaiki. Kadang harus dibor atau dilas, dan biasanya lebih praktis dan aman jika langsung diganti dengan yang baru.
Dan juga hampir semua produsen (tidak hanya untuk sepeda dan komponennya), biasanya tidak bisa diklaim garansi jika terjadi kerusakan akibat dari baut yang terlalu kencang.
Semua komponen sepeda memiliki batas kekuatannya, produk baut atau komponen yang akan dipasang baut yang berkualitas dan bagus biasanya mencantumkan nilai dari angka kekuatan baut yang dianjurkan, baik pada komponennya langsung ataupun pada spesifikasi detailnya.
Kapan perlu memakai torque wrench
Memakai kunci torsi selalu merupakan hal yang bagus, harganya memang mahal, tetapi sebanding dengan nilai barang yang dijaga, khususnya untuk jangka panjang.
Kunci torsi sebaiknya dipakai jika:
1. Sepeda memiliki bahan karbon yang dipasangin baut
Wajib untuk yang memakai karbon, investasi pada material karbon yang mahal jangan sampai rusak hanya gara-gara baut yang terlalu kencang.
2. Tidak memiliki feeling yang bagus dalam mengencangkan baut
Mekanik atau orang yang berpengalaman, memiliki feeling dan insting yang baik dalam hal kekencangan baut yang pas. Bagi orang yang awam (seperti saya juga), sebaiknya bisa menimbang untuk mulai menggunakan kunci torsi.
3. Ingin menjaga agar sepeda lebih awet dan aman
Dengan memakai kunci torsi, pastinya sistem perbautan yang lebih presisi pada sepeda akan membuat sepeda yang lebih awet dana man dipakai.
Jenis-jenis kunci torsi apa saja yang ada
Ada banyak jenis kunci torsi yang tersedia, mulai dari yang manual sampai yang modern atau elektronik, dengan cara kerja yang berbeda-beda. Kunci torsi dapat diaplikasikan pada banyak jenis mur dan baut, karena kunci torsi umumnya memilki kepala (slot/drive) yang bisa dimasukkan mata baut atau mur seperti: kunci L, baut-mur hexagon, obeng plus atau minus, dan lainnya. Sehingga bisa diaplikasikan untuk komponen bottom bracket, hub sepeda, rem sepeda, tempat duduk, chainring, dan banyak komponen sepeda lainnya. Tetapi ada juga yang sudah fix, tidak bisa diganti lagi mata baut atau murnya.
Yang akan dijelaskan di bawah adalah mengenai jenis cara kerjanya, berikut jenis-jenisnya:
1. Preset torque wrench (Kunci torsi Preset/Fix)
Bentuknya sama seperti kunci biasa, dengan pegangan. Kunci torsi preset, sesuai namanya, sudah memiliki nilai torsi yang di set pada kuncinya, yang tidak bisa diganti lagi. Kunci ini cocok dipakai jika kita sering bekerja mengencangkan baut pada nilai torsi yang sama. Pada saat mengencangkan akan berbunyi klik ketika kita sudah sampai pada nilai torsi pada alat, dan kunci torsi akan sedikit terhentak.
2. Adjustable torque wrench (Kunci Torsi dengan pengaturan)
Jenis yang paling banyak ditemui sekarang ini. Sering disebut juga kunci torsi klik, pada saat mengencangkan akan berbunyi klik ketika kita sudah sampai pada nilai torsi yang kita tentukan, dan kunci akan sedikit terhentak. Kita harus berhenti memutar jika sudah berbunyi klik, untuk mendapatkan nilai torsi yang kita atur, kalau diteruskan akan menambah nilai torsi yang bisa membuat baut lebih kencang dari yang kita atur. Tergantung jenis kunci torsi klik nya, untuk menentukan nilai torsi target bisa dengan dial/knob, atau diputar sampai nilai tertentu.
Ketika menyimpan kunci torsi, set nilai torsi ke nilai minimum (nol) agar kunci torsi lebih awet. Di dalam kunci torsi yang nilaiya bisa diganti-ganti (adjustable) terdapat per. Jika disimpan apalagi dalam waktu yang lama tidak pada nilai minimumnya (per tertekan), akan mengakibatkan per tidak sekencang aslinya, dan mengakibatkan penentuan nilai torsi yang salah pada saat dipakai.
