Tekanan udara ban sepeda yang ideal
Tekanan udara ban sepeda yang ideal

Tekanan udara ban sepeda yang ideal

Tahukan kamu, cara termudah dan gratis untuk mengubah performa sepeda adalah dengan mengatur tekanan udara ban sepeda?

Mengubah tekanan udara pada ban sepeda mungkin akan memberikan perbedaan karakter sepeda yang lebih terasa daripada mengupgrade hub Boost ke SuperBoost. Mengatur tekanan udara/angin pada ban sepeda kadang diabaikan dan disepelekan. Padahal cara ini adalah yang paling mudah dan murah bahkan gratis untuk dilakukan yang bisa memberikan pengaruh signifikan pada sepeda. Karena kedua ban sepeda inilah bagian yang bersentuhan dengan permukaan jalan, buka komponen sepeda lain (kecuali jatuh).

“Tekanan udara pada ban sepeda akan membuat perbedaan kinerja sepeda yang lebih besar daripada sebagian besar teknologi sepeda yang mungkin kita beli”

Pengaruh Tekanan Udara

Yang paling utama yang harus kita pahami adalah, bagaimana tekanan udara pada ban sepeda bisa mempengaruhi sepeda dan performa sepeda. Tekanan udara yang rendah, normal, tinggi akan membuat sepeda yang berbeda.

Bentuk ban pada tekanan udara yang berbeda
Bentuk ban pada tekanan udara yang berbeda

Under inflation (tekanan udara rendah), over inflation (tekanan udara tinggi), correct inflation (tekanan udara normal) membuat bentuk ban yang berbeda, yang kadang bisa kita lihat dengan mata.

Sebaiknya baca juga: Rolling resistence karena segala hal yang berhubungan dengan performa ban berkaitan dengan rolling resistence dan rolling efficiency.

  1. Kecepatan
    Tekanan udara yang lebih tinggi akan menghasilkan rolling resistance yang lebih rendah dan temperatur yang lebih rendah, karena ban akan lebih kaku atau lebih susah berubah bentuknya. Sehingga kita berfikir dengan menaikkan tekanan angin maka sepeda akan semakin cepat. Tetapi tidak selamanya begitu, pernyataan di atas itu hanya berlaku ketika bersepeda di jalan yang mulus dan sepeda rigid (tanpa suspensi). Untuk sepeda balap di jalan aspal yang mulus, menambah tekanan angin ban akan membuat sepeda meluncur dengan lebih cepat, tentunya dengan batasan tertentu.
    Untuk sepeda balap dengan tekanan udara maksimal pada jalan ynag tidak rata, akan membuat sepeda terpantul-pantul, karena ban tidak memiliki kemampuan untuk menyerap getaran dan guncangan.
    Sepeda gunung (hardtail dan softail) pada jalan yang rata maupun tidak rata pengaruh vibrasi jalan dan hilangnya tenaga akibat suspensi akan mempengaruhi kecepatan sepeda.
  2. Kekuatan
    Kalau pada mobil atau motor, ban dengan tekanan udara yang rendah akan membuat konsumsi BBM yang lebih tinggi atau lebih cepat habis. Hal yang sama berlaku pada sepeda, ban dengan tekanan udara yang rendah akan menguras lebih banyak tenaga. Karena dengan tekanan rendah lebih lemas dan mudah berubah bentuknya ketika roda berputar. Sebagian tenaga dari kayuhan akan diserap oleh bentuk ban yang lemas atau tidak kaku.
  3. Traksi dan kontrol
    Traksi atau cengkraman adalah gaya gesek ban terhadap permukaan jalan. Semakin banyak permukaan ban yang menempel ke permukaan jalan, maka ban akan lebih menggigit terhadap jalan.
    Pada saat berbelok (cornering), umumnya sepeda akan lebih miring mengikuti arah belokan, ban juga akan berubah bentuknya, dan membuat salah satu sisi ban lebih banyak bersentuhan dengan permukaan. Pada ban tekanan rendah, maka udara akan tertekan ke sisi yang berlawanan, sehingga membuat tapak dan knob ban lebih masuk ke dalam dan tidak menggigit permukaan jalan.
    Sama ketika kita melakukan pengereman, yang kita butuhkan adalah ban karet sebanyak mungkin menggigit jalan agar roda cepat berhenti.
    Tekanan udara yang terlalu tinggi juga akan membuat semakin sedikit tapak yang bersentuhan dengan jalan dan bentuk ban yang kaku, yang bisa mengakibatkan ban slip.

