Pedal Sepeda Flat - Clipless
Pedal Sepeda Flat - Clipless

Flat vs Clipless Pedal: perbedaan dan mana yang lebih cocok

Banyak opini yang berbeda tentang pedal sepeda, antara flat pedal (platform) dengan clipless pedal, jenis pedal mana yang lebih bagus. Apakah pedal clipless lebih efisien dari pedal rata, sepeda gunung tidak cocok dengan clipless, dan lainnya. Walaupun sebenarnya tidak ada yang lebih baik antara satu dengan lain tanpa aplikasi yang spesifik, tetapi dengan mengetahui fungsi dan cara penggunaan pada situasi yang cocok, disitulah kita akan menemukan pedal yang terbaik untuk kita.

Ketika membeli sepeda baru pedal bawaan umumnya adalah flat pedal. Tetapi pada harga sepeda yang mahal, malah banyak yang tidak memberikan pedal, karena biasanya orang tidak suka dengan pedal standard, dan langsung mengganti dengan pedal yang dia rasa lebih cocok.

Flat Pedal – Pedal Rata – Platfrom Pedal

Pedal rata atau flat pedal atau platform pedal adalah type pedal yang memiliki permukaan relatif datar, dan tipe yang paling umum kita temui. Pemakaiannya sangat simple, tanpa perlu mekanisme atau latihan khusus, tersedia dari harga murah sampai mahal, lebih fleksible dengan alas kaki yang kita pakai.

Kelebihan flat pedal

  1. Bebas
    Tanpa clip kaki kita akan bebas bergerak sebagaimana naturalnya. Mengangkat kedua kaki, menjejak ke tanah, melompat dari sepeda dan lainnya bisa dengan mudah dan cepat dilakukan ketika berhenti, merenggangkan otot, atau dalam kondisi darurat.
  2. Sepatu apa saja bisa
    Tidak memerlukan cleat atau sepatu khusus sepeda. Kebebasan ini memudahkan kita bersepeda dengan sepatu apa saja yang kita mau sesuai dengan kebutuhan, sepatu kantor, sepatu kets, sepatu lari, bisa dipakai. Walaupun ada juga produk sepatu khusus untuk pedal rata (flat pedal), dengan tapak yang lebih keras dan mengigit agar tidak licin dan tahan lama. Bentuknya seperti sepatu normal saja, lebih mirip sepatu skateboard sebenarnya, karena tapaknya biasanya rata.
  3. Lebih tipis
    Pedal rata yang modern biasanya bentuknya tipis. Tidak hanya untuk memangkas berat, tetapi juga untuk titik berat (centre of gravity) yang lebih rendah.
  4. Skill
    Pesepeda dengan pedal rata biasanya lebih mudah untuk mengembangkan skillnya. Mengngkat roda belakang, bunny hop, melompat ke samping, J-hop, skid/drift memerlukan teknik kaki yang berbeda-beda. Mempunyai skill ini tanpa bantuan sepatu clip, membuat kita bisa mempraktekkaannya di sepeda mana saja. Skill ini juga membantu untuk pengaturan keseimbangan, posisi tubuh yang lebih alami ketika berada dalam kondisi bersepeda yang sulit.
Shimano Deore XT PD-M8140 Enduro - Trail Flat Pedal
Shimano Deore XT PD-M8140 Enduro – Trail Flat Pedal