Setelah pemakaian lebih dari 1 tahun, atau jika sering dipakai untuk pekerjaan berat, kunci torsi sebaiknya dikalibrasi ulang, agar tetap memberikan nilai torsi yang pas.
3. Electronic/digital torque wrench (Kunci Torsi elektrik/digital)
Mirip dengan kunci torsi klik, hanya pengaturan torsi menggunakan tombol dan memiliki layar digital yang menampilkan angka torsinya. Ketika diputar dan sudah mencapai nilai torsi, akan mengeluarkan bunyi “biip”. Kunci Torsi elektrik/digital ini lebih akurat, dan harganya lebih mahal.
4. Beam torque wrench (Kunci Torsi Beam)
Tipe kunci torsi yang paling murah, memiliki gauge (skala bacaan) nilai torsi dan jarum penunjuk. Ketika kita memutar dan mengencangkan baut, maka jarum penunjuk juga ikut bergerak sesuai dengan niali torsi pada posisi kita memutar. Pembacaan jarum penunjuk harus tegak lurus, jika dilihat dari samping bisa memberikan nilai yang salah. Kunci torsi ini lebih sulit dipakai pada tempat gelap dan sempit, karena harus selalu dilihat untuk mendapatkan nilai torsi yang kita inginkan. Dan juga lebih sulit untuk mendapatkan nilai torsi yang presisi dengan alat ini, karena pembacaan nilai torsi memerlukan skala yang lebih kecil dan rapat untuk presisi per satuan., beberapa bahkan hanya menyediakan skala bacaan per 5 atau 10 N.m.
Kunci Torsi untuk sepeda
Untuk persepedaan, nilai torsi yang paling banyak dipakai adalah 4 sampai 6 N.m, beberapa sepeda bisa membutuhkan 3 sampai 7 N.m. Untuk memudahkan dan harga yang lebih murah, bisa memakai kunci torsi preset/fix pada nilai 4 sampai 6 N.m. Untuk beberapa kasus tipe sepeda mungkin bisa sampai 10 N.m., bisa memakai kunci torsi klik atau digital (adjustable) tetapi dengan harga yang lebih mahal.
Untuk kunci torsi sepeda, ukuran kepala/slot/drive untuk memasukkan mata baut, kebanyakan memakai ukuran ¼ inci.
Banyak kunci torsi yang memang dirancang khusus untuk sepeda (walaupun bisa dipakai untuk hal lain juga), biasanya berukuran kecil untuk memudahkan bekerja pada bagian-bagian sempit sepeda, dan mudah untuk disimpan.
Cara memakai kunci torsi
1. Informasi Spesifikasi
Yang pertama adalah kita perlu mengetahui spesifikasi dan nilai torsi untuk baut atau mur dengan media yang akan dipasang. Bisa melihat dari stiker pada sepeda, buku manual, atau informasi online. Pastikan kunci torsi yang akan dipakai sesuai dengan nilai torsi yang dituju.
2. Periksa ulir/drat
Pastikan ulir salam keadaan bagus, tidak ada yang lecet dan rusak. Karena jika rusak, baut mungkin terkunci belum pada keadaan terpasang tetapi karena macet. Putar baut pada komponen sepeda dengan tangan sampai cukup kencang.
3. Kencangkan Baut
Atur atau pilih kunci soket pada nilai minimum dari rekomendasi pada komponen sepeda, jangan langsung memakai nilai maksimum. Cocokkan kuci soket pada baut, dan putar dengan perlahan. Semakin kencang baut, semakin pelan putaran kunci.
4. Klik /Biip
Perhatikan bunyi klik, beberapa kunci torsi atau kunci momen sedikit tersentak dan bunyi kalau sudah mencapai target. Jika jenis kunci torsi nya tidak tersentak, maka perlu lebih awas untuk mendengar bunyi klik. Jika sudah bunyi, maka lepaskan tekanan pada kunci torsi. Kunci torsi masih bisa diputar walaupun sudah berbunyi klik, jangan sampai kelebihan, bisa mengakibatkan kerusakan pada komponen sepeda.
