Memilih ban sepeda gunung (MTB) yang ideal perlu mempertimbangkan tujuan untuk kecepatan, cengkraman, atau daya tahan. Ban sepeda gunung tidak dirancang untuk bisa optimal di semua area, apa saja fitur dan hal yang perlu diperhatikan pada ban sepeda gunung?
Ban sepeda gunung
Ban sepeda gunung dirancang khusus untuk melewati jalan off-road, dan memiliki kembang, pola, tapak untuk mencengkram dan memberikan pegangan di jalan tanah, lumpur, atau berbatu. Ban sepeda gunung yang baik akan memberikan rolling resistance yang rendah, cengkeraman yang baik, perlindungan terhadap tusukan benda tajam, dan memberikan tingkat pantulan yang akan meningkatkan kualitas perjalanan kita.
“You’re only as fast as your tyres”
Ada istilah: “You’re only as fast as your tyres”, kita hanya bisa secepat yang ban sepeda kita sanggup. kalau mau bersepeda lebih cepat, harus mengganti ban yang lebih cepat juga. Ban sepeda gunung yang tepat dapat membuat perbedaan besar untuk kemudahan bersepeda dengan cepat, halus dan aman. Ban yang tepat sesuai kondisinya akan menawarkan kecepatan putaran yang lebih baik. Ini berarti perjalanan yang lebih efisien dan lebih cepat.
Ada ribuan jenis ban sepeda gunung, dari harga yang murah sampai harga yang mahal sekali. Untuk memilih ban sepeda gunung baru, harus mempertimbangkan diameter ban, knob, ukuran rim, lebar ban dan rim, area bersepeda, harga, jumlah lapisan, sidewall protection, dan banyak istilah khusus dari merk ban sepeda yang bisa membuat kita bingung.
Apa yang didapat dengan mengganti ban sepeda
Tergantung jenis sepeda, biasanya mengganti ban adalah salah satu cara yang mudah dan efektif untuk meningkatkan performa sepeda. Hal yang mungkin bisa dirasakan dengan ban sepeda gunung yang berbeda adalah:
- Mendapatkan traksi atau rolling resistance yang lebih rendah
Rolling resistance adalah tahanan permukaan yang dihasilkan dari kontak antara ban dan permukaan jalan. Semakin besar rolling resistance, semakin susah ban berputar, dan sebaliknya. Untuk mendapatkan sepeda yang cepat, kita menginginkan ban dengan rolling resistance yang kecil. Nilai rolling resistance dipengaruhi oleh jenis permukaan, tapak bam, tekanan udara, bahan tapak.
Mendapatkan ban sepeda gunung dengan traksi yang kuat membuat kepercayaan diri yang lebih besar, yang diterjemahkan menjadi dorongan yang lebih cepat pada saat bersepeda. Namun, jika kita membutuhkan kecepatan, pertimbangkan untuk mengorbankan sedikit grip/cengkeraman untuk mendapatkan efisiensi putaran roda. - Memakai tubeless bisa menghidari ban bocor
Ban tubeless tidak berarti anti bocor, pecah atau kempes, tetapi sealant tubeless memperbaiki beberapa kebocoran akibat tusukan dengan cepat, dan kita tidak akan pernah mengalami ban dalam yang sobek karena terjepit (karena tidak memakai ban dalam/snake bite). Kita juga bisa bersepeda dengan tekanan ban yang jauh lebih rendah, membuat sepeda lebih tidak memantul, dan perasaan yang lebih mulus saat bersepeda. - Mengurangi berat
Kadang-kadang manfaat dari menjadi lebih ringan lebih bersifat psikologis daripada fisik — ban adalah persentase kecil dari keseluruhan berat sepeda. Artinya, mengganti ban bisa menurunkan massa dalam komponen yang berputar (roda, ban, crank/engkol) sehingga kita mengeluarkan lebih sedikit energi untuk menggerakkannya.
Ketika berbicara ban sepeda, ada 2 gaya utama yang ingin kita maksimalkan dari pemilihan ban, yaitu traksi (traction) dan tahanan guling (rolling resistance). Barang apa itu?
Traksi adalah gaya gesek maksimum yang bisa dihasilkan antara dua permukaan tanpa mengalami slip. Satuan traksi adalah Newton. Rumus: Traksi = koefisien traksi x berat.
Setiap permukaan jalan memiliki koefisien traksi yang berbeda pula. Traksi antara dua permukaan bergantung pada beberapa faktor, di antaranya:
– Komposisi material dan luas kontak antara permukaan jalan dengan permukaan ban.
– Bentuk makroskopik dan mikroskopik kedua permukaan – Gaya normal
– Adanya kontaminasi, termasuk air, cairan, lumpur, pelumas dan lainnya.- Gerakan relatif antara dua permukaan – contoh ban yang bergerak di atas tanah mungkin akan menggeser permukaan tanah sehingga mengurangi traksi.
Rolling Resistance adalah tahanan terhadap roda saat menggelinding akibat adanya gaya gesek antara roda dengan permukaan jalan. Permukaan yang keras dan kasar mempunyai rolling resistace yang kecil, yang artinya tidak banyak menghambat perputaran roda. Sedangkan permukaan yang lembek dan licin mempunyai rolling resistance yang besar, yang artinya akan menahan laju perputaran roda. Jadi pemilihan ban sepeda yang ideal adalah untuk memperbesar traksi dan memperkecil rolling resistance. Baca: rolling ressistance jalan dan ban sepeda.