Kekurangan flat pedal

  1. Licin
    Tidak semua pedal mempunyai tapak yang cukup kasar untuk menahan posisi kaki. Pasti kita sering melihat betis pesepeda yang terluka karena ketika kaki terpeleset dari pedal, sampai membuat betis atau tulang kering akhirnya menghantam pedal.
  2. Efisiensi tenaga
    Pada sepeda biasa tanpa klip, tenaga untuk mengayuh pedal hanya dikeluarkan pada saat menekan pedal ke bawah. Walaupun bergantian dari kaki kiri ke kanan, ada posisi dimana kekuatan dorong kurang maksimal, yaitu pada posisi pedal tegak (arah jam 6-12), dimana tapak kaki tidak pada posisi optimal untuk mendorong. Pedal clipless tidak hanya mengandalkan dorongan, tetapi pada saat kaki mengangkat atau bergerak maju sekalipun akan membantu menggerakkan pedal. Sehingga semua tenaga dan posisi kaki membantu mempercepat sepeda. Walaupun sebenarnya dengan teknik dan pengalaman yang baik, efisiensi tenaga dari sepeda dengan pedal rata bisa saja tidak ada bedanya dengan clipless.
  3. Sulit untuk mempertahankan cadence tinggi.
    Ketika sepeda sudah terlalu cepat terutama pada saat turunan, seringkali putaran pedal tidak membantu lagi mendorong sepeda. Salah satunya karena cadence (kayuhan atau kecepatan putar pedal) kalah dengan kecepatan putaran roda. Pada pedal rata, akan lebih susah untuk mengayuh sangat cepat, karena ketika mengangkat kaki pada putaran yang cepat membuat posisi kaki lebih mudah lepas dari pedal. Dan menjaga posisi tapak kaki menempel pada flat pedal ketika kecepatan tinggi, lebih menguras tenaga.

Clipless Pedal

Kalau diartikan langsung, clipless pedal artinya pedal tanpa klip, yang mungkin terdengar aneh karena seperti yang kita tahu, pedal ini memiliki klip. Dulu sekali, istilah clip pada pedal sepeda dipakai untuk pedal yang memiliki holster atau semacam sarung, atau semacam pengikat sepatu ke pedal. Inovasi baru memungkinkan menempelkan sepatu tanpa pengikat tersebut, sehingga dinamakan “clipless” alias tanpa klip.

Pedal clipless memerlukan sepatu khusus dengan cleat atau aksesoris tambahan pada sepatu sebagai pengait atau pengunci sepedatu pada pedal. Ada banyak jenis, bentuk, dan sistem dan mekanisme clipless pedal, seperti 2-hole, 3 hole, SPD, Look, dan lainnya, yang tidak semuanya kompatibel.

Kelebihan clipless pedal

  1. Lebih mudah untuk menjaga cadence
    Salah satu hal untuk membuat sepeda yang cepat adalah menjaga konsistensi cadence. Para pembalap pro berlatih khusus untuk menjaga cadence tempo tinggi. Dengan pedal clipless, akan jauh lebih mudah untuk mendapatkan nilai candence yang lebih besar.
  2. Mengayuh di medan tidak rata
    Tanpa pedal clipless, ketika bersepeda di jalan yang tidak rata, kita harus menekan kaki pada pedal untuk menjaga agar kaki tidak lepas dari pedal, sehingga kita bisa tetap mengayuh sepeda dan menjaga keseimbangan. Pedal clipless akan menjamin posisi kaki selalu di pedal.
  3. Lebih menyatu dengan sepeda
    Dengan pedal clipless, setiap pergerakan kaki akan direspon oleh sepeda, sehingga memberikan feeling yang lebih sensitif terhadap sepeda, tidak ada kayuhan yang kosong.
  4. Kontrol yang lebih baik untuk roda belakang
    Pada kondisi tertentu, kadang kita perlu untuk mengangkat, menahan, atau mendorong roda belakang. Perlu teknik khusus yang terlatih agar mendapatkan kontrol yang baik, dengan clipless hal ini lebih mudah untuk dilakukan tanpa memerlukan skill khusus.
Speedplay Zero Chromoly Clipless Pedal
Speedplay Zero Chromoly Clipless Pedal