5. Sekuen / Urutan
Kadang untuk mengencangkan komponen sepeda perlu dipasangkan beberapa baut. Jika begitu, kencangkan baut dengan pola dari arah yang berseberangan (seperti pada saat mengunci baut roda mobil). Kencangkan satu per satu secara berseberangan, jangan langsung ke torsi maksimal, lakukan beberapa kali sampai mencapai nilai torsi yang diinginkan. Periksa sekali lagi jika semua sudah terpasang, karena pada pengencangan dengan banyak baut, pengencangan pada satu sisi bisa merubah kekencangan baut pada sisi yang lain.
6. Torsi berlebih
Jika karena suatu alasan torsi menjadi berlebih dari yang kita inginkan, maka buka kembali baut/mur, dan ulangi lagi pasang dari awal. Atau jika baut sudah terlalu kencang dan susah diputar tetapi nilai torsinya belum tercapai, coba periksa lagi nilai torsi dan apakah ada kesalahan pemilihan baut yang dipasang; atau periksa drat apakah sudah terpasang pada posisi yang benar atau ada drat yang macet.
Standard Kunci Torsi
Badan standard Internasional International Organization for Standardization (ISO) mempunyai standard ISO 6789, yang meliputi konstruksi dan kalibrasi untuk alat tangan kunci torsi/momen. Standard ini membagi dua jenis kuci torsi dalam dua belas kelas, seperti pada tabel di bawah. Juga diberikan persentase deviasi (kesalahan pengukuran) pada kelas kunci torsi tersebut.
Torque wrench types | Torque wrench tolerance | |||
---|---|---|---|---|
Type | Class | Description | ≤ 10 Nm | >10 Nm |
Type 1: Indicating | Class A | Wrench with torsion or flexing bar | ±6% | |
Class B | Wrench with rigid body and indicator | ±6% | ±4% | |
Class C | Wrench with rigid body and electronic measurement | ±6% | ±4% | |
Class D | Screwdriver with indicator | ±6% | ||
Class E | Screwdriver with electronic measurement | ±6% | ±4% | |
Type 2: Setting | Class A | Adjustable wrench with indicator | ±6% | ±4% |
Class B | Fixed torque wrench | ±6% | ±4% | |
Class C | Adjustable wrench without indicator | ±6% | ±4% | |
Class D | Adjustable screwdriver with indicator | ±6% | ||
Class E | Fixed screwdriver | ±6% | ||
Class F | Adjustable screwdriver without indicator | ±6% | ||
Class G | Adjustable wrench with flexing bar and indicator | ±6% |
(sumber: wikipedia.org)
Standard ISO 6789 juga menyebutkan bahwa, jika kunci torsi dipakai sampai 25% lebih dari kapasitasnya, kunci torsi masih bisa dipakai tetapi harus dikalibrasi terlebih dahulu. Kunci torsi harus dikalibrasi setelah dipakai sebanyak 5000 kali atau 12 bulan, yang mana tercapai lebih dahulu.
Kunci torsi juga harus ditandai atau dilabeli dengan kemampuan torsinya, serta arah putar jika kunci torsi tersebut hanya bisa diputar ke satu arah. Jika kunci torsi itu memiliki sertifikat, alat juga harus dilabeli dengan serial number yang sesuai dengan sertifikatnya.
Rekomendasi Torsi komponen sepeda
Di bawah ini adalah tabel rekomendasi torsi untuk komponen-komponen yang ada di sepeda, tidak meliputi semua merk dan jenis. Baca label dan keterangan pada spesifikasi untuk angka yang lebih up to date.