Agar dapat memilih ban sepeda gunung yang cocok, efektif dan efisien, kita perlu melihat hal-hal apa saja yang bisa membedakan ban yang satu dengan ban yang lainnya.
1. Ukuran roda dan ban
Sudah pasti yang pertama yang harus disesuaikan, adalah ukuran ban atau roda. Ukuran ban sepeda gunung dipengaruhi oleh bentuk rangka dan mungkin fork. Selain ukuran geometri frame/rangka sepeda, ukuran roda juga akan mempengaruhi besar kecilnya sepeda. Kedua hal ini harus diperhatikan ketika memilih sepeda.
Tidak selamanya kita bisa mengganti ukuran roda/ban sepeda gunung. Ada banyak faktor yang perlu diperhatikan, seperti sisa ruang pada frame, disc brake/rem cakram atau rim brake, jenis fork. lebar frame dan sebagainya. Baca: yang perlu diperhatikan ketika mengganti ukuran ban.
Ukuran roda pada sepeda gunung adalah: 26″, 27.5″ (650B), dan 29″, ada juga yang mungkin memiliki ukuran roda 24″ atau 20″, tetapi lebih jarang ditemui. Ukuran pelek/rim akan menentukan ban sepeda apa yang bisa dipasang. Ban ukuran 27.5″ tidak bisa dipasang pada pelek 26″, ukuran ban harus sama dengan ukuran velg.
Ada dua format umum ukuran ban sepeda, format metrik dan imperial. Format metrik disebut sistem ETRTO (European Tire and Rim Technical Organization) adalah format standard dan universal. Sedangkan format imperial adalah sistem ukuran dengan satuan inci. Untuk ban sepeda gunung, lebih umum dipakai format inchi, yang dilengkapi dengan konversinya pada format ETRTO.
Ukuran ban sepeda gunung dinyatakan dalam panjang dan lebar, misalnya: ban MTB 29×2.25″ (57-622), yang artinya ban dengan diameter 29″ dan lebar 2.30″, yang jika dikonversi dalam sistem ETRTO: diameter 622mm, lebar 57mm.
Ukuran ban sepeda gunung Inci (imperial) | ETRTO (metric) |
26″ | 559 |
27.5″ atau 650b | 584 |
29″ atau 700c | 622 |
Untuk tabel ukuran lengkap semua ban sepeda dengan konversi ETRTO – Inch – French bisa dilihat di tabel https://sepeda.me/ukuran-ban-sepeda-iso-etrto-inch-french.
Ukuran ban yang lebih besar tidak hanya membuat sepeda lebih besar/tinggi. Ban sepeda gunung besar seperti 29″ bisa membuat sepeda lebih cepat. Karena satu putaran (keliling) ban 29″ lebih jauh daripada satu putaran ban 26″. Sehingga pada cadence atau kecepatan putaran pedal yang sama, MTB 29″ akan lebih cepat dari MTB 27.5″ atau 26″. Ban sepeda dengan diameter lebih kecil akan membuat sepeda lebih ringan, lebih mudah diputar, sehingga lebih ringan untuk menanjak. Tetapi yang lebih penting adalah mendapatkan ukuran sepeda yang sesuai dengan ukuran tubuh.
2. Lebar ban sepeda gunung
Jika ukuran diameter ban sepeda gunung lebih susah untuk diubah, tidak begitu dengan lebarnya. Lebar ban sepeda gunung lebih fleksibel untuk diubah-ubah, dan memberikan perubahan karakter sepeda yang cukup signifikan.
Lebar ban adalah faktor kunci dalam rasa dan kinerja pada sepeda.
- Kelebihan ban sepeda gunung lebar:
- Lebih stabil
- Lebih menggigit karena permukaan cengkraman lebih banyak
- Lebih nyaman, bisa dipakai pada tekanan udara rendah, mengurangi ban yang memantul-mantul
- Kekurangan ban sepeda gunung lebar:
- Bobotnya lebih berat
- Sisa ruang antara ban dan frame lebih sempir, membuat lumpur dan material lain lebih mudah tersangkut
- Kelebihan ban sepeda gunung sempit:
- Lebih ringan
- Lebih cepat, karena rolling resistance lebih kecil di jalan yang keras
- Lebih aerodinamis
- Kekurangan ban sepeda gunung sempit:
- Gigitan kurang kuat pada jalan lembek dan berbatu
- Tekanan udara harus lebih tinggi, sehingga ban lebih keras, kurang nyaman dan lebih memantul-mantul pada jalan bergelombang
Baca juga: panduan memilih rim/velg sepeda.
Lebar ban sepeda gunung dan tekanan udara
Tekanan udara berpengaruh besar terhadap rasa sepeda. Semakin lebar ban sepeda, tekanan udara/angin/Nitrogen yang diisi bisa semakin kecil. Ban sepeda gunung yang lebar bisa menampung udara lebih banyak dan lebih tebal, mengurangi tekanan udara masih bisa menjaga agar pelek tidak kena ke permukaan jalan, tetapi ban yang tipis tidak bisa begitu.