    Perubahan bentuk ban pada saat menikung
    Perubahan bentuk ban pada saat menikung

  4. Kenyamanan
    Ban sepeda seperti sepatu, sepatu yang lembut lebih nyaman dipakai untuk berlari daripada sepatu yang keras. Ban sepeda yang bertekanan rendah menyerap guncangan dan getaran yang ada dari permukaan, sekaligus juga menyerap sebagian kekuatan kayuhan. Ban yang keras menyalurkan getaran ke sepeda, suspensi sepeda dan badan pesepeda.
  5. Umur ban
    Tekanan udara pada ban yang pada kondisi normal menganjurkan agar tapak ban yang bersentuhan dengan permukaan jalan pada kondisi tekanan yang merata pada lebih banyak sisi ban (tengah dan sisi kiri-kanan). Tekanan udara yang berelebihan akan membuat sisi tengah mendapatkan tekanan lebih banyak, sedangkan tekanan udara yang kurang akan mebuat kedua sisi (kiri-kanan) yang mendapatkan tekanan lebih besar.
    Pada jangka panjang, hal ini akan membuat ban aus (botak) dengan komposisi yang tidak berimbang. Dan tentu saja ban dengan tekanan udara tinggi atau rendah akan membuat umur ban semakin cepat untuk aus.

Tekanan udara yang ideal

Tidak ada angka ajaib yang menyatakan tekanan ban harus segini atau segitu. Banyak faktor yang mempengaruhi tekanan udara yang optimum. Tekanan udara yang cocok untuk satu orang pasti berbeda dengan tekanan udara orang lain. Tapi ada titik tertentu (sweet spot) yang bisa kita cari untuk mendapatkan tekanan udara sesuai dengan apa yang kita mau.

Sebelum kita melihat bagaimana cara mendapatkan tekanan ban yang ideal, mari kita lihat terlebih dahulu, apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi untuk mendapatkan tekanan angin ban yang ideal.

Pertimbangan untuk tekanan udara ideal

  1. Berat pesepeda
    Tidak perlu ahli Fisika untuk menjelaskan kalau berat pesepeda, barang bawaan dan sepedanya sendiri akan mempengaruhi tekanan pada ban sepeda. Semakin berat beban yang ditahan ban sepeda, maka tekanan udara di dalamnya puna kan semakin tinggi. Tekanan angin perlu diatur agar ketika ban menerima beban (yang masih dalam kapasitas sepeda), tidak akan membuat ban sepeda kandas. Akibatnya semakin berat pesepeda maka memerlukan tekanan udara yanglebih tinggi. Contohnya pada pesepeda dengan berat 75 kg bersepeda dengan tekanan udara 30 psi, jika dia membawa beban 10 kg maka perlu ditambahkan 3-25 psi pada tekanan bannya.
    Tidak seperti mobil yang berat penumpangnya jauh lebih kecil dibandingkan dengan berat mobil, untuk sepeda, berat penumpang dan bawaan lebih besar dari pada sepedanya, yang menjadikan berat pesepeda adalah faktor utama. Itulah makanya pengukuran tekanan ban untuk sepeda sedikit berbeda dan personal.
  2. Lebar ban
    Untuk diamter ban sepeda yang sama, semakin lebar ban sepeda maka semakin besar pula volume udara yang bisa masuk di dalamnya. Sehingga untuk mendapatkan tekanan yang sama, ban yang lebar dan sempit memerlukan volume yang berbeda.
    Ban yang lebar bisa diisi banyak udara, membuatnya lebih nyaman dan menggigit jika dibawa pada tekanan udara yang sedikit lebih rendah, seperti ban sepeda gunung.
    Tetapi pada ban sepeda balap yang kurus, membawanya dengan tekanan udara rendah akan sangat berisiko membuat ban kandas.

