Apa yang sebenarnya terjadi ketika kita bersepeda sambil berdiri? Dan apakah bersepeda sambil berdiri lebih efektif dibandingkan bersepeda sambil duduk?
Posisi tubuh pada saat bersepeda sangat berpengaruh pada performa sepeda, bukan hanya untuk kecepatan, tetapi juga untuk kenyamanan bersepeda. Contoh paling gampang adalah ketika kita bersepeda pada ukuran sepeda yang berbeda-beda, atau tinggi dudukan sepeda yang berbeda, pasti akan terasa sendiri perbedaannya, apakah untuk kenyamanan, tingkat kelelahan, otot tubuh yang berkerja, efisiensi dan kecepatan sepeda. Ada banyak komponen sepeda yang bisa diatur untuk mendapatkan posisi tubuh yang ideal, seat post, stem sepeda, pedal dan lainnya.
Semua kita pasti pernah mengayuh pedal sambil berdiri, ntah dengan teknik yang benar atau salah, tetapi kita merasa perlu untuk melakukannya. Ada perdebatan panjang tentang hal ini, penelitian dan percobaan dilakukan untuk mencari jawaban yang terukur.
“If you find yourself standing to accelerate, on level ground, it is a sign that your gear is too high or that your saddle is too low.”
-Sheldon Brown-
“Jika kamu gowes berdiri untuk mempercepat laju sepeda pada jalan datar, itu artinya gear/gigi sepeda terlalu tinggi atau sadel yang terlalu rendah.”
Duduk atau berdiri?
Sheldon Brown mengatakan: “If you find yourself standing to accelerate, on level ground, it is a sign that your gear is too high or that your saddle is too low.”
Saya setuju sekali dengan pendapatnya, ada sesuatu yang salah ketika kita harus gowes berdiri pada jalan datar, sekali lagi ketika jalan datar bukan jalan menanjak. Pada jalan yang rata dan kondisi tubuh dan sepeda yang normal, seharusnya kita tidak perlu gowes sambil berdiri, kecuali ada sesuatu yang salah. Hal-hal di bawah ini bisa dilakukan untuk memastikan kita sudah siap untuk bersepeda dengan benar:
- Gunakan gigi yang lebih rendah
Gowes berdiri di atas pedal seharusnya akan membuat sepeda lebih melesat untuk sesaat. Menggunakan gear yang lebih rendah juga akan membuat sepeda lebih cepat. Shifting ke gigi rendah yang tidak baik, terlalu cepat, akan membuat kayuhan mendadak menjadi berat, ketika kita tidak kuat, maka berdiri bisa membantu untuk tetap memutar pedal. Jika semuanya lancar, maka kita tidak perlu berdiri seharusnya. Jika gear sudah mentok tetapi kita selalu merasa butuh lebih cepat, sebaiknya ganti ukuran chainring atau sprocket. - Tinggikan sadel sepeda
Dudukan sepeda yang terlalu rendah, membuat posisi kaki pada kayuhan terjauhnya masih menekuk. Pada waktu yang lama, kaki akan lebih cepat lelah dan kurang nyaman, yang membuat kita berdiri untuk meluruskan dan merenggangkan otot kaki. Sebaiknya, tinggikan lagi sadel sepeda, atur posisi seat post yang sesuai dengan tinggi badan. Atau mungkin kita memakai ukuran sepeda yang salah. Sadel yang terasa keras atau juga bisa membuat bokong terasa sakit dan perlu berdiri sejenak untuk mengurangi rasa sakit. - Pemanasan / perenggangan otot
Otot yang kurang fit atau terlalu kaku, ketika bersepeda akan cepat lelah, berdiri bisa membantu merenggangkan dan melemaskan otot atau memperlancar peredaran darah ke kaki. Tetapi gowes sambil berdiri dalam waktu yang lama sebenarnya akan membuat otot lebih cepat capek.
Hal di atas berlaku untuk jalan datar dan bukan pada balapan. Pada balapan sepeda, pembalap pro bahkan pada jalan sekalipun pasti akan gowes sambil berdiri, terutama pada saat menjelang finish. Gowes berdiri tidaklah salah, banyak sekali keuntungannya sebenarnya. Tetapi jika kita sering gowes berdiri di jalan datar, setidaknya kita tahu, ada yang salah pada sepeda atau pada otot kita.
Apa yang terjadi ketika gowes berdiri
Ketika kita menggenjot pedal sambil berdiri di sepeda, kita memberikan gaya yang lebih besar pada sepeda, kerja otot yang lebih banyak dan keras, serta tekanan yang lebih kuat pada komponen sepeda.
- Otot
Kalau hanya mengandalkan berat badan dan gravitasi, gowes berdiri tidak akan membuat sepeda lebih cepat. Kita perlu kaki untuk memutar pedal lebih cepat, sehingga secara natural, tangan akan menahan stang lebih kuat untuk mendorong tubuh ke bawah, kaki menekan lebih kuat, betis dan pinggul juga akan membantu untuk menyeimbangkan tubuh. Tetapi ketika hal itu terjadi, lebih banyak dan lebih intensifnya kinerja otot akan membuat jantung bekerja lebih cepat untuk memompa darah dan oksigen ke otot.