Bottom Brackets
Component | Brand | Newton meters | Inch-pounds |
Bearing cups | Shimano® Hollowtech II | 34.5~49.1 Nm | 305~435 in lbs |
Cartridge bottom brackets | Campagnolo® (3-piece) | 70 Nm | 612 in lbs |
Campagnolo® Ultra-Torque cups | 35 Nm | 310 in lbs | |
FSA® | 39.2~49 Nm | 347~434 in lbs | |
Race Face® | 47.5 Nm | 420 in lbs | |
Shimano® | 49~69 Nm | 435~610 in lbs | |
Truvativ® | 33.9~40.1 Nm | 300~360 in lbs | |
White Industries® | 27 Nm | 240 in lbs |
Rem
Component | Brand | Newton meters | Inch-pounds |
Brake pads (threaded stud) | Avid® | 5.9~7.8 Nm | 52~69 in lbs |
Cane Creek® | 6.3~6.7 Nm | 56~60 in lbs | |
Campagnolo® | 8 Nm | 71 in lbs | |
Mavic® | 7~9 Nm | 62~80 in lbs | |
Shimano® | 5~7 Nm | 43~61 in lbs | |
SRAM® | 5.7~7.9 Nm | 50~70 in lbs | |
Brake pads (smooth stud) | Shimano® | 7.9~8.8 Nm | 70~78 in lbs |
Brake pads (sidepull, dual pivot) | Cane Creek® | 6.3~6.7 Nm | 56~60 in lbs |
Shimano® | 6~8 Nm | 52~69 in lbs | |
Cable pinch bolt (cantilever, linear pull/v-brake) | Avid® M6 bolt | 5.9~7.8 Nm | 52~69 in lbs |
ControlTech® | 4.5~6.8 Nm | 40~60 in lbs | |
Shimano® | 6~7.8 Nm | 53~69 in lbs | |
Shimano® M6 bolt | 5.6~8.5 Nm | 50~75 in lbs | |
SRAM® | 5.6~7.9 Nm | 50~70 in lbs | |
Cable pinch bolt (sidepull, dual pivot) | Cane Creek® | 7.7~8.1 Nm | 68~72 in lbs |
Campagnolo® | 5 Nm | 44 in lbs | |
Mavic® | 7~9 Nm | 62~80 in lbs | |
Shimano® | 6~8 Nm | 52~69 in lbs | |
Caliper mounting bolt (cantilever, linear pull/v-brakes) | Avid® | 4.9~6.9 Nm | 43~61 in lbs |
ControlTech® | 11.3~13.6 Nm | 100~120 in lbs | |
Shimano® | 8~10 Nm | 69~87 in lbs | |
SRAM® | 5.7~7.9 Nm | 50~70 in lbs | |
Caliper mounting bolt (sidepull, dual, center pull) | Cane Creek® | 7.7~8.1 Nm | 68~72 in lbs |
Shimano® | 7.84~9.8 Nm | 70~86 in lbs | |
Cantilever straddle wire (M5 thread) | ControlTech® | 7.7~8.1 Nm | 40~60 in lbs |
Shimano® | 3.9~4.9 Nm | 35~43 in lbs |
Disc Brake
Component | Brand | Newton meters | Inch-pounds |
Caliper mount | Avid® | 9~10.2 Nm | 80~90 in lbs |
Magura® | 5.7 Nm | 51 in lbs | |
Shimano® | 6~8 Nm | 53~69 in lbs | |
Disc mounting bolts (6 M5 bolts) | Avid® | 6.2 Nm | 55 in lbs |
Hayes® | 5.6 Nm | 50 in lbs | |
Magura® | 3.8 Nm | 34 in lbs | |
Shimano® | 2~4 Nm | 18~35 in lbs | |
Disc mounting lockring (rotor to hub) | Shimano® | 40 Nm | 350 in lbs |
Hydraulic hose fittings | Hayes® | 6.2 Nm | 55 in lbs |
Cassettes & Freewheels
Component | Brand | Newton meters | Inch-pounds |
Cassette lockring | Campagnolo® | 50 Nm | 442 in lbs |
Shimano® | 29.4~49 Nm | 260~434 in lbs | |
Freehub body | Bontrager® | 45 Nm | 400 in lbs |
Shimano® | 35~50 Nm | 305~434in lbs | |
Shimano® FH-M975/970 (14mm) | 45~50 Nm | 392~434 in lbs |
Chainring
