Ban sepeda gunung Pirelli
Ban sepeda gunung Pirelli

Panduan memilih ban sepeda gunung (MTB)

Memilih ban sepeda gunung (MTB) yang ideal perlu mempertimbangkan tujuan untuk kecepatan, cengkraman, atau daya tahan. Ban sepeda gunung tidak dirancang untuk bisa optimal di semua area, apa saja fitur dan hal yang perlu diperhatikan pada ban sepeda gunung?

Ban sepeda gunung

Ban sepeda gunung dirancang khusus untuk melewati jalan off-road, dan memiliki kembang, pola, tapak untuk mencengkram dan memberikan pegangan di jalan tanah, lumpur, atau berbatu. Ban sepeda gunung yang baik akan memberikan rolling resistance yang rendah, cengkeraman yang baik, perlindungan terhadap tusukan benda tajam, dan memberikan tingkat pantulan yang akan meningkatkan kualitas perjalanan kita.

“You’re only as fast as your tyres”

Ada istilah: “You’re only as fast as your tyres”, kita hanya bisa secepat yang ban sepeda kita sanggup. kalau mau bersepeda lebih cepat, harus mengganti ban yang lebih cepat juga. Ban sepeda gunung yang tepat dapat membuat perbedaan besar untuk kemudahan bersepeda dengan cepat, halus dan aman. Ban yang tepat sesuai kondisinya akan menawarkan kecepatan putaran yang lebih baik. Ini berarti perjalanan yang lebih efisien dan lebih cepat.

Ada ribuan jenis ban sepeda gunung, dari harga yang murah sampai harga yang mahal sekali. Untuk memilih ban sepeda gunung baru, harus mempertimbangkan diameter ban, knob, ukuran rim, lebar ban dan rim, area bersepeda, harga, jumlah lapisan, sidewall protection, dan banyak istilah khusus dari merk ban sepeda yang bisa membuat kita bingung.

Apa yang didapat dengan mengganti ban sepeda

Tergantung jenis sepeda, biasanya mengganti ban adalah salah satu cara yang mudah dan efektif untuk meningkatkan performa sepeda. Hal yang mungkin bisa dirasakan dengan ban sepeda gunung yang berbeda adalah:

  • Mendapatkan traksi atau rolling resistance yang lebih rendah
    Rolling resistance adalah tahanan permukaan yang dihasilkan dari kontak antara ban dan permukaan jalan. Semakin besar rolling resistance, semakin susah ban berputar, dan sebaliknya. Untuk mendapatkan sepeda yang cepat, kita menginginkan ban dengan rolling resistance yang kecil. Nilai rolling resistance dipengaruhi oleh jenis permukaan, tapak bam, tekanan udara, bahan tapak.
    Mendapatkan ban sepeda gunung dengan traksi yang kuat membuat kepercayaan diri yang lebih besar, yang diterjemahkan menjadi dorongan yang lebih cepat pada saat bersepeda. Namun, jika kita membutuhkan kecepatan, pertimbangkan untuk mengorbankan sedikit grip/cengkeraman untuk mendapatkan efisiensi putaran roda.
  • Memakai tubeless bisa menghidari ban bocor
    Ban tubeless tidak berarti anti bocor, pecah atau kempes, tetapi sealant tubeless memperbaiki beberapa kebocoran akibat tusukan dengan cepat, dan kita tidak akan pernah mengalami ban dalam yang sobek karena terjepit (karena tidak memakai ban dalam/snake bite). Kita juga bisa bersepeda dengan tekanan ban yang jauh lebih rendah, membuat sepeda lebih tidak memantul, dan perasaan yang lebih mulus saat bersepeda.
  • Mengurangi berat
    Kadang-kadang manfaat dari menjadi lebih ringan lebih bersifat psikologis daripada fisik — ban adalah persentase kecil dari keseluruhan berat sepeda. Artinya, mengganti ban bisa menurunkan massa dalam komponen yang berputar (roda, ban, crank/engkol) sehingga kita mengeluarkan lebih sedikit energi untuk menggerakkannya.
Traksi dan Rolling Resistance
Ketika berbicara ban sepeda, ada 2 gaya utama yang ingin kita maksimalkan dari pemilihan ban, yaitu traksi (traction) dan tahanan guling (rolling resistance). Barang apa itu?