Ditambah lagi pada posisi berdiri sebenarnya hambatan udara lebih banyak, tubuh lebih terekspos dan mengurangi aerodinamisnya. Tetapi dengan kekuatan otot yang lebih besar, tetap akan membuat sepeda lebih cepat.
Untuk jarak yang pendek, hakl ini bisa membuat waktu tempuh yang lebih cepat. Tetapi untuk perjalanan panjang, bisa jadi akan memperlambat, karena kehilangan banyak tenaga sebelumnya membuat kekuatan otot berkurang setelahnya. - Komponen sepeda
Pada sepeda dengan kualitas komponen yang terbatas, kita perlu waspada untuk gowes sambil berdiri. Rantai lepas, pedal patah, crank copot bisa terjadi. Berdiri di atas pedal akan membuat tekanan yang besar pada crank, bottom bracket dan bearing sepeda. Sebaiknya kita harus paham dengan kondisi sepeda yang kita bawa, sepeda yang tidak terawat, tidak terkunci dengan baik (longgar), kualitas komponen yang tidak bagus, ketika diberi beban ekstra bisa gagal berfungsi, dan bisa mengakibatkan kecelakaan. Sudah banyak bukti ketika sepeda digowes terlalu kuat bisa membuat komponen patah dan kecelakaan.
Keuntungan bersepeda sambil berdiri
Gowes berdiri memberikan banyak keutungan. Dalam hal kecepatan, dua hal yang paling terasa adalah akselerasi dan momentum.
- Akselerasi
Pada permulaan balapan sepeda, pembalap biasanya memulai start dengan gowes sambil berdiri supaya bisa mendapatkan kecepatan tinggi dengan cepat. Sama dengan sepeda di lampu merah, beberapa dari kita gowes sambil berdiri agar bisa berakselerasi (cepat dari posisi diam) agar tidak tertubruk atau menghalangi kendaraaan dari belakang. - Momentum
Momentum disini artinya kita tidak mau kehilangan kecepatan yang sudah ada. Kejadian ini biasanya dialami ketika sebelum tanjakan atau pada saat di tengah tanjakan, kita menggowes kuat sambil berdiri agar sepeda tidak menjadi pelan atau bahkan berhenti, kita tidak ingin kecepatan hilang dan berkurang, itulah momentum yang kita jaga.
Karena kalau sampai berkurang atau malah berhenti, tidak hanya kehilangan waktu, tetapi juga membutuhkan tenaga yang lebih banyak lagi untuk mengejar ketertinggalan.
Beberapa penelitian menyatakan bahwa bersepeda sambil berdiri lebih efisien ketika dilakukan pada tanjakan yang tajam, diamana efisiensinya dihitung berdasarkan tenaga yang dikeluarkan pesepeda dibandingkan dengan kecepatan sepeda. Jadi pada jalan yang sedikit menanjak, walaupun sepeda lebih cepat ketika bersepeda sambil berdiri, tetapi jika dilihat perbandingan tenaga yang dikeluarkan, gowes sambil duduk cenderung lebih efisien. - Sprint
Ketika harus sprint (kecepatan tinggi pada jarak pendek) dalam perlombaan atau keadaan tertentu, maka mengayuh sambil berdiri bisa memberikan hasil yang lebih baik. Walaupun menguras lebih banyak tenaga, tetapi setidaknya untuk jarak tersebut kita bisa melaluinya dengan lebih cepat. - Memperlancar peredaran darah
Berada pasa posisi yang sama dalam perode waktu panjang membuat sirkulasi darah kurang lancar dan tertahan. Dengan berdiri akan membuat otot lebih enak, tidak hanya untuk otot kaki, tetapi akan berpengaruh juga ke toto tubuh lainnya. - Menghindari guncangan
Guncangan pada tubuh ketika melewati jalan yang buruk atau bergelombang akan terasa lebih ringan ketika kita berdiri. Tidak semua sepeda memiliki suspensi untuk meredan guncangan; walaupun begitu, pada sepeda gunung yang mempunyai suspensi pun kadang jalan tidak rata yang cukup panjang bisa membuat kita tidak nyaman. Gowes sambil berdiri sepanjang jalan yang buruk itu akan mengurangi getaran pada tubuh, walaupun akan membuat kita lebih cepat capek. - Agar lebih terlihat
Salah satu hal yang paling penting untuk menghindari kecelakaan sepeda adalah membuat kita lebih terlihat, apakah dengan lampu sepeda, reflektor, dan bisa juga dengan berdiri pada sepeda. Berdiri pada sepeda, membuat orang disekitar lebih memperhatikan kehadiran kita, apalagi ketika kita memakai sepeda yang kecil di tengah kendaraan besar. Dengan berdiri, kita juga bisa mengurangi potensi kecelakaan yang bisa terjadi.
Bersepeda sambil berdiri bisa salah atau benar, tetapi gowes berdiri merupakan salah satu tambahan skill bersepeda yang perlu kita pelajari agar bisa melakukan pada waktu yang tepat. Pemilihan waktu yang tepat dan area yang tepat ketika harus gowes sambil berdiri akan meningkatkan efisiensi, efektifitas, kenyamanan dan kecepatan bersepeda.
Pernah sepedahan berdiri terus sampe 15 menit dan alhasil saat berhenti hampir pingsan
Hehe.. Memang kalau berdiri lebih cepat habis tenaga ya.. Semangat terus..