Kekurangan clipless pedal

  1. Perlu cleat (sepatu khusus clipless)
    Tidak hanya perlu membeli atau mengganti pedal, kita juga harus memakai cleat atau sepatu khusus sepeda yang memiliki klip di bawahnya agar bisa menempel di pedal clipless. Dan harga cleat sepatu clipless juga tidak murah.
    Setelah bersepeda, berjalan atau berlari dengan cleat tidak terasa nyaman, karena tapak kaki tidak pada posisi rata. Dan akan terlihat dan berbunyi aneh ketika cleat dipakai ke tempat umum.
  2. Mudah terjatuh
    Kita bisa lihat ini dimana-mana, terutama pesepeda pemula. Berhenti, menjaga keseimbangan, gerakan refleks, dengan posisi kaki yang tidak bebas bergerak, seringkali berakhir dengan jatuh bersama sepeda.
  3. Harus terbiasa
    Jatuh dari sepeda biasanya akan hilang karena terbiasa setelah pemakaian yang cukup lama. Sampai pada tahap otak kita secara otomatis dan natural akan menggerakkan kaki untuk membuka clip terlebih dahulu sebelum bergerak bebas.
  4. Pemilihan atau pemasangan cleat/sepatu yang salah dapat mengakibatkan cidera. Pedal clip akan menjaga kaki pada satu posisi (mungkin ada sedikit ruang gerak tetapi sangat terbatas), yang mungkin tidak cocok bagi semua orang. Apakah karena postur tubuh yang unik atau karena pemakaian yang salah, dapat mengakibatkan cidera pada pemakaian jangka panjang.
  5. Pedal/sepatu yang lebih tebal
    Sebenarnya bukan masalah yang serius, tetapi bagi pesepeda yang setiap mm bisa berpengaruh, hal ini mungkin perlu diperhatikan. Bentuk pedal dan sepatu yang lebih tebal akan mengakibatkan posisi kaki yang lebih tinggi ketika menekan pedal, walaupun hanya beberapa mm saja. Pengaruhnya adalah titik berat (center of gravitity) sepeda dan posisi kaki yang lebih tinggi.

Flat vs Clipless Pedal

Dengan mengetahui kelebihan dan kekurangan dari jenis pedal sepeda, selanjutnya kita lihat bagaimana aplikasinya pada jenis-jenis sepeda.

Pedal flat vs Clipless pada sepeda gunung

Pedal clipless jarang (namun ada) ditemui pada sepeda gunung, kebanyakan sepeda gunung memakai flat pedal (platform). Alasannya cukup jelas, karena bersepeda gunung memerlukan kontrol keseimbangan yang lebih rumit dan sering berhenti. Kondisi ini memerlukan kaki untuk turun ke tanah ataupun bergerak lebih beas agar seimbang. Kebanyakan pesepeda gunung mengganti pedal standard dengan pedal yang lebih tipis tetapi memiliki grip/gerigi yang lebih kasar agar lebih menempel pada kondisi basah, becek, berlumpur sekalipun.

Pedal clipless sepeda balap dan sepeda gunung sedikit berbeda. Pedal clipless sepeda balap lebih ringan, kaku, kencang. Walaupun secara performa, tidak banyak perbedaan yang cukup berarti sebenarnya. Secara umum, pesepeda gunung lebih memilih clipless pedal type double side, yang artinya di kedua sisi pedal (atas-bawah) bisa disangkutkan dengan cleat.

Sepatu sepeda Cleat Adidas Five Ten Kestrel Clipless MTB
Sepatu sepeda Cleat Adidas Five Ten Kestrel Clipless MTB

Perbedaan lain adalah, cleat sepeda gunung juga cenderung memakai dua-baut (2 hole/bolt), lebih ringkas dan posisi cleat bisa dipasang di dalam sol. Membuat cleat MTB memiliki clip di masuk ke bagian dalam tapak/sol, sedangkan sepeda balap clip pada cleatnya menonjol keluar. Cleat MTB masih bisa dipakai jalan secara normal, dan cleat MTB modern penampilannya juga seperti lebih seperti sepatu biasa.

Pedal flat vs Clipless pada sepeda balap

Karakter sepeda balap adalah optimisasi kecepatan dan efisiensi tenaga, lebih jarang berhenti dan posisi bersepeda yang lebih konstan. Sehingga memakai pedal clipless pada sepeda balap akan memudahkan untuk mencapai tujuan di atas. Jenis clipless yang lebih cocok dipakai adalah pedal clipless single side, yaitu pedal yang hanya memiliki satu sisi untuk menyangkutkan cleat.