Traksi adalah gaya gesek maksimum yang bisa dihasilkan antara dua permukaan tanpa mengalami slip. Satuan traksi adalah Newton. Rumus: Traksi = koefisien traksi x berat.
Setiap permukaan jalan memiliki koefisien traksi yang berbeda pula. Traksi antara dua permukaan bergantung pada beberapa faktor, di antaranya:
– Komposisi material dan luas kontak antara permukaan jalan dengan permukaan ban.
– Bentuk makroskopik dan mikroskopik kedua permukaan – Gaya normal
– Adanya kontaminasi, termasuk air, cairan, lumpur, pelumas dan lainnya.- Gerakan relatif antara dua permukaan – contoh ban yang bergerak di atas tanah mungkin akan menggeser permukaan tanah sehingga mengurangi traksi.

Rolling Resistance adalah tahanan terhadap roda saat menggelinding akibat adanya gaya gesek antara roda dengan permukaan jalan. Permukaan yang keras dan kasar mempunyai rolling resistace yang kecil, yang artinya tidak banyak menghambat perputaran roda. Sedangkan permukaan yang lembek dan licin mempunyai rolling resistance yang besar, yang artinya akan menahan laju perputaran roda. Jadi pemilihan ban sepeda yang ideal adalah untuk memperbesar traksi dan memperkecil rolling resistance. Baca: rolling ressistance jalan dan ban sepeda.
Pengaruh gaya pada sepeda
Pengaruh gaya pada sepeda

Agar dapat memilih ban sepeda gunung yang cocok, efektif dan efisien, kita perlu melihat hal-hal apa saja yang bisa membedakan ban yang satu dengan ban yang lainnya.

1. Ukuran roda dan ban

Sudah pasti yang pertama yang harus disesuaikan, adalah ukuran ban atau roda. Ukuran ban sepeda gunung dipengaruhi oleh bentuk rangka dan mungkin fork. Selain ukuran geometri frame/rangka sepeda, ukuran roda juga akan mempengaruhi besar kecilnya sepeda. Kedua hal ini harus diperhatikan ketika memilih sepeda.

Tidak selamanya kita bisa mengganti ukuran roda/ban sepeda gunung. Ada banyak faktor yang perlu diperhatikan, seperti sisa ruang pada frame, disc brake/rem cakram atau rim brake, jenis fork. lebar frame dan sebagainya. Baca: yang perlu diperhatikan ketika mengganti ukuran ban.

Ukuran roda pada sepeda gunung adalah: 26″, 27.5″ (650B), dan 29″, ada juga yang mungkin memiliki ukuran roda 24″ atau 20″, tetapi lebih jarang ditemui. Ukuran pelek/rim akan menentukan ban sepeda apa yang bisa dipasang.  Ban ukuran 27.5″ tidak bisa dipasang pada pelek 26″, ukuran ban harus sama dengan ukuran velg.

Perbandingan diameter ukuran ban sepeda gunung
Perbandingan diameter ukuran ban sepeda gunung (sumber: thedrsports.com)

Ada dua format umum ukuran ban sepeda, format metrik dan imperial. Format metrik disebut sistem ETRTO (European Tire and Rim Technical Organization) adalah format standard dan universal. Sedangkan format imperial adalah sistem ukuran dengan satuan inci. Untuk ban sepeda gunung, lebih umum dipakai format inchi, yang dilengkapi dengan konversinya pada format ETRTO.

Ukuran ban sepeda gunung dinyatakan dalam panjang dan lebar, misalnya: ban MTB 29×2.25″ (57-622), yang artinya ban dengan diameter 29″ dan lebar 2.30″, yang jika dikonversi dalam sistem ETRTO: diameter 622mm, lebar 57mm.

Ukuran ban sepeda gunung Inci (imperial) ETRTO (metric)
26″ 559
27.5″ atau 650b 584
29″ atau 700c 622

Untuk tabel ukuran lengkap semua ban sepeda dengan konversi ETRTO – Inch – French bisa dilihat di tabel https://sepeda.me/ukuran-ban-sepeda-iso-etrto-inch-french.