Untuk jalan becek, jalan berlumpur, lembut, atau bergelombang dan berbatu, akan lebih enak memakai ban dengan tekanan rendah. Karena permukaan atau tapak ban lebih bisa menyesuaikan terhadap perubahan betuk jalan, sehingga memberikan cengkraman dan gigitan yang lebih kuat. Ban dengan tekanan udara tinggi lebih susah untuk berubah bentuk, sehingga tidak optimal untuk menggigit permukaan yang lembek dan tidak rata. Ban yang terlalu keras juga membuat tidak nyaman, ban yang lembek lebih bisa menahan getaran/guncangan. Mirip seperti kita memakai sendal kayu dengan sendal karet.
Kebanyakan lebar ban sepeda gunung biasanya berkisar dari 2.1″ sampai 2.7″, meskipun mungkin untuk mendapatkan ban sekecil 1.5″ sampai selebar 4″. Pelek sepeda memiliki batas minimum dan maksimum untuk lebar ban yang bisa dipasangkan. Lebar ban paling kecil adalah sama dengan lebar velg/rim. Sedangkan untuk lebar maksimum ban yang masih aman adalah sekitar 2.5x lebar pelek. Untuk kondisi yang ideal dan paling aman, yang biasa kita temui pada sepeda gunung baru atau wheelset baru adalah sekitar 1.8x sampai 2.2x lebar pelek. Tetapi selau perhatikan bentuk frame, seberapa banyak sisa ruang yang tersedia, dan bentuk dari rim brake (kalau tidak memakai disc brake).
Kecuali dinyatakan berbeda dari rekomendasi pabrikan ban/velg, rekomendasi umum untuk lebar rim dan lebar ban yang ideal:
- Lebar Internal rim: 21-23 mm — lebar ban 2.0-2.25 inci
- Lebar Internal rim: 24-26 mm — lebar ban 2.25-2.50 inci
- Lebar Internal rim: 27-30 mm — lebar ban 2.35-2.8 inci
- Lebar Internal rim: 30-35 mm — lebar ban 2.5-3.0 inci
- Lebar Internal rim: 35-42 mm — lebar ban 2.8-3.0 inci
Pemakaian lebar ban yang tidak sesuai dengan rim (ban sangat lebar pada rim sempit atau ban sangat sempit rim lebar) tidak dianjurkan, karena bisa bisa mengakibatkan ban yang tidak stabil.
Untuk melihat performa ban sepeda gunung berdasarkan lebarnya:
- Tipis – Lebar kurang dari 2.25”
Keuntungan dari ban yang lebih tipis adalah ban yang lebih ringan dan biasanya akan lebih mudah berputar. Ban yang lebih ringan lebih cepat berakselerasi, dan lebih mudah bermanuver. Biasanya ban dalam ukuran tipis digunakan untuk cross country (XC) dan memiliki tonjolan karet yang kecil-kecil pada tapaknya dan casing yang sangat tipis. Ini adalah ukuran untuk pesepeda yang ingin mendaki dengan cepat atau melakukan jarak yang lebih jauh. - Sedang – 2.25” sampai 2,5”
Ban ini akan mendukung kategori sepeda trail, All Mountain (AM) dan enduro. Untuk medan ini, kita membutuhkan ban yang menawarkan cengkeraman yang baik sehingga kita bisa memacunya di turunan dan melewati tikungan, tetapi masih cukup ringan untuk mendaki. Bukan hal yang aneh bagi pengendara dalam kategori sepeda gunung di atas untuk memakai ban yang lebih besar dan lebih agresif di roda depan, sehingga akan lebih menggigit pada turunan, dengan ban yang lebih ringan dan lebih cepat di bagian belakang. Ban ini biasanya memiliki knob yang lebih besar dan casing yang lebih keras karena sepeda akan menekan dan mendorongnya lebih keras dan lebih cepat. - Lebar – 2,5″ ke atas
Ban dengan lebar ini cocok untuk downhill atau gravitasi. Ban lebar tidak cocok untuk mendaki atau area yang datar, tetapi cocok dipakai untuk downhill, menuruni bukit, atau melewati medan yang lembek. Ban ini biasanya memiliki knob besar, dan casing yang paling tebal dan paling kuat. Karena bobot ban yang lebar menjadi cukup berat, sebanarnya lambat untuk berputar, tetapi terbantu oleh gravitasi, selain itu juga memberikan cengkeraman yang optimum.
Sehingga jika dibagi berdasarkan kelas sepeda gunung, ukuran ban yang efektif:
- Sepeda gunung Cross-country (XC): lebar ban 1.9″ to 2.25″
- Sepeda gunung Trail dan all-mountain (AM): lebar ban 2.25″ to 2.4″
- Sepeda gunung Downhill (DH): lebar ban sekitar 2.5″
- Sepeda gunung Fat bike: lebar ban 3.7″ sampai 5″ atau lebih.
Ban sepeda gunung untuk jalan aspal
Tidak jarang sepeda gunung lebih banyak dipakai pada jalan aspal dari pada jalan offroad. Untuk MTB pada jalan aspal atau jalan mulus, agar lebih efektif kita bisa mematikan fungsi suspensi, atau mengganti ban. Agar ban sepeda gunung lebih enak dan efektif di jalan aspal, kita perlu menaikkan tekanan udara, seperti ban sepeda balap yang bisa sampai 100psi, agar roda lebih mudah meluncur. Ban sepeda gunung biasanya tekanan udara maksimum sekitar 60 psi, tegantung spesifikasi ban.