Component | Brand | Newton meters | Inch-pounds |
Chainring bolt (steel) | Campagnolo® | 8 Nm | 71 in lbs |
Race Face® | 11.3 Nm | 100 in lbs | |
Shimano® | 7.9~10.7 Nm | 70~95 in lbs | |
Truvativ® | 12.1~14 Nm | 107~124 in lbs | |
Chainring bolt (aluminum) | Shimano® | 5~10 Nm | 44~88 in lbs |
Truvativ® | 8.1~9 Nm | 72~80 in lbs | |
Chainring spider to crank arm | Shimano® | 50~70 Nm | 443~620 in lbs |
Crankset
Component | Brand | Newton meters | Inch-pounds |
Crank bolts | FSA® M8 bolt | 34~39 Nm | 304~347 in lbs |
FSA® M14 bolt | 49~59 Nm | 434~521 in lbs | |
FSA® MegaExo crank adjusting cap | 0.4~0.7 Nm | 32~53 in lbs | |
FSA® MegaExo crank bolt pinch screws | 9.8~11.2 Nm | 87~100 in lbs | |
Campagnolo® (3-piece) | 32~38 Nm | 282~336 in lbs | |
Campagnolo® Ultra-Torque | 42 Nm | 371 in lbs | |
Race Face® | 54 Nm | 480 in lbs | |
Shimano® | 34~44 Nm | 305~391 in lbs | |
Shimano® Octalink XTR crank arm bolt | 40.3~49 Nm | 357~435 in lbs | |
Shimano® Hollowtech II crank bolt pinch screws | 9.9~14.9 Nm | 88~132 in lbs | |
Syncros® | 27 Nm | 240 in lbs | |
Truvativ® ISIS drive | 43~47 Nm | 384~420 in lbs | |
Truvativ® square spindle | 38~42 Nm | 336~372 in lbs | |
Truvativ® Powerspline | 38~42 Nm | 336~372 in lbs | |
White Industries® | 27~34 Nm | 240~300 in lbs | |
Crank bolts (one key release) | Shimano® | 5~6.8 Nm | 44~60 in lbs |
Truvativ® | 12.1~14 Nm | 107~124 in lbs |
Derailleurs
Component | Brand | Newton meters | Inch-pounds |
Front derailleur bolt (braze-on) | Campagnolo® | 7 Nm | 62 in lbs |
Front derailleur clamp | Campagnolo® | 7 Nm | 62 in lbs |
Mavic® | 2.9~4 Nm | 26~35 in lbs | |
Shimano® | 5~7 Nm | 44~60 in lbs | |
SRAM® | 5~7 Nm | 44~60 in lbs | |
Front derailleur cable pinch | Campagnolo® | 5 Nm | 44 in lbs |
Mavic® | 5~7 Nm | 44~62 in lbs | |
Shimano® | 5~7 Nm | 44~60 in lbs | |
SRAM® | 4.5 Nm | 40 in lbs | |
Rear derailleur mounting bolt | Campagnolo® | 15 Nm | 133 in lbs |
Shimano® | 8~10 Nm | 70~90 in lbs | |
SRAM® | 8~9.6 Nm | 70~85 in lbs | |
Rear derailleur cable pinch | Campagnolo® | 6 Nm | 53 in lbs |
Shimano® | 3.9~5.9 Nm | 35~52 in lbs | |
SRAM® | 4~5.1 Nm | 35~45 in lbs | |
Rear derailleur pulley wheel | Shimano® | 3 Nm | 20 in lbs |
Tuas Rem (Brake Lever)
Component | Brand | Newton meters | Inch-pounds |
Drop bar levers | Campagnolo® | 9.9 Nm | 88 in lbs |
Mavic® | 7~9 Nm | 62~80 in lbs | |
Shimano® | 6~7.8 Nm | 53~69 in lbs | |
Mountain bike levers | Avid® built-in clamp | 4.5~6.8 Nm | 40~60 in lbs |
Avid® strap-type | 3.2~4.1 Nm | 28~36 in lbs | |
Cane Creek® | 6~9 Nm | 53~80 in lbs | |
Shimano® | 6~7.8 Nm | 53~69 in lbs | |
SRAM® | 3.4 Nm | 30 in lbs | |
Upright bar levers | Campagnolo® | 10 Nm | 89 in lbs |