Ukuran ban yang lebih besar tidak hanya membuat sepeda lebih besar/tinggi. Ban sepeda gunung besar seperti 29″ bisa membuat sepeda lebih cepat. Karena satu putaran (keliling) ban 29″ lebih jauh daripada satu putaran ban 26″. Sehingga pada cadence atau kecepatan putaran pedal yang sama, MTB 29″ akan lebih cepat dari MTB 27.5″ atau 26″. Ban sepeda dengan diameter lebih kecil akan membuat sepeda lebih ringan, lebih mudah diputar, sehingga lebih ringan untuk menanjak. Tetapi yang lebih penting adalah mendapatkan ukuran sepeda yang sesuai dengan ukuran tubuh.

2. Lebar ban sepeda gunung

Jika ukuran diameter ban sepeda gunung lebih susah untuk diubah, tidak begitu dengan lebarnya. Lebar ban sepeda gunung lebih fleksibel untuk diubah-ubah, dan memberikan perubahan karakter sepeda yang cukup signifikan.

Lebar ban adalah faktor kunci dalam rasa dan kinerja pada sepeda.

  • Kelebihan ban sepeda gunung lebar:
    • Lebih stabil
    • Lebih menggigit karena permukaan cengkraman lebih banyak
    • Lebih nyaman, bisa dipakai pada tekanan udara rendah, mengurangi ban yang memantul-mantul
  • Kekurangan ban sepeda gunung lebar:
    • Bobotnya lebih berat
    • Sisa ruang antara ban dan frame lebih sempir, membuat lumpur dan material lain lebih mudah tersangkut
  • Kelebihan ban sepeda gunung sempit:
    • Lebih ringan
    • Lebih cepat, karena rolling resistance lebih kecil di jalan yang keras
    • Lebih aerodinamis
  • Kekurangan ban sepeda gunung sempit:
    • Gigitan kurang kuat pada jalan lembek dan berbatu
    • Tekanan udara harus lebih tinggi, sehingga ban lebih keras, kurang nyaman dan lebih memantul-mantul pada jalan bergelombang

Baca juga: panduan memilih rim/velg sepeda.

Lebar ban sepeda gunung dan tekanan udara

Tekanan udara berpengaruh besar terhadap rasa sepeda. Semakin lebar ban sepeda, tekanan udara/angin/Nitrogen yang diisi bisa semakin kecil. Ban sepeda gunung yang lebar bisa menampung udara lebih banyak dan lebih tebal, mengurangi tekanan udara masih bisa menjaga agar pelek tidak kena ke permukaan jalan, tetapi ban yang tipis tidak bisa begitu.

Untuk jalan becek, jalan berlumpur, lembut, atau bergelombang dan berbatu, akan lebih enak memakai ban dengan tekanan rendah. Karena permukaan atau tapak ban lebih bisa menyesuaikan terhadap perubahan betuk jalan, sehingga memberikan cengkraman dan gigitan yang lebih kuat. Ban dengan tekanan udara tinggi lebih susah untuk berubah bentuk, sehingga tidak optimal untuk menggigit permukaan yang lembek dan tidak rata. Ban yang terlalu keras juga membuat tidak nyaman, ban yang lembek lebih bisa menahan getaran/guncangan. Mirip seperti kita memakai sendal kayu dengan sendal karet.

Kebanyakan lebar ban sepeda gunung biasanya berkisar dari 2.1″ sampai 2.7″, meskipun mungkin untuk mendapatkan ban sekecil 1.5″ sampai selebar 4″. Pelek sepeda memiliki batas minimum dan maksimum untuk lebar ban yang bisa dipasangkan. Lebar ban paling kecil adalah sama dengan lebar velg/rim. Sedangkan untuk lebar maksimum ban yang masih aman adalah sekitar 2.5x lebar pelek. Untuk kondisi yang ideal dan paling aman, yang biasa kita temui pada sepeda gunung baru atau wheelset baru adalah sekitar 1.8x sampai 2.2x lebar pelek. Tetapi selau perhatikan bentuk frame, seberapa banyak sisa ruang yang tersedia, dan bentuk dari rim brake (kalau tidak memakai disc brake).

