Sebagai pesepeda, kadang kita tidak bisa memprediksi jalan macam apa yang akan kita lewati. Ntah karena perubahan cuaca, atau sekedar mengeksplorasi jalan baru, atau juga karena memang sengaja mencari, jalan berlumpur pasti akan pernah kita temui. Apa lagi di negara kita, dalam sekejap hujan bisa mengubah jalan tanah menjadi lumpur.
Melewati lumpur memiliki kesenangan sendiri, kadang puas, sakit, lucu, atau memalukan. Jalan berlumpur mempunyai tantangan sendiri, karena kita tidak tahu apa yang ada di bawah lumpur, seberapa dalam, licin dan lengket. Tidak hanya karena kondisi jalan, skill dan kondisi sepeda juga sangat berpengaruh.
Kenapa bersepeda di lumpur lebih berat?
- Tahanan gelincir (rolling resistance) yang lebih besar dari permukaan jalan biasa, roda tidak bisa berputar seefektif di jalan biasa, karena licin, air, dan tanah liat (lempung).Â
- Air, becek dan lumpur akan menutupi, lengket, dan membebani laju dan perputaran roda. Semakin dalam terperosok, maka semakin berat beban sepeda.
- Permukaan jalan berlumpur gampang untuk hancur dan lepas. Seperti permukaan kue yang ditekan dan digesek, maka akan hancur, dan membuat roda masuk lebih dalam lagi. Mengerem dan berakselerasi mendadak lebih sering memperburuk situasi.Â
- Kita tidak tahu jika ada lubang atau batu besar di bawah lumpur itu. Melewatinya dengan kecepatan tinggi lebih berisiko jika ada lubang atau batu besar.
Apa yang harus dilakukan ketika bersepeda di lumpur?
Lumpur akan menguji ketangguhan sepeda dan kemampuan bersepeda kita. Jalan pasir sedikit memiliki karakter yang sama, tetapi jalan pasir lebih padat dan solid, tidak terberai seperti lumpur. Tidak hanya untuk sepeda gunung, sepeda gravel, dan sepeda balap juga harus mahir untuk melewati jalan berlumpur.
1. Santai dan Tenang
Saran yang selalu dikatakan orang, dan selalu benar. Bersepeda pada lumpur akan membuat sepeda bergerak aneh yang tidak kita temui atau rasakan pada saat bersepeda di jalan kering. Siapkan mental ini sebelum memasuki area berlumpur. Kondisi tegang dan panik cenderung akan membuat sepeda kehilangan keseimbangan.
2. Lari
Ketika lumpur sangat lembek seperti mentega, kadang berlari lebih cepat dari pada bersepeda. Jika waktu adalah target bersepeda kita atau dalam perlombaan, lihat kemungkinan untuk berlari sambil mengangkat sepeda. Teknik ini banyak dipakai pada perlombaan cyclocross, dari pada bersusah payah dan menghabiskan tenaga di lumpur, mengangkat sepeda dan berlari melewatinya bisa menghemat waktu dan tenaga.
2. Kurangi Rem
Pegang stang sepeda lebih kuat dan kurangi posisi tangan di rem sepeda. Bukan hanya untuk kontrol yang lebih kuat dan bagus, tetapi mengerem di dalam lumpur lebih sering berakibat tidak bagus. Biarkan kecepatan yang membawa keluar dari lumpur, mungkin akan terasa kehilangan kontrol, jangan dilawan.
Dan ingat, selalu rem dengan perlahan, jangan pernah rem kuat dan pakem, apalagi dengan rem depan.
3. Jaga kecepatan
Memaksa untuk cepat dan melambat seketika sangat susah dilakukukan pada area berlumpur, kita bisa tersangkut dan jalan di ditempat. Jaga cadence atau irama kayuhan pedal, hindari memutar cepat atau melambat secara tiba-tiba. Gowes dengan kekuatan yang cukup untuk menjaga perputaran roda yang konstan, hal itu akan lebih baik untuk traksi atau gigitan ban di dalam lumpur.
Jika permukaan lumpurnya sangat lembek, roda yang berputar di tempat dengan cepat akan membuat kita terjebak lebih dalam.