    Pengaruh tapak ban dengan tekanan udara
    Pengaruh tapak ban dengan tekanan udara

  3. Medan dan area bersepeda
    Permukaan jalan sangat penting untuk menentukan tekanan ban.
    Contohnya untuk mendapatkan kecepatan pada jalan aspal yang mulus, membutuhkan tekanan yang lebih tinggi daripada jalan aspal yang kasar. Pada jalan aspal yang kasar, tekanan udara perlu lebih rendah agar permukaan ban masih bisa sedikit berubah bentuk mengikuti permukaan jalan, sehingga grip/cengkraman ban lebih kuat.
    Jadi misalkan ketika memasuki area yang bergelombang, sepeda terasa seperti terhantam terlalu keras, mungkin tekanan udara terlalu rendah. Atau ketika memasuki jalan raya yang menikung, sepeda terasa sering slip dan terpelesat, mungkin tekanan udara terlalu tinggi.
  4. Tubeless
    Ban tubeless yang tidak memakai ban dalam (inner tube) memungkinkan untuk dipakai dengan tekanan udara yang lebih rendah. Karena tidak perlu khawatir ban dalam yang terjepit dan sobek. Begitu juga dengan rolling resistance pada ban tubeless lebih rendah dari pada ban dengan ban dalam. Sehingga tekanan udara ideal antara ban tubeless dan ban non-tubeless tidak akan sama.
  5. Gaya Bersepeda
    Gaya bersepeda juga perlu dipertimbangkan ketika mengatur tekanan udara. Apakah kamu orang yang suka naik dan melompati tanggul, atau orang yang mencari jalan mulus di antara bebatuan atau orang yang melibas apa saja di depannya?
  6. Struktur/Bahan Ban
    Konstruksi atau bahan ban sepeda bisa juga mempengaruhi tekanan ideal. Jika kamu mengganti ban sepeda dengan jenis yang berbeda, tekanan udara idealmu mungkin saja berubah.
    Ban sepeda dengan TPI (thread per inch) yanglebih tinggi biasanya lebih fleksibel dibandingkan dengan ban dengan TPI yang rendah. Bahan karet, pelindung ban (puncture protection), membuat karakter ban yang berbeda pada tekanan yang sama, ban sepeda Schwalbe dan ban sepeda maxxis mempunyai formula sendiri-sendiri untuk bahan yang dipakai. Ini juga alasan kenapa tekanan maksimum dan tekanan ideal antar merk dan model ban berbeda-beda.
Perfroma sepeda akibat tekanan udara ban
Perfroma sepeda akibat tekanan udara ban

Rekomendasi Tekanan Udara Ban sepeda

Jika kita lihat pada sisi ban sepeda, akan ada label untuk ukuran ban sepeda dan juga tekanan udara maksimal dalam satuan bar atau psi. 1 bar = 14.5 psi (pound square inchi).

Max pressure artinya adalah tekanan udara maksimal yang bisa ditahan oleh ban tersebut, batas “aman” dari pabrikan ban, yang kalau dilewati beberapa psi sebenarnya masih bisa, tetapi kalau terlalu banyak ban bisa saja akan melendung atau meletus.

  • Sepeda Balap: Sepeda balap karena memakai ban yang relatif tipis, dipakai pada jalan yang mulus, dan dibawa ngebut, maka tekanan udaranya cukup tinggi. Berikut rekomendasi tekanan udara untuk ban sepeda balap secara umum:
    Lebar ban Berat total
    60 kg 85 kg 105 kg
    23 mm 100 psi 115 psi 130 psi
    25 mm 85 psi 100 psi 115 psi
    28 mm 80 psi 95 psi 110 psi
    32 mm 65 psi 80 psi 95 psi
    37 mm 55 psi 70 psi 80 psi
    40 mm 50 psi 65 psi 80 psi
    47 mm 45 psi 55 psi 70 psi
    50 mm 35 psi 55 psi 70 psi
    55 mm 30 psi 45 psi 55 psi
    60 mm 30 psi 45 psi 55 psi
  • Sepeda Gunung: Untuk sepeda gunung di jalan offroad, kita lebih menyukai ban yang bisa mencengkram dengan kuat, dengan begitu sepeda juga bisa kencang tetapi juga bisa dikontrol dengan baik. Ban sepeda gunung lebih lebar dari sepeda balap, dan memiliki stud yang tebal. banyak MTBers yang lebih menyukai ban yang lebih lebar, karena mendapatkan cengkraman yang lebih kuat ketika dipakai pada tekanan yang lebih rendah.
    Rekomendasi tekanan udara untuk ban sepeda gunung secara umum:
    Lebar Ban Ban dengan ban dalam Ban Tubeless
    2.35 -2.4 2.0 Bar (29 Psi) 1.8 Bar (26 Psi)
    2.8 – 3.0 1.4 Bar (20 Psi) 1.2 Bar (18 Psi)

    Untuk sepeda gunung tetapi dipakai pada jalan aspal bisa menaikkan tekanan sampai 50 psi.