Walaupun agak lebih susah, lama, dan biasanya harus melihat ke pedal untuk memasangnya, karena kita harus memastikan sisi yang memiliki clip ada di bagian atas. Tetapi pedal clipless single-side dianggap bisa memberikan efisiensi tenaga yang lebih baik, karena memiliki bidang kontak dengan cleat yang lebih luas, sehingga transfer tenaga terasa lebih enak dan kaki yang lebih menempel. Selain itu juga pedal ini lebih ringan jika dibandingkan dengan double side. Karena memiliki bidang kontak yang lebih besar (biasanya 3 baut/3hole/bolt), bentuk tapak sepatu sepeda balap mempunyai tapak dengan cleat yang menonjol keluar, sehingga tidak nyaman ketika dipakai jalan.

Pedal clipless sepeda balap dengan 3 blots cleat
Pedal clipless sepeda balap dengan 3 blots cleat

Tidak hanya single side, ada banyak pilihan lain untuk jenis clipless pedal yang dirancang khusus untuk sepeda balap, hanya perbedaan bentuk tetapi memiliki karakter yang mirip. Jenis cleat SPD (Shimano Pedaling Dynamic), SPD-SL (Super Light), Speedplay, Look Keo, Crank Brothers Eggbeater adalah sistem dan mekanisme klip pada pedal clipless dari merk yang berbeda, yang harus dipasangkan pada cleat yang kompatibel juga.

Walapun pada kenyataannya tidak semua pengguna sepeda balap menomorsatukan performa sepeda. Bersepeda di jalan yang macet, harus berhenti, turun dari sepeda, ke cafe, ngopi, jalan dan sebagainya, lebih susah jika memakai pedal clipless sepeda balap. Banyak yang memilih memakai pedal clipless sepeda gunung, karena kemudahan dan fleksibilitasnya.

Untuk kegiatan sepeda santai pemilihan pedal yang terlalu canggih dan agresive tidak akan berarti banyak. Tetapi kita bisa mencari pedal dengan tapak yang lebih halus, dan tampilan yang bisa mempermanis sepeda.

Pedal flat vs Clipless pada sepeda lipat

Sepeda lipat pada prinsipnya tidak terlalu mengutamakan performa tetapi lebih pada kemudahan membawa dan menyimpan, atau bentuk yang unik. Sehingga tidak banyak yang memakai clipless pedal, kebanyakan flat pedal. Tetapi pada sepeda lipat touring yang dipakai untuk jarak jauh atau membawa beban yang cukup banyak, clipless pedal bisa membantu meningkatkan efisiensi tenaga.

Biasanya type yang dipakai adalah type Platform & Clipless Combo atau hybrid, yang merupakan kombinasi pedal rata di satu sisi, dan pedal clipless di sisi lainnya. Sehingga kita bisa memakai cleat atau pun alas kaki biasa tanpa perlu mengganti pedal dan tetap memiliki performa yang baik.

Shimano-PD-M324-pedals
Shimano-PD-M324-pedal combo/hybrid

Pedal flat vs Clipless pada sepeda fixie

Sepeda fixie adalah sepeda yang tidak memiliki mekanisme freewheel, sehingga setiap putaran kayuhan baik ke depan dan ke belakang akan memutar roda sepeda. Pada sepeda fixie, kita bisa mengayuh pedal ke belakang untuk membuat sepeda mundur.  Sehingga sebenarnya pemakaian clipless bagus untuk sepeda fixie, karena kaki akan lebih menempel, dan memberikan transfer kekuatan untuk maju-mundur, ataupun ketika harus menahan pedal ketika akan menghentikan laju sepeda. Kebanyakan memakai pedal type holster (sarung), dimana pedal memiliki semacam strap atau sarung untuk menahan kaki/sepatu.
Tetapi lebih banyak pesepeda fixie memakai flat pedal, karena memang karakter pemakai dan sepeda fixie yang memang tentang kebebasan dan skill tinggi, mirip sepeda BMX.



Jadi kita perlu mengetahui kebutuhan dan gaya bersepeda kita, agar dapat memutuskan jenis pedal yang dapat mendukung karakter kita. Pedal dan sepatu sepeda bersifat personal, sesuatu yang efisien di kita, belum tentu efisien di orang lain.