4. Rencanakan menikung dengan baik
Ketika di jalan berlumpur yang menikung, hindari mengerem sebelum tikungan tersebut. Jika perlu mengurangi kecepatan, manfaatkan tahanan dan hambatan dari lumpur untuk mengurangi kecepatan. Mengerem bisa mengakibatkan sepeda tergelincir.
5. Tekanan udara dan pemilihan ban
Mengurangi tekanan udara pada ban sepeda akan membuat melewati lumpur lebih baik. ban yang bertekanan rendah akan membuat tapak ban yang bersentuhan dengan permukaan menjadi lebih lebar, yang artinya traksi yang lebih baik. Walaupun tekanan udara pada ban cukup membantu, memilih ban yang tepat lebih memberikan efek. Rolling resistance jalan berlumpur sangat tinggi, mengganti ban akan mengurangi tahahan gulir ban pada permukaan.
Ban sepeda khusus untuk lumpur mempunyai knob yang banyak dan tinggi, sehingga mempunyai grip dan gigitan yang baik pada tanah liat yang lembek dan berair sekalipun. Karena memiliki knob yang panjang, di sisi ban juga ada stud tambahan, ban ini sebenarnya lebih kecil, ikuti tekanan ban yang dianjurkan, agar ban bisa mengembang, dan knob juga bisa menggigit dengan keras.
6. Suspensi Sepeda
Jika sepeda memiliki suspensi, baik depan atau belakang, jika memungkinkan kurangi tekanan suspensi sebelum memasuki area berlumpur. Sepeda dengan remote suspension lock akan sangat membantu pada kondisi ini, kita tidak perlu turun dari sepeda untuk mengurangi tekanan suspensi.
Sepeda yang terlalu mengayun akan membuat tenaga dari kayuhan akan hilang ke suspensi, padahal yang kita butuhkan adalah kayuhan yang konstan. Apalagi pada keadaan lumpur yang juga ikut menyerap tekanan. Suspensi yang keras dan kaku akan membuat tenaga lebih tidak cepat habis. Mengatur suspensi yang baik adalah salah satu kunci untuk melewati lumpur dengan aman.
7. Mudguard
Menggunakan fender atau mudguard atau pelindung lumpur akan membantu kita lebih fokus terhadap jalan daripada berusaha menghindari lumpur ke arah mata. Cycling goggles atau kacamata pelindung juga akan membantu untuk menjaga mata, konsentrasi dan pandangan. Bahkan dengan mudguard buatan sendiri dari plastik atau ban bekas sudah cukup membantu untuk menjaga penglihatan kita ke arah jalan yang lebih bagus.
8. Memilih jalur
Memilih jalur yang baik, yaitu jalur dimana kita bisa mendapatkan traksi. Jika kita sering melewati daerah itu, mengamati dan menghafal jalur akan sangat membantu, tetapi yang sering terjadi adalah kita belum pernah lewat jalur lumpur tersebut, dan tidak tahu posisi yang bagus atau ada lubang di dalam lumpurnya.
Pengalaman membaca kondisi tanah dan lumpur diperlukan disini, jam terbang memberikan perbedaan. Jalur yang berumput kemungkinan besar lebih aman untuk dilalui daripada jalur tanpa rumput. Jalur yang berbatu mengkilat dan licin sebaiknya dihindari agar kita tidak terpeleset. Jalur yang sudah dilalui banyak orang sebelum kita juga cenderung lebih berat untuk dilalui, karena biasanya dasarnya lebih dalam dan lebih lengket.
9. Posisi badan
Kita perlu menjaga agar pesepeda dan sepeda mempunyai kecepatan yang sama. Ketika memasuki area berlumpur, sepeda akan lebih tertahan duluan dibandingkan pesepedanya, yang artinya sepeda akan lebih pelan dibandingkan pengemudinya. Kita bisa memposisikan badan lebih ke arah belakang sadel, untuk membantu mendorong laju sepeda agar sama dengan kecepatan pesepeda. Posisi yang lebih ke belakang ketika memasuki lumpur juga akan memberikan kontrol yang lebih baik pada ban belakang agar tidak mudah untuk tergelincir.
Pengalaman melewati lumpur akan melatih insting kita untuk bereaksi dengan tepat dan cepat. Kejutan di dalam lumpur adalah tantangan yang menyenangkan. Baca juga tips dan trik sepeda lainnya disini.
Ayo bersepeda!
Sangat membantu
Terima kasih