Tapak ban sepeda gunung yang lebih menonjol dan bergerigi juga tidak optimum di jalan mulus, karena permukaan karet yang menggigit/menapak ke jalan lebih sedikit dibandingkan ban sepeda balap yang relatif botak (slick).
Cara lain adalah memakai ban yang lebih sempit, tetapi biasanya terbatas pada lebar ban sekitar 1.75″ satau 1.95″ karena pelek sepeda gunung pada dasarnya sudah lebar. Pelek sepeda gunung tidak bisa memakai ban sepeda balap, walaupun memiliki ETRTO yang sama (27.5=650B=584, 29″=700C=622), karena biasanya pelek MTB terlalu lebar untuk ban RB yang sempit.
Untuk yang memang tidak mau bermain offroad, bisa mengganti memakai roda sepeda balap, seperti sepeda hybrid. Roda 27.5″ setara dengan 650B, roda 29″ setara dengan 700C. Dengan mengganti wheelset MTB ke RB, kita bisa memakai ban yang lebih ideal untuk jalan aspal. Harusnya tidak ada masalah dengan frame karena roda lebih tipis, tetapi perlu diperhatikan posisi/jenis rem dan pelek/hub roda yang kompatibel.
3. Tube atau Tubeless
Ban sepeda gunung bisa dikategorikan menjadi ban clincher atau ban yang memakai ban dalam (tube); dan ban sepeda MTB tubeless yang tidak memakai ban dalam. Jenis ban tubular lebih jarang dipakai pada sepeda gunung.
Ban sepeda tubeless memiliki keuntungan:
- Bocoran kecil atau lubang pada ban biasanya tertutup oleh sealant di dalam ban tanpa kita sadari. Berbeda dengan ban dalam yang langsung bocor ketika tertusuk, baik dari luar maupun dari jari-jari sepeda.
- Kita tidak bisa mendapatkan pinch flat atau ban dalam terjepit (sanke bite), ketika kita menabrak sesuatu yang sangat keras yang membuat ban dan ban dalam terjepit ke dalam pelek sampai sobek.
- Tenaga untuk memutar roda lebih efisien karena tidak ada tenaga yang hilang akibat gesekan dengan ban dalam.
Ban tubeless bisa juga memakai ban dalam. Ban clincher bisa juga dikonversi menjadi ban tubeless, selama bisa dibuat seal/pelindung yang kedap. Rim tape pada pelek ban tubeless berbeda dengan rim tape ban dengan ban dalam biasa. Ban atau velg dengan fitur Tubeless Ready (TR), Tubeless Easy (TE), atau UST (Universal System for Tubeless), sudah dirancang untuk memudahkan mengganti ke jenis ban tubeless.
4. Kembang dan pola tapak ban (tread pattern)
Kita harus melihat bagaimana tapak ban yang kita butuhkan. Tapak ban menentukan berapa banyak traksi yang disediakan ban, tetapi ada kompensasi atau trade off untuk antara traksi dan kecepatan. Kuncinya adalah menemukan pola tapak ban yang memberikan cengkeraman yang cukup untuk jalur kita, tetapi juga mempertimbangkan rolling resistance dan berat ban untuk kecepatan.
Dari gambar di atas, bisa dilihat, ban sepeda gunung memiliki knob yang diatur sedemikian rupa untuk bagian tengah dan samping. Bagian tengah atau center tread lebih untuk menggigit pada jalan lurus, sedangkan bagian samping atau outer tread lebih untuk menggigit pada jalan menikung atau pada saat sepeda miring. Tread siping adalah bagian dari knob yang terpotong, untuk menambah traksi pada jalanan yang licin. Lug /knob ramp adalah sudut dari knob yang sudah diatur untuk maksimal pada arah tertentu.
- Jalan lumpur, lembek dan licin
Semakin lembut permukaan tanah (pasir, tanah liat atau lumpur), pola kembang pada tapak ban yang kita inginkan adalah yang semakin terbuka, serta knob yang tinggi. Semakin tinggi knob, semakin ban bisa “menggali” ke dalam tanah. Dalam kondisi berlumpur atau lengket, pola tapak yang lebih terbuka dan bergerigi memungkinkan lumpur keluar dari knob sehingga ban kita tidak berputar di tempat. - Jalan berbatu
Sebaliknya, jika medan yang kita lewati adalah permukaan yang berbatu tajam, kita perlu tapak ban dengan banyak knob kecil yang saling berdekatan/rapat. Pada permukaan yang keras, dan knob/gigi yang terlalu tinggi/tebal cenderung membuat ban menggeliat, tetapi lebih tahan tusukan. Karena knob tidak memiliki apa pun untuk “digali” (karena tanah terlalu keras), semakin rapat semakin banyak permukaan yang mendorong sepeda. Tetapi semakin jauh knob terpisah, semakin lambat ban akan berputar pada jalan rata. - Jalan tanah
Medan offroad yang paling umum adalah lembek di atas permukaan keras (loose over hard), seperti jalan hutan, rumput, dan pasir. Untuk jalan ini kita tidak perlu knob yang terlalu tebal, supaya masih mendapatkan kecepatan tinggi. Jarak knob tidak terlalu dan tidak terlalu tinggi. Jika banyak menikung, pertimbangkan tapak dengan knob samping yang tebal. - Permukaan keras
Untuk type jalan tanah kering, atau aspal, jenis tapak ban sebaiknya lebih tipis/rendah dan geirigi yang lebih rapat. Dengan tapak ini, kekuatan pedal akan lebih efisien untuk mendorong sepeda.