  • Sepeda Gravel: biasanya direkomendasikan tekanan sekitar 40 psi.
  • Sepeda lipat: biasanya direkomendasikan memiliki tekanan udara 60-75psi.

Metoda Tire Drop

Ada metode/teori generik lain dirasa cukup bagus untuk mencari tekanan angin ban sepda yang menyeimbangkan antara kecepatan dan kenyamanan.

Metode tire drop dibuat oleh Frank Berto, yang menyatakan kalau tekanan ban yang ideal adalah 15% tire drop atau posisi ban menurun sekitar 15% ketika dinaiki dari posisi ban tanpa muatan. Ban dengan tekanan udara terlalu tinggi akan terasa seperti roda kayu, ban dengan tekanan terlalu rendah membuat ban lebih berat, jdai tekanan ideal ada di tengah-tengahnya.

Metode Frank berto adalah untuk mencari tekanan ideal untuk kecepatan dan kenyamanan, dan menurut teori ini, tekanan ideal adalah tekanan ban dimana ketika ban masih tertekan 15% dari posisi sebelum bermuatan.

Dengan cara ini, ban akan selalu terjaga dari tekanan terlalu rendah atau terlalu tinggi. Metode diklaim akan mendapatkan nilai tekanan ban yang nyaman tetapi juga cengkaraman yang kuat pada permukaan jalan.

Aplikasi teori ini adalah, ketika kita menaiki ban sepeda, dan jika posisi/tebal ban yang tertekan lebih dari 15%, maka tekanan terlalu rendah. Atau jika ban tidak berubah bentuk ketika dinaiki, maka tekanan udara terlalu tinggi.

Dia melakukan banyak percobaan, dan hasilnya diplot dalam grafik Frank Berto yang bisa kita pakai untuk melihat tekanan ban yang ideal berdasarkan berat dan lebar ban.

Grafik Tire Drop
Grafik Tire Drop

Berat di grafik itu adalah masing-masing berat roda bukan berat keseluruhan sepeda. Masing-masing roda harus ditimbang pada kondisi bermuatan, ban belakang dan ban depan. Lalu berat itu diplot pada grafik sesuai dengan ukuran diamter ban, dan didapatlah tekanan ideal (di sebelah kiri) untuk masing-masing ban.

Kalkulator tekanan udara ban sepeda

Untuk kalkulator sepeda lainnya lihat di link: Kalkulator sepeda.

Semakin keras ban atau semakin tinggi tekanan udara mungkin dirasa akan membuat ban semakin cepat. Tetapi tidak begitu juga. Setelah nilai tekanan tertentu, kecepatan sudah tidak bertambah lagi, yang ada hanya ban menjadi lebih keras dan tidak nyaman. Jadi untuk yang ingin memaksimalkan kecepatan, mulai dari tekanan rekomendasi di atas, lalu naikkan per 5 psi, dan rasakan performa sepeda. Dari situ kita akan tahu, pada tekanan berapa, tekanan ban sudah tidak membuat sepeda lebih cepat. Dan nilai tekanan ini biasanya ada di bawah tekanan maksimum rekomendasi dari ban sepeda.

Tekanan Ban Tinggi dan Rendah

Panduan umum untuk tekanan ban biasanya adalah yang paling cocok dan mewakili kondisi general. Tetapi untuk setting yang lebih personal, kita bisa menaikkan atau menurunkan tekanan ban tersebut. Hal-hal yang cenderung untuk didapatkan ketika menaikkan tekanan angin ban:

Tekanan udara tinggi
Ketika kita menaikkan tekanan udara pada ban, ini yang akan terjadi:
+ stabil, karena ban lebih kaku dan tidak terlipat
+ lebih aman dari kebocoran, kemungkinan ban dalam terjepit lebih susah terjadi
cengkraman berkurang
kurang nyaman karena ban tidak menyerap getaran
pada jalan yang tidak rata akan memantul

Tekanan udara rendah
Ketika kita menaikkan tekanan udara pada ban, ini yang akan terjadi:
+ cengkraman lebih kuat
+ pada jalan tidak rata sepeda bisa lebih cepat
+ lebih nyaman
kurang stabil
lebih mudah terjadi kebocoran ban dalam
tenaga lebih terkuras