Sisa ruang kosong pada frame sepeda
Sisa ruang kosong pada frame sepeda

Kecuali dinyatakan berbeda dari rekomendasi pabrikan ban/velg, rekomendasi umum untuk lebar rim dan lebar ban yang ideal:

  • Lebar Internal rim: 21-23 mm — lebar ban 2.0-2.25 inci
  • Lebar Internal rim: 24-26 mm — lebar ban 2.25-2.50 inci
  • Lebar Internal rim: 27-30 mm — lebar ban 2.35-2.8 inci
  • Lebar Internal rim: 30-35 mm — lebar ban 2.5-3.0 inci
  • Lebar Internal rim: 35-42 mm — lebar ban 2.8-3.0 inci

Pemakaian lebar ban yang tidak sesuai dengan rim (ban sangat lebar pada rim sempit atau ban sangat sempit rim lebar) tidak dianjurkan, karena bisa bisa mengakibatkan ban yang tidak stabil.

Ukuran ban yang terlalu lebar dan tipis
Ukuran ban yang terlalu lebar dan tipis

Untuk melihat performa ban sepeda gunung berdasarkan lebarnya:

  • Tipis – Lebar kurang dari 2.25”
    Keuntungan dari ban yang lebih tipis adalah ban yang lebih ringan dan biasanya akan lebih mudah berputar. Ban yang lebih ringan lebih cepat berakselerasi, dan lebih mudah bermanuver. Biasanya ban dalam ukuran tipis digunakan untuk cross country (XC) dan memiliki tonjolan karet yang kecil-kecil pada tapaknya dan casing yang sangat tipis. Ini adalah ukuran untuk pesepeda yang ingin mendaki dengan cepat atau melakukan jarak yang lebih jauh.
  • Sedang – 2.25” sampai 2,5”
    Ban ini akan mendukung kategori sepeda trail, All Mountain (AM) dan enduro. Untuk medan ini, kita membutuhkan ban yang menawarkan cengkeraman yang baik sehingga kita bisa memacunya di turunan dan melewati tikungan, tetapi masih cukup ringan untuk mendaki. Bukan hal yang aneh bagi pengendara dalam kategori sepeda gunung di atas untuk memakai ban yang lebih besar dan lebih agresif di roda depan, sehingga akan lebih menggigit pada turunan, dengan ban yang lebih ringan dan lebih cepat di bagian belakang. Ban ini biasanya memiliki knob yang lebih besar dan casing yang lebih keras karena sepeda akan menekan dan mendorongnya lebih keras dan lebih cepat.
  • Lebar – 2,5″ ke atas
    Ban dengan lebar ini cocok untuk downhill atau gravitasi. Ban lebar tidak cocok untuk mendaki atau area yang datar, tetapi cocok dipakai untuk downhill, menuruni bukit, atau melewati medan yang lembek. Ban ini biasanya memiliki knob besar, dan casing yang paling tebal dan paling kuat. Karena bobot ban yang lebar menjadi cukup berat, sebanarnya lambat untuk berputar, tetapi terbantu oleh gravitasi, selain itu juga memberikan cengkeraman yang optimum.

Sehingga jika dibagi berdasarkan kelas sepeda gunung, ukuran ban yang efektif:

  • Sepeda gunung Cross-country (XC): lebar ban 1.9″ to 2.25″
  • Sepeda gunung Trail dan all-mountain (AM): lebar ban 2.25″ to 2.4″
  • Sepeda gunung Downhill (DH): lebar ban sekitar 2.5″
  • Sepeda gunung Fat bike: lebar ban 3.7″ sampai 5″ atau lebih.

Ban sepeda gunung untuk jalan aspal

Tidak jarang sepeda gunung lebih banyak dipakai pada jalan aspal dari pada jalan offroad. Untuk MTB pada jalan aspal atau jalan mulus, agar lebih efektif kita bisa mematikan fungsi suspensi, atau mengganti ban. Agar ban sepeda gunung lebih enak dan efektif di jalan aspal, kita perlu menaikkan tekanan udara, seperti ban sepeda balap yang bisa sampai 100psi, agar roda lebih mudah meluncur. Ban sepeda gunung biasanya tekanan udara maksimum sekitar 60 psi, tegantung spesifikasi ban.