Pada beberapa jenis ban sepeda gunung, ada indikasi arah sepeda untuk putaran yang lebih maksimal menyesuaikan dengan bentuk tapaknya. Jangan sampai salah memasang ban atau terbalik, sehingga putaran ban tidak akan maksimal performanya. Pada sisi ban biasanya ada indikasi untuk arah putaran ban sepeda.
Beberapa pabrikan ban sepeda, biasanya memberikan keterangan untuk kategori ban mereka, seperti “wet” (basah), “dry” (kering), “loose” (tanah gembur/pasir), atau “all around” (semua area), dimana ban itu akan berperforma maksimal sesuai dengan karakter dari kembang ban dan bahan karet bannya.
“The key is trying to go quick without killing your tyres.”
5. Fitur dan bahan ban sepeda
Fitur tambahan pada ban sepeda adalah material dan tambahan teknologi yang dipasangkan pada ban sepeda. Tidak semua fitur tambahan ini kita perlukan, beberapa hanya gimmick dari pabrikan agar menarik dan terlihat keren atau futuristik, yang mungkin tidak sepenuhnya efektif dan efisien.
Bahan campuran/compound
Teknologi ban melakukan banyak penelitian dan pengembangan untuk senyawa karet yang terbaik pada ban sepeda. Mereka mencoba menyeimbangkan tujuan yang kontradiktif: cengkeraman yang baik, tahan/keausan lama dan resistansi rendah. Material karet yang lunak akan memberi cengkeraman yang lebih baik, sementara karet yang lebih keras akan bertahan lebih lama dan memberikan rolling resistance yang lebih rendah.
- Single compound (senyawa)
Ban sepeda gunung race sering menggunakan jenis single compound karena menawarkan cengkeraman yang superior. Tapi ban senyawa tunggal ini biasanya lebih cepat aus atau botak setelah beberapa kali perjalanan. - Dual compound (karet ganda)
Untuk ban MTB non-racing banyak yang menggunakan dual compound. Ban ini memiliki karet yang lebih keras di bagian tengah untuk membantu ban lebih cepat dan lebih tahan lama. Pada samping ban, area ban yang paling penting untuk menikung, menggunakan karet yang lebih lembut untuk memberikan daya cengkeram yang lebih banyak. - Triple compound (tiga campuran)
Ban sepeda gunung dengan triple compound adalah yang paling mahal karena memakan waktu lebih lama untuk diproduksi. Ban triple compound adalah yang terbaik, karena pemakaian bahan karet yang berbeda pada knob bisa mempertahankan bentuk ban yang ideal pada berbagai medan, baik jalan yang menurun dan menanjak, lurus maupun tikungan.
Merk ban sepeda gunung Schwalbe mempunyai model ban Addix, yang memberi kode unik, berupa garis berwarna untuk membedakan karakter ban berdasarkan struktur dan campuran karet yang berbeda. Ada 4 warna garis, merah untuk speed, biru untuk speedgrip, oranye untuk soft, dan ungu untuk ultra soft.
Bead (kaitan)
Fungsi bead adalah bagian pinggir ban yang dicantolkan pada rim sepeda. Di dalam bead ada semacam kawat agar kaitan ban dan rim cukup kuat dan sekaligus mempertahankan bentuk ban. Ban tradisional mempunyai bead yang terbuat dari kawat besi atau baja (wire bead), ban ini tidak bisa dilipat, lebih berat, tetapi harganya murah.
Tipe bead ban lainnya adalah kevlar bead, dimana material kevlar menggantikan kawat besi dan baja. Kevlar adalah serat sintetis, yang 5x lebih kuat dari besi, lebih ringan, bisa dilipat, tapi harganya lebih mahal. Ban dengan bead kevlar cocok bisa dilipat (foldable), sehingga bisa dibawa atau disimpan sebagai ban cadangan. Ban kevlar biasanya dipakai pada ban yang lebih mahal dan berkualitas. Jadi bukan kevlarnya yang membuat bannya lebih bagus dari wire bead biasa, tetapi karena kualitas ban yang lebih baik.
TPI (Threads Per Inch)
Besarnya nilai/angka TPI pada ban sepeda tidak selalu menyatakan kualitas ban. Thread adalah rangkaian jahitan. Thread Per Inch (TPI) pada ban menyatakan jumlah thread (jahitan) menyilang pada 1 inci persegi pada satu lapisan ban. Semakin besar TPI pada ban sepeda, membuat ban itu semakin kaku dan berat. Semakin kecil TPI membuat ban semakin lentur, dan bisa menyesuaikan bentuk dengan permukaan jalan.
Sebagian besar ban sepeda gunung XC (Cross Country) memiliki ban sepeda dengan 60-120 TPI. Untuk sepeda gunung ekstrem untuk medan yang bergelombang, seperti kategori Enduro, dan downhill (DH) biasanya memakai ban dengan TPI yang lebih kecil dari 60 TPI.