Snakebite (gigitan ular)
Snake bite adalah istilah ketika ban dalam sepeda bocor karena terjepit dan tertekan di antara rim dan permukaan jalan. Biasanya terjadi karena tekanan udara yang rendah, dan ban menghantam batu atau permukaan yang menonjol, sehingga ban luar akan tertekan ke arah rim, dan menyobek ban dalam. Bentuk 2 bolongan pada ban dalam ini seperti digigit oleh 2 taring ular.
ban sepeda bocor Bite snake - gigitan ular
ban sepeda bocor Bite snake – gigitan ular

Dari perubahan karakter akibat perubahan tekanan udara, kita harusnya bisa memperkirakan tekanan ideal untuk berbagai kondisi, misalnya tekanan udara untuk jalan kasar, becek, berlumpur, kering, dan sebagainya.

Tekanan udara ban depan dan belakang

Tekanan yang diterima ban depan dan belakang tentu saja berbeda. Ban belakang lebih banyak menerima tekanan dan bekerja lebih banyak sebagai roda penggerak. Karena itu tekanan udara ban belakang harus kita atur lebih tinggi daripada tekanan udara ban depan.

Distribusi beban ban belakang dan ban depan sendiri bisa bervariasi. Untuk sepeda gunung, perbandingannya sekitar 40%:60% (depan:belakang). Untuk sepeda balap yang pesepedanya lebih banyak membungkuk ke depan, perbandingan bisa sampai 45%:65%. Untuk posisi sepeda yanglebih tegak seperti sepeda lipat, sepeda urban bis sampai 30:70%.

Rule of thumb yang biasa dipakai adalah ban depan memiliki tekanan lebih rendah 10% dari ban belakang. Sedangkan untuk sepeda yang banyak membawa beban di belakang dan posisi bersepeda yang selalu tegak, bisa mengurangi tekanan ban depan sampai 20% dari ban belakang.

Pengalaman bersepeda sangat penting, dan percobaan berulang-ulang harus dilakukan untuk mendapat nilai paling ideal. Tekanan udara dihitung dengan angka dan alat, tidak semua orang bisa menghitung dengan tekanan jempol (menekan ban). Untuk tekanan dia atas 30 psi (2 bar), kekuatan jempol biasanya sudah tidak cukup baik untuk memperkirakan nilai tekanan udara.

Kadang kita ingin mengetahui tekanan udara ban tanpa alat, untuk melihat apakah overload (terlalu tinggi) atau underload (terlalu rendah). Cara paling mudah untuk memperkirakan tekanan udara tanpa alat adalah dengan melihat jejak tapak ban sepeda. Bawa sepeda ke area yang basah atau berair atau siram ban dengan air, lalu bersepeda ke area yang kering. Dari jejak yang tertinggal kita bisa melihat kondisi tapak ban, untuk ban yang bertekanan normal maka jejak tapak akan tercetak lebih rata dari sisi kiri sampai sisi kanan.

Memompa ban sepeda

Bagi pesepeda, memompa ban atau mengisi angin ban sepeda harus dilakukan secara rutin. Udara adalah gas yang bisa memuai dan menyusut, dan bergerak dari tekanan tinggi ke tekanan rendah. Dan ban sepeda baik yang tubed atau tubeless tidaklah kedap 100%. Pada kondisi tidak dipakai, setiap satu bulan ban akan kehilangan 1 psi. Begitu juga dengan suhu, setiap perubahan suhu 12% akan mengubah tekanan udara sebanyak 2%. Jika suhu bertambah panas, maka tekanan udara pada ban akan meningkat, dan sebaliknya. Pentil ban schrader dan presta tidak terlalu berpengaruh terhadap hilangnya tekanan udara.

Jadi dipakai ataupuin tidak dipakai, tekanan udara pada ban akan berubah dengan sendirinya. Untuk mendapatkan performa yang sama, kita harus rutin untuk memeriksa tekanan dan memompa ban sepeda kita.


Setelah membaca penjelasan di atas, apakah jadi tambah bingung? Jika iya, memang begitu seharusnya, karena hubungan antara tekanan udara, medan/kontur, berat, sepeda, dan faktor lingkungan lainnya memang tidak bisa disimulasikan dan disamakan. Kita harus mencoba dan merasakan sendiri perbedaannya.