Tapak ban sepeda gunung yang lebih menonjol dan bergerigi juga tidak optimum di jalan mulus, karena permukaan karet yang menggigit/menapak ke jalan lebih sedikit dibandingkan ban sepeda balap yang relatif botak (slick).

Cara lain adalah memakai ban yang lebih sempit, tetapi biasanya terbatas pada lebar ban sekitar 1.75″ satau 1.95″ karena pelek sepeda gunung pada dasarnya sudah lebar. Pelek sepeda gunung tidak bisa memakai ban sepeda balap, walaupun memiliki ETRTO yang sama (27.5=650B=584, 29″=700C=622), karena biasanya pelek MTB terlalu lebar untuk ban RB yang sempit.

Untuk yang memang tidak mau bermain offroad, bisa mengganti memakai roda sepeda balap, seperti sepeda hybrid. Roda 27.5″ setara dengan 650B, roda 29″ setara dengan 700C. Dengan mengganti wheelset MTB ke RB, kita bisa memakai ban yang lebih ideal untuk jalan aspal. Harusnya tidak ada masalah dengan frame karena roda lebih tipis, tetapi perlu diperhatikan posisi/jenis rem dan pelek/hub roda yang kompatibel.

Tapak ban sepeda gunung untuk jalan datar - aspal
Tapak ban sepeda gunung untuk jalan datar – aspal

3. Tube atau Tubeless

Ban sepeda gunung bisa dikategorikan menjadi ban clincher atau ban yang memakai ban dalam (tube); dan ban sepeda MTB tubeless yang tidak memakai ban dalam. Jenis ban tubular lebih jarang dipakai pada sepeda gunung.

Ban sepeda tubeless memiliki keuntungan:

  • Bocoran kecil atau lubang pada ban biasanya tertutup oleh sealant di dalam ban tanpa kita sadari. Berbeda dengan ban dalam yang langsung bocor ketika tertusuk, baik dari luar maupun dari jari-jari sepeda.
  • Kita tidak bisa mendapatkan pinch flat atau ban dalam terjepit (sanke bite), ketika kita menabrak sesuatu yang sangat keras yang membuat ban dan ban dalam terjepit ke dalam pelek sampai sobek.
  • Tenaga untuk memutar roda lebih efisien karena tidak ada tenaga yang hilang akibat gesekan dengan ban dalam.

Ban tubeless bisa juga memakai ban dalam. Ban clincher bisa juga dikonversi menjadi ban tubeless, selama bisa dibuat seal/pelindung yang kedap. Rim tape pada pelek ban tubeless berbeda dengan rim tape ban dengan ban dalam biasa. Ban atau velg dengan fitur Tubeless Ready (TR), Tubeless Easy (TE), atau UST (Universal System for Tubeless), sudah dirancang untuk memudahkan mengganti ke jenis ban tubeless.

Untuk pembahasan jenis ban sepeda yang lebih lengkap dan detail, bisa dilihat di : Jenis ban sepeda

4. Kembang dan pola tapak ban (tread pattern)

Kita harus melihat bagaimana tapak ban yang kita butuhkan. Tapak ban menentukan berapa banyak traksi yang disediakan ban, tetapi ada kompensasi atau trade off untuk antara traksi dan kecepatan. Kuncinya adalah menemukan pola tapak ban yang memberikan cengkeraman yang cukup untuk jalur kita, tetapi juga mempertimbangkan rolling resistance dan berat ban untuk kecepatan.

Knob atau lug adalah istilah yang dipakai untuk tonjolan karet pada tapak ban sepeda.
Desain tapak ban sepeda gunung
Desain tapak ban sepeda gunung

Dari gambar di atas, bisa dilihat, ban sepeda gunung memiliki knob yang diatur sedemikian rupa untuk bagian tengah dan samping. Bagian tengah atau center tread lebih untuk menggigit pada jalan lurus, sedangkan bagian samping atau outer tread lebih untuk menggigit pada jalan menikung atau pada saat sepeda miring. Tread siping adalah bagian dari knob yang terpotong, untuk menambah traksi pada jalanan yang licin. Lug /knob ramp adalah sudut dari knob yang sudah diatur untuk maksimal pada arah tertentu.