Puncture resistance (anti tusuk)
Ban sepeda dengan karet yang tipis membuat ban lebih kaku, lebih ringan dan lebih cepat. Casing ban dari karet yang tebal lebih susah untuk bocor/pecah, lebih berat, dan lebih cocok untuk medan offroad yang banyak memiliki benda-benda tajam.
Tapi karet yang tebal pun tidak cukup kuat untuk menahan tusukan batu, kayu, apalagi besi. Beberapa merk ban menawarkan ban dengan lapisan tambahan di bagian dalam ban atau yang disebut puncture resistance, yang cukup kuat untuk menahan tusukan benda tajam seperti paku, dll. Puncture resistance biasanya terbuat dari kevlar atau plastik yang keras. Kebanyakan dipasang hanya di bagain tengah ban, agar ban tetap fleksibel.
Ban sepeda gunung khusus
Ada beberapa ban sepeda gunung khusus yang lebih jarang kita lihat, seperti:
- Ban knob metal (studded tire): Ban ini memiliki knob yang terbuat dari besi atau metal untuk meningkatkan cengkeraman dalam jalan es atau salju.
- Super Fat tyre: ban sepeda untuk sepeda fat bike, sepeda dengan pelek khusus dengan ban 3,7 inci atau lebih. Yang bagus untuk mengendarai di atas pasir dan salju.
- Slick: Ban ini biasanya sangat tipis, tidak memiliki knob, dipakai untuk melaju di aspal dengan kecepatan tinggi.
- DJ / Urban: Ban 26-inci dengan karakteristik yang telah dioptimalkan untuk lompatan tanah, perkotaan, dan / atau berkendara di taman. Seperti untuk ban untuk sepeda Thrill Tweak 26″, yang merupakan sepeda kombinasi MTB dan BMX.
- Ban solid: Ban yang terbuat dari fooam/busa, karet, atau karet berongga yang tidak perlu diisi udara. Ban sepeda ini tidak pernah bocor.
Referensi: Fitur dan jenis ban sepeda Maxxis, Fitur dan jenis ban sepeda Schwalbe.
Tips untuk memilih ban sepeda gunung yang ideal
Pilihan ban sepeda gunung yang beragam dari berbagai merk seperti Deli tire, Swallow, Schwalbe, Maxxis, Kenda, Continental, Michelin, Pirelli, Good Year dan masih banyak lagi. Harga ban sepeda mungkin menjamin kualitas, tetapi tidak menjamin kecocokan. Beberapa langkah berikut mungkin bisa membantu untuk mendapatkan ban sepeda gunung yang cocok.
- Ukuran ban
ETRTO diameter rim harus sama dengan diameter ETRO ban. Lebarnya bisa menyesuaikan (penjelasan ada di atas). - Tidak ada ban yang sempurna
Tidak ada ban yang cepat di lumpur dan cepat di jalan keras. Ada hal yang harus dikorbankan antara kecepatan, daya tahan, cengkraman. - Medan dan karakter bersepeda
Pikirkan tentang area bersepeda yang paling sering akan dijalani, dan gaya bersepeda. Dari situ kita harusnya tahu karakter ban apa yang kita mau. - Ban depan tidak harus sama dengan ban belakang
Jangan terpaku menggunakan ban yang sama di depan dan belakang. Bukan hanya tapak dan tekanan udara, lebar ban yang berbeda untuk depan dan belakang bisa mengoptimalkan kekuatan dan kecepatan sepeda.
Merotasi ban depan dan ban belakang juga bagus agar kedua ban aus bersamaan. - Tekanan Udara
Mainkan tekanan udara/angin ban. Tekanan udara sangat signifikan mengubah rasa sepeda. Cari tekanan udara yang ideal untuk kondisi-kondisi yang berbeda. Dan tekanan udara satu orang bisa berbeda dengan tekanan udara orang lain. - Tire Tread Cutter
Ada alat sepeda bernama Tire Tread Cutter, yang fungsinya untuk memotong tread/lug/knob tapak ban sepeda. Bisa berguna untuk menyeragamkan tinggi lug, atau mengubah knob tengah supaya lebih rendah agar ban lebih cepat, dan sebagainya.
artikelnya lengkap, bagus.
Saya memiliki speda balap polygon roadster classic, tetapi saat ini kondisi ban luar dan ban dalamnya rusak. Dimanakah saya bisa memesan dan membelinya agar sepeda saya kembali bisa saya pergunakan utk berolahraga speda
Maaf min, mau tanya. Kalo ban Depan sepeda Thrill fervent elite 27.5×220 trus ban Belakang 27.5×235, masih aman nggak min? Terimakasih…
MTB ban luar 2.75×2.20 saya ganti 2.75×1.65 apakah masih aman, seringnya di jalan aspal.
minte rekomendasi ttg Ban MTB Maxxis, untuk jalan Aspal ya
Mau tanya ttg Ban Maxiss yang enak untu jalan raya ya ????
min, dari penjelasan diatas,
sy ada pakai ban 700c x 38 untuk sepeda xc D7,
tetapi saat dijalan berbatu terasa agak terlalu keras pantulan sepedanya.
apakah jika sy ganti ban yang lebih lebar ke 29×2.35 apakah semakin empuk pantulannya?
dan cocoknya depan dan belakang ukuran berapa? rencana sy mau ganti 29×210 depan, dan 29×235 belakang.
terima kasih
nggak dijawab ah
Pagi Om. Berat badan saya 105 kg. Mau tanya : Tekanan angin pada Ban harus ukuran berapa Psi ?, Terima kasih oom
Pagi Oom ! Saya punya MTB dengan ukuran Ban 27.5 x 2.25 yang dirasa berat kalau di jalan Raya. Supaya lebih ringan dipakai di jalan raya, saya harus ganti pakai Ban apa ? ( saya ingin pakai Maxiss), tapi Maxiis apa, dan ukuran berapa. Terima Kasih Om !!