Shimano® | 6~8 Nm | 53~69 in lbs |
Tuas Shifter (Shifter lever)
Component | Brand | Newton meters | Inch-pounds |
Drop bar brake/shift combos | Campagnolo® | 10 Nm | 89 in lbs |
Shimano® STI | 6~8 Nm | 52~69 in lbs | |
Upright/flat bar shifters | Shimano® | 5~7.4 Nm | 44~69 in lbs |
Twist-grip shifters | Shimano® REVO | 6~7.9 Nm | 53~70 in lbs |
SRAM® | 1.9 Nm | 17 in lbs |
Handlebars
Component | Brand | Newton meters | Inch-pounds |
Handle bar end extensions | Cane Creek® Gripnut | 7.9 Nm | 70 in lbs |
ControlTech® | 16.3 Nm | 144 in lbs |
Headset
Component | Brand | Newton meters | Inch-pounds |
Threaded Lockrings | Chris King® Gripnut | 14.6~17 Nm | 130~150 in lbs |
Tange-Seiki® | 24.5 Nm | 217 in lbs |
Pedal
Component | Brand | Newton meters | Inch-pounds |
Pedal shaft into crank arm | Campagnolo® | 40 Nm | 354 in lbs |
FSA® Cranks | 29~34 Nm | 257~301 in lbs | |
Ritchey® | 34.7 Nm | 307 in lbs | |
Shimano® | 35 Nm | 304 in lbs | |
Truvativ® | 31.2 Nm | 276 in lbs |
Sadel dan seat post
Component | Brand | Newton meters | Inch-pounds |
Seat rail clamp | Campagnolo® | 22 Nm | 194 in lbs |
ControlTech® 1 bolt | 33.9 Nm | 300 in lbs | |
ControlTech® 2 bolt | 16.3 Nm | 144 in lbs | |
Shimano® | 20~30 Nm | 174~260 in lbs | |
Syncros® | 5 Nm | 45 in lbs | |
Time® Monolink | 5 Nm | 44 in lbs | |
Truvativ® M6 Bolt | 6~7.1 Nm | 53~63 in lbs | |
Truvativ® M8 Bolt | 22~24 Nm | 195~212 in lbs | |
Seatpost clamp | Campagnolo® | 4~6.8 Nm | 36~60 in lbs |
Stem
Component | Brand | Newton meters | Inch-pounds |
Threaded stem bolt (quill-type) | ControlTech® | 16.3~19 Nm | 144~168 in lbs |
Shimano® | 19.6~29.4 Nm | 174~260 in lbs | |
Threadless stem (fork column bolts) | ControlTech® | 13.6~16.2 Nm | 120~144 in lbs |
Deda® | 8 Nm | 71 in lbs | |
FSA® Carbon | 8.8 Nm | 78 in lbs | |
Syncros® cotter bolt | 10.1 Nm | 90 in lbs | |
Thomson® | 5.4 Nm | 48 in lbs | |
Time® Monolink | 5 Nm | 45 in lbs | |
Race Face® | 6.2 Nm | 55 in lbs | |
Threadless stem (1 or 2 bolt handlebar clamp) | ControlTech® | 13.6~16.3 Nm | 120~144 in lbs |
Shimano® | 19.6~29.4 Nm | 174~260 in lbs | |
Threadless stem (4 bolt handlebar clamp) | ControlTech® | 13.6~16.3 Nm | 120~144 in lbs |
Deda® magnesium | 8 Nm | 71 in lbs | |
FSA® OS-115 carbon | 8.8 Nm | 78 in lbs | |
Race Face® | 6.2 Nm | 55 in lbs | |
Thomson® | 5.4 Nm | 48 in lbs | |
Time® Monolink | 6 Nm | 53 in lbs |
Roda dan Hub
Component | Brand | Newton meters | Inch-pounds |
Axle wheel mount nuts | Shimano® | 29.4~44.1 Nm | 260~390 in lbs |
SRAM® | 30.1~39.6 Nm | 266~350 in lbs | |
Hub cone locknut | Bontrager® | 17 Nm | 150 in lbs |
Chris King® | 12.2 Nm | 100 in lbs | |
Shimano® | 9.8~24.5 Nm | 87~217 in lbs |
Tuliskan Komentar atau Review mu