  • Jalan lumpur, lembek dan licin
    Semakin lembut permukaan tanah (pasir, tanah liat atau lumpur), pola kembang pada tapak ban yang kita inginkan adalah yang semakin terbuka, serta knob yang tinggi. Semakin tinggi knob, semakin ban bisa “menggali” ke dalam tanah. Dalam kondisi berlumpur atau lengket, pola tapak yang lebih terbuka dan bergerigi memungkinkan lumpur keluar dari knob sehingga ban kita tidak berputar di tempat.
  • Jalan berbatu
    Sebaliknya, jika medan yang kita lewati adalah permukaan yang berbatu tajam, kita perlu tapak ban dengan banyak knob kecil yang saling berdekatan/rapat. Pada permukaan yang keras, dan knob/gigi yang terlalu tinggi/tebal cenderung membuat ban menggeliat, tetapi lebih tahan tusukan. Karena knob tidak memiliki apa pun untuk “digali” (karena tanah terlalu keras), semakin rapat semakin banyak permukaan yang mendorong sepeda. Tetapi semakin jauh knob terpisah, semakin lambat ban akan berputar pada jalan rata.
  • Jalan tanah
    Medan offroad yang paling umum adalah lembek di atas permukaan keras (loose over hard), seperti jalan hutan, rumput, dan pasir. Untuk jalan ini kita tidak perlu knob yang terlalu tebal, supaya masih mendapatkan kecepatan tinggi. Jarak knob tidak terlalu dan tidak terlalu tinggi. Jika banyak menikung, pertimbangkan tapak dengan knob samping yang tebal.
  • Permukaan keras
    Untuk type jalan tanah kering, atau aspal, jenis tapak ban sebaiknya lebih tipis/rendah dan geirigi yang lebih rapat. Dengan tapak ini, kekuatan pedal akan lebih efisien untuk mendorong sepeda.
Tapak ban sepeda gunung untuk lumpur dan berbatu
Tapak ban sepeda gunung untuk lumpur dan berbatu

Pada beberapa jenis ban sepeda gunung, ada indikasi arah sepeda untuk putaran yang lebih maksimal menyesuaikan dengan bentuk tapaknya. Jangan sampai salah memasang ban atau terbalik, sehingga putaran ban tidak akan maksimal performanya. Pada sisi ban biasanya ada indikasi untuk arah putaran ban sepeda.

Profil rotasi dan arah pada ban sepeda
Profil rotasi dan arah pada ban sepeda

Beberapa pabrikan ban sepeda, biasanya memberikan keterangan untuk kategori ban mereka, seperti “wet” (basah), “dry” (kering), “loose” (tanah gembur/pasir), atau “all around” (semua area), dimana ban itu akan berperforma maksimal sesuai dengan karakter dari kembang ban dan bahan karet bannya.

Ragam pola tapak ban sepeda gunung
Ragam pola tapak ban sepeda gunung

“The key is trying to go quick without killing your tyres.”

5. Fitur dan bahan ban sepeda

Fitur tambahan pada ban sepeda adalah material dan tambahan teknologi yang dipasangkan pada ban sepeda. Tidak semua fitur tambahan ini kita perlukan, beberapa hanya gimmick dari pabrikan agar menarik dan terlihat keren atau futuristik, yang mungkin tidak sepenuhnya efektif dan efisien.

Bahan campuran/compound

Teknologi ban melakukan banyak penelitian dan pengembangan untuk senyawa karet yang terbaik pada ban sepeda. Mereka mencoba menyeimbangkan tujuan yang kontradiktif: cengkeraman yang baik, tahan/keausan lama dan resistansi rendah. Material karet yang lunak akan memberi cengkeraman yang lebih baik, sementara karet yang lebih keras akan bertahan lebih lama dan memberikan rolling resistance yang lebih rendah.