Min tanya donk saya menggunakan MTB dengan Ban ukuran 29×2,1 depan belakang kalo saya mau ganti dengan ukuran 700c X 35 / 37/40 ya bisa ya atau lebih tepatnya yang mana?
pagi oom, saya izin membantu menjawab. ini saya menjawab berdasarkan pengalaman saya sendiri. saya sebelumnya menggunakan ban luar kenda klaw xt 29×1.95 (700x50c), saya coba menggantinya ke ukuran 700x35c dan Alhamdulillah muat di velg bannya. kalau untuk kasus oom ban 29×2.1 lebar bannya hanya berbeda tipis dengan ban saya yang 29×1.95, jadi ada kemungkinan bisa diganti ke 700x35c. atau kalau mau lebih aman oom bisa minta tolong tanyakan ke pihak bengkel apakah bisa di test dahulu untuk muat atau tidaknya. kalau untuk merek bannya saya menggunakan ban kenda karena di bengkelnya cuma ready kenda, tapi kalau ban maxxis ada yang ukurannya sesuai dengan yang oom inginkan bisa dicoba terlebih dahulu. saya menyarankan agar oom mencobanya di bengkel, kalau bisa bengkel seperti rodalink agar dibantu oleh yang lebih mengerti. untuk tekanan ban, saya beratnya 103,72kg dan saya menggunakan tekanan ban nya di kisaran 80 psi (saya tidak tahu tekanan pastinya karena tidak punya alat pengukurnya) karena di ban saya tertulis min 50-max 85 psi. sekian om dari pengalaman saya terima kasih.
Sepeda MTB sy pake 26 x 2.1 dan rencana mau ganti ke ban kecil antara 1.3 atau 1.5
Pendapat mimin gmn ya antara kedua ukuran itu minta masukannya donk? krn blkgn lbh sering gowes di aspal supaya lbh enteng gowesnya
Min, mau tanya sepeda mtb saya pakai ban 26 x 2.10 depan & blakang. Kalau ban depan saya ganti dgn ban 26 x 1.75 & blakang tetap bannya, apa tidak masalah Min? Makasih Min atas bantuannya.
pertanyaan saya sama, mohon penjelasannya min?
Saya mau tanya nih ban mtb ring 26 itu cocoknya pake ban luar depan dan belakang maxxis aspen, arden, crossmark 1 atau crossmark 2. Trims 26×2,00. Mohon bantuannya bingung nih…
Kalau dipakai di 2 alam (aspal dan sesekali trek offroad ringan seperti makadam, jalan rusak, jalan berkerikil) lbh bagus pakai ban yg knobnya kecil² dan rapat, misalnya crossmark, crossmark 2, atau maxxis pace (berdasarkan pengalaman pribadi)
Umur teknis ban mtb dlm batas pemakaian standar brp tahun? Saya ingin ganti ban yg sesuai kebutuhan tp nunggu bila sudah 50-75% pemakaian aja. Tks
Halo bro,
Lebih banyak dipengaruhi jarak pemakaian dan medan bersepeda, untuk pemakaian normal bisa bertahan sekitar 4.000km sampai 12.000km.
Tapi beberapa yang perlu dilihat kapan ban perlu diganti, ketinggian lug kalau sudah hampir rata, sudah mulai terlihat benag/nylon, ada retak-retak di dinding ban, atau ada bentuk tonjolan (gembung) di ban.
Tks.
Dari standar 4.000-12.000km itu sy coba terjemahkan ke gowes santuy ku buat cari keringat aja, ketemu angka 2.5 – 7.5 tahun. Trm ksh byk Admin, jg buat penjelasan detailnya.
Siip om, tapi acuannya tetap dari penampakan fisik dan performa aktual…
Saya mau tanya cocoknya ban luar depan& belakang mtb size 26×2.00 ring 26 pake maxxis arden,aspen, crossmark 1 atau crossmark 2 ya??? Sama harganya. Trims
Nice info min
Sangat bermanfaat sekali info yang diberikan
Mulai kelengkapan dan penjelasan infonya
Terimakasih pencerahannya min
Sukses terus
Sekaligus ingin tanya. Ban MTB sy ukuran 2.75 x 2.15 Saya ingin ganti ban belakang saja agar ringan dengan ukuran 2.75 x 1.35 apakah efisian dan aman. Mohon jawabannya. Tksh sebelumnya
Iya, ban sempit lebih efisien kalau memang lebih banyak main di jalan aspal.
Kemungkinan masih aman, tapi coba ukur diameter dalam velg, kalau lebih kecil dari 25mm, aman untuk dipakai bro.
Tksh.
Mantap, lengkap dan jelas sekali infonya. Tksh utk edukasinya.