  • Single compound (senyawa)
    Ban sepeda gunung race sering menggunakan jenis single compound karena menawarkan cengkeraman yang superior. Tapi ban senyawa tunggal ini biasanya lebih cepat aus atau botak setelah beberapa kali perjalanan.
  • Dual compound (karet ganda)
    Untuk ban MTB non-racing   banyak yang menggunakan
    dual compound. Ban ini memiliki karet yang lebih keras di bagian tengah untuk membantu ban lebih cepat dan lebih tahan lama. Pada samping ban, area ban yang paling penting untuk menikung, menggunakan karet yang lebih lembut untuk memberikan daya cengkeram yang lebih banyak.
  • Triple compound (tiga campuran)
    Ban sepeda gunung dengan
    triple compound adalah yang paling mahal karena memakan waktu lebih lama untuk diproduksi. Ban triple compound adalah yang terbaik, karena pemakaian bahan karet yang berbeda pada knob bisa mempertahankan bentuk ban yang ideal pada berbagai medan, baik jalan yang menurun dan menanjak, lurus maupun tikungan.
Bahan karet yang berbeda-beda (triple compund) pada ban sepeda gunung
Bahan karet yang berbeda-beda (triple compund) pada ban sepeda gunung (sumber: Maxxis.com)

Merk ban sepeda gunung Schwalbe mempunyai model ban Addix, yang memberi kode unik, berupa garis berwarna untuk membedakan karakter ban berdasarkan struktur dan campuran karet yang berbeda. Ada 4 warna garis, merah untuk speed, biru untuk speedgrip, oranye untuk soft, dan ungu untuk ultra soft.

Carcass adalah kerangka ban sebagai penopang yang mempertahankan bentuk ban. Bentuk carcass seperti tapal kuda, yang nantinya akan dilapisi karet dan ditambahkan bead.

Bead (kaitan)

Fungsi bead adalah bagian pinggir ban yang dicantolkan pada rim sepeda. Di dalam bead ada semacam kawat agar kaitan ban dan rim cukup kuat dan sekaligus mempertahankan bentuk ban. Ban tradisional mempunyai bead yang terbuat dari kawat besi atau baja (wire bead), ban ini tidak bisa dilipat, lebih berat, tetapi harganya murah.

Tipe bead ban lainnya adalah kevlar bead, dimana material kevlar menggantikan kawat besi dan baja. Kevlar adalah serat sintetis, yang 5x lebih kuat dari besi, lebih ringan, bisa dilipat, tapi harganya lebih mahal. Ban dengan bead kevlar cocok bisa dilipat (foldable), sehingga bisa dibawa atau disimpan sebagai ban cadangan. Ban kevlar biasanya dipakai pada ban yang lebih mahal dan berkualitas. Jadi bukan kevlarnya yang membuat bannya lebih bagus dari wire bead biasa, tetapi karena kualitas ban yang lebih baik.

Komponen pada ban sepeda
Komponen pada ban sepeda

TPI (Threads Per Inch)

Besarnya nilai/angka TPI pada ban sepeda tidak selalu menyatakan kualitas ban. Thread adalah rangkaian jahitan. Thread Per Inch (TPI) pada ban menyatakan jumlah thread (jahitan) menyilang pada 1 inci persegi pada satu lapisan ban. Semakin besar TPI pada ban sepeda, membuat ban itu semakin kaku dan berat. Semakin kecil TPI membuat ban semakin lentur, dan bisa menyesuaikan bentuk dengan permukaan jalan.

Sebagian besar ban sepeda gunung XC (Cross Country) memiliki ban sepeda dengan 60-120 TPI. Untuk sepeda gunung ekstrem untuk medan yang bergelombang,  seperti kategori Enduro, dan downhill (DH) biasanya memakai ban dengan TPI yang lebih kecil dari 60 TPI.

TPI (threads per inch) pada ban sepeda
TPI (threads per inch) pada ban sepeda

Puncture resistance (anti tusuk)

Ban sepeda dengan karet yang tipis membuat ban lebih kaku, lebih ringan dan lebih cepat. Casing ban dari karet yang tebal lebih susah untuk bocor/pecah, lebih berat, dan lebih cocok untuk medan offroad yang banyak memiliki benda-benda tajam.

Tapi karet yang tebal pun tidak cukup kuat untuk menahan tusukan batu, kayu, apalagi besi. Beberapa merk ban menawarkan ban dengan lapisan tambahan di bagian dalam ban atau yang disebut puncture resistance, yang cukup kuat untuk menahan tusukan benda tajam seperti paku, dll. Puncture resistance biasanya terbuat dari kevlar atau plastik yang keras. Kebanyakan dipasang hanya di bagain tengah ban, agar ban tetap fleksibel.

K2 Kevlar Composite Puncture Tecnology Ban Sepeda Maxxis
K2 Kevlar Composite Puncture Tecnology Ban Sepeda Maxxis

Ban sepeda gunung khusus

Ada beberapa ban sepeda gunung khusus yang lebih jarang kita lihat, seperti:

  • Ban knob metal (studded tire): Ban ini memiliki knob yang terbuat dari besi atau metal untuk meningkatkan cengkeraman dalam jalan es atau salju.
  • Super Fat tyre: ban sepeda untuk sepeda fat bike, sepeda dengan pelek khusus dengan ban 3,7 inci atau lebih. Yang bagus untuk mengendarai di atas pasir dan salju.
  • Slick: Ban ini biasanya sangat tipis, tidak memiliki knob, dipakai untuk melaju di aspal dengan kecepatan tinggi.
  • DJ / Urban: Ban 26-inci dengan karakteristik yang telah dioptimalkan untuk lompatan tanah, perkotaan, dan / atau berkendara di taman. Seperti untuk ban untuk sepeda Thrill Tweak 26″, yang merupakan sepeda kombinasi MTB dan BMX.
  • Ban solid: Ban yang terbuat dari fooam/busa, karet, atau karet berongga yang tidak perlu diisi udara. Ban sepeda ini tidak pernah bocor.

Referensi: Fitur dan jenis ban sepeda Maxxis, Fitur dan jenis ban sepeda Schwalbe.

Tips untuk memilih ban sepeda gunung yang ideal

Pilihan ban sepeda gunung yang beragam dari berbagai merk seperti Deli tire, Swallow, Schwalbe, Maxxis, Kenda, Continental, Michelin, Pirelli, Good Year dan masih banyak lagi.  Harga ban sepeda mungkin menjamin kualitas, tetapi tidak menjamin kecocokan. Beberapa langkah berikut mungkin bisa membantu untuk mendapatkan ban sepeda gunung yang cocok.

  1. Ukuran ban
    ETRTO diameter rim harus sama dengan diameter ETRO ban. Lebarnya bisa menyesuaikan (penjelasan ada di atas).
  2. Tidak ada ban yang sempurna
    Tidak ada ban yang cepat di lumpur dan cepat di jalan keras. Ada hal yang harus dikorbankan antara kecepatan, daya tahan, cengkraman.
  3. Medan dan karakter bersepeda
    Pikirkan tentang area bersepeda yang paling sering akan dijalani, dan gaya bersepeda. Dari situ kita harusnya tahu karakter ban apa yang kita mau.
  4. Ban depan tidak harus sama dengan ban belakang
    Jangan terpaku menggunakan ban yang sama di depan dan belakang. Bukan hanya tapak dan tekanan udara, lebar ban yang berbeda untuk depan dan belakang bisa mengoptimalkan kekuatan dan kecepatan sepeda.
    Merotasi ban depan dan ban belakang juga bagus agar kedua ban aus bersamaan.
  5. Tekanan Udara
    Mainkan tekanan udara/angin ban. Tekanan udara sangat signifikan mengubah rasa sepeda. Cari tekanan udara yang ideal untuk kondisi-kondisi yang berbeda. Dan tekanan udara satu orang bisa berbeda dengan tekanan udara orang lain.
  6. Tire Tread Cutter
    Ada alat sepeda bernama Tire Tread Cutter, yang fungsinya untuk memotong tread/lug/knob tapak ban sepeda. Bisa berguna untuk menyeragamkan tinggi lug, atau mengubah knob tengah supaya lebih rendah agar ban lebih cepat, dan sebagainya.
Tang pemotong knob/tapak - Tire Tread cutter
Tang pemotong knob/tapak – Tire Tread cutter