Mohon arahan Bos,
saya punya sepeda polygon type entiat dengan ukuran velg ETRTO 584×21-DIN AllOY 27.5″x1.75
karna sering dipakai di jalan aspal, untuk mengurangi friksi ke aspal, rencana mau ganti ban yang sebelummya pakai merk schwable 57-584 / 27.5″x2.25 dengan kembangan yang lebih halus
Apakah bisa dipakai dengan ukuran ban luar merk schwable type g-one speed 584 x 1.50?
atau harus pakai ban luar minimal sama ukuran 27.5″x 1.75″?
dan ataukah ada masalah lainnya yang bisa timbul karna penggantian ban ini?
Halo bro,
Merk RYDE ya bro?
Iya, kalau melihat info di velgnya, lebar ban minimumnya 27.5×1.75.
Kalau om punya pinjaman ban lebar 1.50, dicoba aja dulu om sebelum beli, menurut saya harusnya masih bisa, kecuali memang ada yang khusus di rimnya.
Masalahnya kalau ga cocok, ban mudah bocor atau lepas dari rimnya.
Trims.
Min sepeda saya polygon heist x5. Pemakaian banyak di aspal. Kayuhan terasa berat sehingga sepeda jadi pelan di aspal. Bagaimana caranya agar tidak berat gowesnya. Terima kasih.
Halo om,
Bisa coba naikin tekanan ban ke 40-45 psi om.
Iya, itu ban WTB Riddler 700x45C untuk ban trail/gravel.
Bisa ganti ke ban yang lebih sempit lagi supaya rodanya lebih enak mutarnya untuk aspal.
Terima kasih.
Halo Pak Admin. Saya baru ganti ban luar (hybrid) dan ban dalam sepeda ukuran 26×1.5 (37-559). Setelah saya ganti ketika coba kendarai ban terasa sangat empuk sampai saya mengira bahwa ban agak kempes, tapi setelah saya cek ban dalam masih kondisi bagus dan keras tekanannya. Apakah tiap ban memiliki karakter sendiri-sendiri karena saya merasa compound ban luar yang baru ini lebih empuk/soft dari sebelumnya (agak keras/kaku). Dan apakah memang wajar kalo ada kondisi ban saat sudah dipompa sudah keras namun saat dikendarain jadi agak kempes. Saya agak takut jika tambah tekanan angin lagi ban bisa meletus, namun pada saat bersepeda jadi agak kurang nyaman karena ban terasa agak kempes (yang bagian belakang). Berat badan saya 60kg. Mohon pencerahannya, terima kasih
Hi om,
Sekarang pakai tekanan berapa om? Di bannya biasa ada tulisan berapa tekanan maksimumnya, untuk ban MTB biasanya maksimum pressure sekitar 30-65psi.
Kalau rasanya terlalu lembek, pompa lebih banyak. Makin tinggi tekanan biasanya ban lebih cepat berputarnya, tapi kurang nyaman karena keras.
Selama ban dalamnya cocok, ga akan meletus, ban dalam fleksibel, dan ban luarnya pasti kuat selama masih di bawah tekanan maksimum.
Kalau saat dikendarai agak kempes, mungkin tekanan masih kurang. Ban yang lebar biasanya begitu, supaya enak untuk jalan offroad. Dan semakin berat badan, perlu tekanan yang lebih tinggi lagi supaya ga jadi kempes.
Iya, ban yang compound soft pasti akan membuat ban lebih lembek, biasanya dipakai ban MTB yang relatif lebar untuk offroad.
trims.
Untuk tekanan nya belum tau om, belum punya alat pengukurnya. Untuk tekanan bannya yang tertera 35-65 Psi
Nanti saya coba pompa lagi ban nya
Terima kasih saran dan penjelasannya om
Halo on admin,
Saya pake mtb P1 AM, semula ban sy ganti dg ukuran 26×1.95 oke. Sekarang sy ganti dg ban luar 26 x 1.50, ban dalam 26×1.50/2.50. Apakah bermasalah?
Sy test koq berapa seperti bergelombang (grenjel-grenjel). Sy putar roda (tidak dinaikin) jg seperti bergelombang.
Ukuran pelek 26/22-559
Ban luar 26×1.50/33-559
Terima kasih
Min, apakah kita bisa mengecek kode produksi ban utk mengukur usia ban sepeda seperti halnya ban motor/mobil? Terima kasih sebelumnya
Kayanya ban sepeda ga ada kode produksi kaya ban mobil/motor.
Ada beberapa ban kaya Schwalbe yang kode poroduksi ditulis di bagian dalam ban, tapi ga semua juga ada.
Terima kasih.
Min, lebar rims sepeda saya 3cm an, tadinya pakai 26×1.75 klo di ganti 26×1.15 bisakah? Saya udah tanya ke beberapa seller di marketplace ada yg jawab bisa, ada juga yg bilang gak bisa. Terima kasih
Hi bro,
Kalau lebar velg 3cm, memang ga bisa pakai ban 26×1.15.
Kalau lebar dalamnya 2,5cm atau kurang, masih bisa pakai 26×1.15.
Di cek aja bro pastinya berapa, atau biasa ada label di velg untuk ukuran rimnya.
Thx.
Min di velg tulisannya ETRTO 622x21c
Bisa pakai ban 700 x brp-brp?
Makasih
Mantap, bisa pakai ban mulai dari lebar 700x21C ke atas..